11
perbaikan gizi. Secara umum tujuan dari PMT-AS adalah meningkatkan kesehatan dan status gizi serta kecerdasan siswa sekolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah di desa yang tertinggal melalui stimulan pemberian makanan tambahan
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2009.
Menurut Dep.Kes.RI 1994:3 bahwa program PMT-AS merupakan salah satu kegiatan upaya perbaikan gizi anak sekolah yang mempunyai tujuan umum
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekolah terhadap peningkatan derajat kesehatan gizi siswa di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di desa tertinggal,
melalui upaya pemberian makanan tambahan pada siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
Sedangkan tujuan khusus dari program PMT-AS adalah: 1
Memberikan makanan tambahan sesuai kecukupan gizi siswa 650 kalori dan protein 15 gram selama 54 hari.
2 Mengetahui dampak PMT-AS terhadap peningkatan status gizi dan prestasi
belajar anak sekolah. 3
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS.
4 Pengelolaan bahan makanan lokal sebagai tambahan energi dan protein siswa.
2.1.1.4. Penyelenggara PMT-AS
PMT-AS diselenggarakan dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara yang
dilaksanakan oleh pihak sekolah yang bekerjasama dengan PKK, LP3M desa serta lembaga masyarakat yang ada, sebagai upaya peningkatan peran serta masyarakat
12
untuk mencapai sasaran. Bimbingan teknis dan pelaksanaan dilakukan oleh instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan, Bappeda, Dindikpora, KBPP, serta bagian
Kesra Setda Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2009. Pengorganisasian dan pengelolaan PMT-AS ini menggunakan wadah Tani
Pembina Usaha Kesehatan Sekolah TP-UKS, sebagai wadah koordinasi yang sudah ada di daerah dan aktif disensus tingkat administratif. Kegiatan dilakukan
dan disediakan di sekolah, dipersiapkan dengan higiene dan sanitasi yang baik, diberikan dan dimakan siswa di sekolah pada waktu istirahat siang dalam rangka
peningkatan kesehatan dan status gizi serta kecerdasan siswa kelas 1 sd 6 yang mempunyai status gizi burukkurang Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara,
2009.
2.1.1.5. Bahan Makanan Tambahan
Bahan makanan dipilih yang memenuhi syarat keamanan dan kesehatan dengan memperhatikan nilai gizi, kualitas bahan, tanggal kadaluarsa dan
keamanan pangan. Bahan pangan PMT-AS menggunakan bahan hasil pertanian setempat. Tidak dianjurkan menggunakan bahan makanan produk pabrik atau
industri yang didatangkan dari kota agar siswa dan masyarakat dapat memanfaatkan dan mencintai bahan pangan dan makanan setempat.
Bahan dasar makanan tambahan ditambahkan bahan pangan lainnya untuk meningkatkan nilai gizinya, seperti:
1. Berbagai jenis gula seperti gula pasir, gula aren, gula merah, nira dan lainnya,
untuk meningkatkan kadar energi;
13
2. Minyak goreng dan kelapa dalam bentuk santan atau parutan untuk
meningkatkan kadar lemak; 3.
Kacang-kacangan kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, kedelai hitam dan sejenisnya atau hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan
oncom, untuk meningkatkan kadar protein nabati; 4.
Telor, daging, atau ikan segar sebagai bahan sumber protein hewani; 5.
Sayuran hijau dan buah-buahan untuk meningkatkan kadar vitamin dan mineral.
Sumber: Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 2002:20.
2.1.1.6. Kandungan Gizi Makanan Tambahan