Perhitungan Tebal Aliran dan Debit Puncak Berdasarkan Hidrograf

lahan. Penggunaan lahan dibagian Hulu DAS Babon sebagian didominasi oleh hutan argoforesty yaitu hutan dengan berbagai macam tanaman keras seperti karet dan jati, areal hutan ini merupakan daerah penyangga dan kawasan resapan. Tanaman ubi kayu, pisang, mangga, dan rambutan baynak ditanam di tegalan daerah penelitian, kemudian sawah yang dikerjakan dengan sistem irigasi meski ada juga sawah tanah hujan sebagian kecil. Pemukiman tersebar ada di wilayah ungaran dan mulai banyumanik tembalang pola pemukiman mulai terbentuk karena didorong oleh perkembangan perumahan. Sebaran penggunaan lahan disajikan pada peta Lampiran Gambar 4.1. Penjelasan masing-masing penggunaan lahan pada DAS Babon memiliki luasan yang diteliti sebagai berikut. Tabel 4.5 Luasan Masing-masing Penggunaan Lahan Daerah Penelitian No Luas Penggunaan Lahan Luas Penggunaan Lahan ha Proporsi 1 2 3 4 5 Pemukiman Tegalan Sawah Semak belukar Hutan Agroforesty 2361,08 1290,52 393 778,31 10556,41 15,35 8,39 2,56 5,06 68,63 Jumlah 15381,62 100 Sumber: Citra Landsat tahun perekaman 2006

4.9. Perhitungan Tebal Aliran dan Debit Puncak Berdasarkan Hidrograf

Aliran Sebagai dasar untuk perhitungan-perhitungan besarnya aliran sungai maka suatu hubungan antara tinggi muka air dengan debit aliran sangat mutlak diperlukan. Debit aliran sungai diukur secara langsung melalui pengukuran langsung di lapangan berdasarkan kejadian hujan. Debit aliran dapat dihitung dengan membaca tinggi muka air yang terekam pada AWLR Automatic Water Level Recorder dengan mengetahui hubungan tinggi muka air dengan debit aliran. Persamaan yang diperoleh dari perhitungan matematik sebagai berikut. Q = 31,22 H1,51 r = 0,99 Sumber Analisis Data Primer, Lampiran 4.2 Tabel. Persamaan ini diperoleh dengan perhitungan Log Pearson III, perhitungan Log Person III dimanfaatkan untuk mendeskripsikan data hidrologi seperti kedalaman dan intensitas curah hujan, debit puncak banjir tahunan, aliran kecil, dan jenis data hidrologi lainnya Asdak, 2005:330. Perhitungan debit puncak pada setiap periode hujan dapat dilihat langsung dalam hidrograf alirannya. Aliran permukaaan yang dihasilkan oleh hujan sesaat dapat dihitung secara tidak langsung dengan cara membuat grafik hubungan tinggai muka air TMA dan debit discharge rating curve. Hasil perhitungan debit puncak untuk keadaan hujan di DAS Babon dapat dilihat dalam Lampiran 4.2 Tabel. Discharge Rating Curve ini digunakan untuk menghitung debit dari data TMA rekaman AWRL. Hidrograf aliran harus dipisahkan menjadi aliran dasar base flowBF dan aliran langsung direct runoffDRO Soewarno, 1991:556.. 1. Aliran Dasar base flow Adalah debit minimum yang masih terjadi karena adanya aliran yang keluar dari akifer, cara yang umum untuk pemisahan base flow menggunakan Recession Curve Lengkung Penyusutan, sebagai berikut. a. Menggambarkan lengkung penyusutan pada kertas semilogaritmik, data debit diplot pada skala logaritmik waktu pada skala normal, b. Berdasarkan ploting tersebut diperoleh harga slope penurunan yang berubah-ubah, Perubahan slope yang paling bawah dari grafik tersebut merupakan titik akhir aliran langsung, penggunaan kertas semilog pada lampiran 2. Aliran Langsung DRO Adalah bagian dari limpasan yang segera masuk ke sungai setelah hujan turun a. Aliran langsung diperoleh dengan cara mengurangi ordinat hidrograf dengan aliran dasarnya. b. Aliran langsung rata-rata rerata DRO diperoleh dari aliran langsung pada jam tersebut dijumlahkan dengan jam sebelumnya dibagi 2. c. Volume aliran langsung diperoleh dari nilai Aliran langsung rata-rata dikalikan dengan interval waktu. d. Tebal aliran langsung diperoleh dengan membagi Jumlah volume aliran langsung dengan Luas DAS. Untuk mengetahui besarnya aliran sungai setelah terjadi hujan maka hidrograf yang diperoleh dari sungai tersebut perlu dianalisis berdasarkan komponen hidrograf aliran dalam mencapai sungai. Aliran permukaan tanah dan hujan langsung jatuh pada permukaan sungai dikelompokkan ke dalam aliran langsung direct runoff,Perhitungan tersaji pada Lampiran 4.3 Tabel, karena langsung memasuki sungai setelah terjadi hujan dan merupakan penyebab utama banjir. Sedangkan aliran tanah dikelompokkan tersendiri karena baru mencapai sungai beberapa saat setelah terjadi hujan sehingga tidak berpengaruh terhadap kejadian banjir sungai.

4.10. Perhitungan Debit Sedimen Berdasarkan Lengkung Debit Sedimen