49
diperoleh dari nilai murni UAS yang mencangkup mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.
3.2. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1.
Ada perbedaan status gizi siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS di Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara. 2.
Ada perbedaan kadar hemoglobin siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS di Kecamatan
Kalibening Kabupaten Banjarnegara. 3.
Ada perbedaan prestasi belajar siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS di Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara.
3.3. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif Soekidjo
Notoatmodjo, 2005:138. Ditinjau dari pendekatannya, penelitian ini merupakan studi belah lintang cross sectional dimana setiap subyek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan.
50
3.4. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh anggota kelompok lain
Soekidjo Notoatmodjo, 2005:70. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas Independent Variable dan variabel terikat Dependent Variable.
Variabel bebas Independent Variable adalah variabel yang diduga secara langsung bepengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah pemberian makanan tambahan anak sekolah PMT-AS. Sedangkan variabel terikat Dependent Variable adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas, yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa.
3.5. DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN
VARIABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Teknik
Pengukuran Kategori
Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
Status Gizi Keadaan fisik sebagai akibat dari
keseimbangan konsumsi makanan
dan penyerapan zat- zat gizi dalam tubuh
diukur dengan antropometri BBTB
dan berdasarkan nilai persen terhadap
median berdasar BBTB untuk
mengukur status gizi saat ini.
Dinilai dengan persen terhadap
median berdasar BBTB.
1. Status gizi buruk ≤ 70
2. Status gizi Kurang
71 - 80 3.
Status gizi sedang 81 - 90
4. Status gizi baik
90 Untuk kepentingan
analisis data maka status gizi siswa
dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Status Gizi
Skala Ordinal
51
Kurang: ≤ 80
2. Status Gizi Baik:
81- 90 Kadar
Hemoglobin Ukuran yang dapat
digunakan sebagai penentu seseorang
mengalami anemia atau tidak.
Diukur dengan menggunakan
metode cyanmethemoglobin
. 1. Anemi: bila 12
gdl 2.
Tidak anemi: bila
≥ 12 gdl Skala
Ordinal
Prestasi Belajar
Hasil proses belajar mata pelajaran,
aktualnya ditunjukkan dengan
nilai tesangka nilai yang diberikan oleh
guru dalam rapot meliputi mata
pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, IPA dan IPS.
Diukur dengan melihat rata-rata
nilai rapot pada 4 mata pelajaran
yaitu: Matematika, Bahasa Indonesia,
IPA dan IPS. 1. Kurang: jika
rata-rata nilai 4 mata pelajaran
≤ 59
2. Cukup: jika rata-
rata nilai 4 mata pelajaran 60-69
3. Baik: jika rata-
rata nilai 4 mata pelajaran 70-79
4. Sangat Baik:
jika rata-rata nilai 4 mata
pelajaran 80-100
Untuk kepentingan analisis data maka
prestasi belajar siswa
dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Cukup: jika rata-
rata nilai 4 mata pelajaran
≤ 69 Baik: jika rata-
rata nilai 4 mata pelajaran 70-100
Skala Ordinal
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah makanan tambahan
yang diberikan untuk sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan ketahanan fisik siswa melalui perbaikan keadaan gizi dan kesehatan berupa makanan kudapan
yang diberikan setiap hari kecuali hari minggulibur selama 54 hari dalam bentuk paket makanan yang terdiri dari 650 kalori dan 15 gram protein setiap harinya,
52
sehingga dapat mendorong minat dan kemampuan belajar siswa agar dapat meningkatkan prestasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2009.
3.6. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN