60
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mata Pencarian Orang Tua
NO Mata Pencarian
Frekuensi Prosentase
1 Perangkat desa
1 0,29
2 Sopir 2
0,58 3 Wiraswasta
5 1,47
4 PNS 6
1,76 5 Petani
326 95,88
Total 340 100
Sumber: Data Hasil Penelitian 2010
4.2. HASIL PENELITIAN
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.1.1 Status Gizi Siswa
Status gizi siswa dihitung berdasarkan median dengan indikator BBTB. Berat badan dan tinggi badan siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan
PMT-AS. Distribusi status gizi siswa dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Median
No Kriteria Status
Gizi Sebelum PMT-AS
Sesudah PMT-AS Frekuensi Frekuensi
1 Gizi Buruk
1 0,29
- -
2 Gizi Kurang
12 3,53
4 1,18
3 Gizi
Sedang 18 5,29 36 10,59 4 Gizi
Baik 309
90,88 255
88,23 Total 340
100 340
100 Sumber: Data Hasil Penelitian 2010
Pada tabel 4.5 terlihat pada perubahan status gizi sebelum PMT-AS terdapat 0,29 siswa mengalami gizi buruk, 3,53 siswa mengalami gizi
kurang, 5,29 siswa mengalami gizi sedang, 90,88 siswa mengalami gizi baik dan sesudah PMT-AS menjadi 1,18 siswa mengalami gizi kurang, 10,59
siswa mengalami gizi sedang, 88,23 siswa mengalami gizi baik. Terlihat bahwa
61
status gizi siswa SDMI mengalami peningkatan sebelum dan sesudah program PMT-AS.
4.2.1.2 Kadar Hemoglobin
Berdasarkan norma penentuan kadar hemoglobin normal untuk anak sekolah sebesar 12 gdl. Distribusi kadar hemoglobin siswa dapat dilihat pada
tabel 4.6. Tabel
4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kriteria Kadar
Hemoglobin No
Kriteria Kadar Hemoglobin
Sebelum PMT-AS Sesudah PMT-AS
Frekuensi Frekuensi 1 Anemia
340 100
294 86,5
2 Tidak Anemia
- -
46 13,5
Total 340 100
340 100
Sumber: Data Hasil Penelitian 2010 Pada tabel 4.6 terlihat perubahan kadar hemoglobin siswa SDMI
sebelum PMT-AS terdapat 340 siswa 100 memiliki kadar hemoglobin pada taraf tidak normal atau anemia, sesudah PMT-AS terdapat 46 siswa 13,5
memiliki kadar hemoglobin pada taraf normal atau tidak menderita anemia dan sebesar 294 siswa 86,5 yang mengalami anemia sesudah PMT-AS. Terlihat
bahwa kadar hemoglobin siswa SDMI mengalami perubahan sebelum dan sesudah program PMT-AS.
4.2.1.3 Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar pada siswa kelas I s.d kelas V SD 1, 2, 3, dan MI GUPPI Timbang Kasinoman kecamatan Kalibening kabupaten Banjarnegara pada waktu
sebelum dan sesudah PMT-AS yang dijadikan sebagai data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai rata-rata empat mata pelajaran yaitu matematika, bahasa
Indonesia, IPA dan IPS karena empat mata pelajaran ini adalah mata pelajaran dasar. Distribusi prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.7.
62
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kriteria Prestasi Belajar No
Rentang Skor
Prestasi Belajar
Kriteria Sebelum PMT-AS
Sesudah PMT-AS Frekuensi
Frekuensi 1
≤59 Kurang 91 26,76
78 22,94
2 60-69 Cukup 161 47,35 133 39,12
3 70-79 Baik
73 21,47 105 30,88 4 80-100 Sangat
Baik 15 4,41 24 7,06 Total 340
100 340
100 Sumber: Data Hasil Penelitian 2010
Pada tabel 4.7 terlihat perubahan prestasi belajar siswa SDMI sebelum PMT-AS terdapat 26,76 siswa memiliki prestasi belajar kurang, 47,35 siswa
memiliki prestasi belajar cukup, 21,47 siswa memilki prestasi belajar baik, 4,41 siswa memiliki prestasi belajar sangat baik dan sesudah PMT-AS menjadi
22,94 siswa memiliki prestasi belajar kurang, 39,12 siswa memiliki prestasi belajar cukup, 30,88 siswa memilki prestasi belajar baik, 7,06 siswa memiliki
prestasi belajar sangat baik. Terlihat bahwa prestasi belajar siswa mengalami perubahan antara sebelum dan sesudah programPMT-AS.
4.2.2 Analisis Bivariat