6
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang Evaluasi Peran Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah terhadap Perubahan
Status Gizi, Kadar Hemoglobin dan Prestasi Belajar Siswa SDMI Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data awal sebelum program PMT-AS, didapatkan hasil dari pengukuran BBTB terdapat 4,12 siswa yang mengalami status gizi kurang serta
dari pengukuran kadar hemoglobin didapatkan hasil yaitu 100 siswa yang anemia dengan kadar hemoglobinnya 12 gdl. Observasi penelitian awal
menunjukkan bahwa siswa yang masuk kategori KKM Kriteria Ketuntasan Minimum di SDMI Kecamatan Kalibening prosentasenya mencapai 44,52 dan
untuk siswa yang tidak lulus KKM mencapai 55,48. Salah satu upaya strategis untuk mengatasi masalah gizi anak SDMI adalah dengan program Pemberian
Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS. Berdasar uraian di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut: “Adakah perbedaan status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar
siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara?”
7
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui perbedaan status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
1.4. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Untuk Pengelola Program
Sebagai salah satu masukan yang berguna dalam upaya peningkatan kesehatan dan program gizi anak usia sekolah serta bagi evaluasi program
makanan tambahan.
1.4.2. Untuk Pihak Sekolah
Sebagai informasi mengenai pengaruh peran pemberian makanan tambahan anak sekolah dengan status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi
siswa SDMI penerima PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
1.4.3. Untuk Puskesmas
Membantu Puskesmas dalam upaya peningkatan kesehatan anak sekolah dasar melalui program makanan tambahan.
1.4.4. Untuk Ilmu Kesehatan Masyarakat
Memberikan informasi kepada mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai pengaruh antara pemberian makanan tambahan anak sekolah
8
dengan status gizi, status anemi dan prestasi belajar siswa SDMI penerima PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
1.4.5. Untuk Peneliti
Sebagai tambahan pengalaman dalam mengkaji suatu permasalahan khususnya masalah gizi yang memberi cara dan prosedur berpikir ilmiah
serta sebagai bekal dalam belajar.
1.5. KEASLIAN PENELITIAN
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul
Penelitian Nama
Peneliti Tahun dan
Tempat Penelitian
Rancangan Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Hubungan Antara
Pemberian Makanan
Tambahan Anak Sekolah
dengan Status Gizi Siswa
SDMI di Wilayah
Kerja Puskesmas
Serayu Kabupaten
Purbalingga Fitriasih Tahun
2008 Purbalingga
Pra Eksperimen
One Group Pretest-Postest
Design Variabel
bebas: Pemberian
Makanan Tambahan
Anak Sekolah PMT-AS
Variabel terikat: status
gizi Variabel Pengganggu:
Kebiasaan jajan dan pola
makan dalam keluarga
Ada pengaruh
pemberian makanan
tambahan anak
sekolah dengan
status gizi siswa
SDMI
2 Pengaruh PMT terhadap
status gizi dan Prestasi
Belajar Anak Sekolah Dasar
di SD Negeri Sraigede III
Kecamatan Welahan
Kabupaten Jepara
Madya Eri M
Tahun 1997 Jepara
Pra Eksperimen
One Group Pretest-Postest
Design Variabel
bebas: PMT-AS
Variabel terikat: status
gizi anak sekolah dan
prestasi belajar anak
sekolah Terdapat
pengaruh PMT-AS
terhadap status gizi
dan prestasi
belajar anak
sekolah dasar
9
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya: 1.
Penelitian ini mengenai perbedaan status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa SDMI sebelum dan sesudah Pemberian Makanan Tambahan
Anak Sekolah PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara. 2.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS, sedangkan variable terikat dalam penelitian ini
adalah status gizi, kadar hemoglobin dan prestasi belajar siswa. 3.
Tempat dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Banjarnegara.
1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN