Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Fisik dan Sosial Penyakit Infeksi

28 dimulai dari permulaan hidupnya dan akan menjadi bagian dari perilaku yang berakar diantara kelompok penduduk Suhardjo, 2003:2.

4. Daya Beli Keluarga

Daya beli keluarga merupakan kemampuan dari masing-masing keluarga untuk melanjutkan uangnya pada pangan, sehingga penghasilan dan pengetahuan keluarga sangat menentukan disamping faktor kebiasaan dan lingkungan dimana keluarga itu tinggal. Sehingga secara tidak langsung keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi tumbuh kembang anak dan status gizinya melalui kesiapan ekonomi keluarga dalam mengasuh anak. Tingkat daya beli pangan keluarga dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang yang tergantung pada konsumsi makananya. Konsumsi makan juga ditentukan oleh kualitas makanan. Kualitas makanan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam susunan makanan dan perbandingannya yang satu terhadap yang lain. Kualitas makanan menunjukkan jumlah masing- masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh.

5. Pemeliharaan Kesehatan

Status gizi atau tingkat konsumsi pangan merupakan bagian penting dari status kesehatan seseorang. Tidak hanya status gizi yang mempengaruhi kesehatan seseorang, tetapi kesehatan juga mempengaruhi status gizi. Mereka yang sakit yang sedang dalam penyembuhan dan lanjut usia. Semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang rawan karena pada periode hidup ini kebetulan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat Suhardjo, 2003:26. 29

6. Lingkungan Fisik dan Sosial

Keadaan kesehatan menurut Call dan Lavinson dipengaruhi oleh kepercayaan ibu tentang makanan dan kesehatan serta keadaan lingkungan dan sosial. Pada masyarakat pedesaan yang jauh dari keramaian kota dan tingkat pengetahuannya masih minim, keadaan lingkungan dan sosial dan kebiasaan masyarakat sekitarnya dalam hal pemeliharaan kesehatan serta, kepercayaan ibu terhadap makanan dan kesehatan masih kurang dan relatif sama kebiasaannya. Migrasi dan lamanya tinggal di lingkungan perkotaan juga berpengaruh pada kebiasaan makan, misalnya pada gadis remaja Puerto Rico di Chicago, ditemukan adanya hubungan intake besi dan lamanya tinggal di Chicago. Gadis- gadis yang lebih lama tinggal mempunyai intake Fe lebih rendah dari pada yang baru datang. Gadis yang lahir di Puerto Rico cenderung mengkonsumsi jumlah susu yang kurang dari pada yang lahir di daratan Suhardjo, 2003:39. Status gizi merupakan gambarankeadaan umum tubuh sebagai hasil interaksi antara faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan mempengaruhi antara lain gizi makanan, fisik, ekonomi, sosial budaya, psikososial, hygiene dan sanitasi lingkungan secara geografis Achmad Djaeni, 2000:13.

7. Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi yang terjadi pada anak dapat berpengaruh pada status gizi anak. Sebagai reaksi pertama akibat adanya reaksi adalah menurunnya nafsu makan anak, sehingga masukan zat gizi pada anak akan berkurang. Keadaan anak akan memburuk jika disertai muntah yang berakibat hilangnya zat gizi. 30 Kehilangan zat gizi dan cairan akan semakin banyak jika anak itu menderita diare, kehilangan nafsu makan, adanya muntah dan diare dengan cepat akan mengubah tingkat gizi anak kearah gizi buruk Sjahmien Moehji, 1992:6. Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan hubungan timbal balik, yaitu hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi, dan keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah terkena infeksi. Penyakit yang umumnya terkait dengan masalah gizi antara lain diare, TBC, campak dan batuk rejan I Dewa Nyoman Supariasa, 2002:187. Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi sebagai akibat menurunnya nafsu makan. Adanya gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi karena penyakit. Status gizi yang rendah akan menurunkan resistensi tubuh terhadap infeksi penyakit, sehingga banyak menyebabkan kematian terutama pada anak balita. Keadaan ini akan mempengaruhi angka mortalitas Yuyuk Farida Baliwati, 2004:31.

2.1.3 Hemoglobin

Dokumen yang terkait

Studi Pelaksanaan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan Keragaan Gizi Siswa Sekolah Dasar (SD) di Propinsi Lampung

0 14 124

Pengaruh Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar

1 11 93

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DI SDN Perbedaan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Sebelum Dan Sesudah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Di SDN Plalan I Kota Surakarta.

1 3 17

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPATKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DI Perbedaan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Sebelum Dan Sesudah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Di SDN Plalan I Kota Surakarta.

1 3 13

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN ANAK SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN Perbedaan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surak

1 1 18

PENDAHULUAN Perbedaan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 1 5

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN ANAK SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK Perbedaan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 201

0 2 15

EFEK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR Efek Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 1 18

EFEK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR Efek Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 0 15

(ABSTRAK) EVALUASI PERAN PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) TERHADAP STATUS GIZI, KADAR HEMOGLOBIN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa SD/MI Penerima PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010).

1 0 3