Perikanan Air Tawar Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

cumi-cumi dan pancing rawai yang berdomisili usaha di PPN Pelabuhan Ratu yang melakukan penangkapan ikan hingga lebih dari dua hari. Selain kemudian dijual dalam keadaan segar di lokasi juga diolah menjadi berbagai macam produk olahan tradisonal seperti ikan pindang, ikan asin, ikan panggang, ikan presto, abon, dendeng, baso, terasi dan lain- lain. Kecamatan Cisolok merupakan daerah pengolahan ikan yang cukup berkembang di Kabupaten Sukabumi. Di kecamatan ini berkembang berbagai kegiatan diversifikasi produk perikanan, seperti abon ikan, dendeng ikan, kerupuk ikan dan ikan asin, sedangkan aktivitas pengolahan ikan di wilayah kecamatan lainnya hanya berkembang pada kegiatan pengolahan ikan pindang dan ikan asin. Produksi ikan, baik dalam bentuk segar maupun dengan menggunakan ice-box serta dalam bentuk produk olahan kemudian dipasarkan untuk kebutuhan lokal dan didistribusikan ke daerah lain seperti kota Bandung, Jakarta dan Sukabumi. Terdapat dua perusahaan cold storage di wilayah Pelabuhan Ratu, yaitu PT AGB dan PT URI. PT AGB adalah perusahaan milik investor Korea yang terletak di dalam darmaga PPN Pelabuhan Ratu, yang khusus untuk mengumpulkan, membeli dan me nyimpan ikan layur. Ikan Layur yang dijual nelayan ke PT AGB merupakan harga tertinggi dari harga pasaran. PT URI adalah perusahaan Korea yang berada di luar darmaga PPN Pelabuhan Ratu, tepatnya di Jl. Cipatuguran Pelabuhan Ratu. Perusahaan ini mengumpulkan, membeli dan menyimpan jenis ikan tuna dan cakalang.

4.7 Perikanan Air Tawar

Potensi perikanan air tawar di Kabupaten Sukabumi menitikberatkan pada sistem budidaya dengan jumlah pembudidaya ± 29.636 orang. Produksi perikanan yang dapat dicapai pada tahun 2004 adalah 26.895 ton. Sungai Cimandiri yang mengalir melalui bagian tengah wilayah Sukabumi menjadi dua bagian besar dan anak-anak sungainya, yaitu Cipelang, Cicatih, Cibodas, Cikaso, dan Cibuni, turut memberi andil cukup besar berkembangnya perikanan air tawar, terutama kolam air arus deras. Potensi perikanan air tawar yang cukup besar terbukti dengan dikenalnya Cibaraja sebagai pusat benih ikan terbesar di Jawa Barat. Aliran sungai itu kini juga dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik dan air irigasi untuk persawahan. Potensi tambak di Kecamatan Ciemas terdapat di Desa Ciwaru dan Mandrajaya dengan luas potensi lahan 200 ha dan yang dimanfaatkan untuk tambak baru seluas 90 ha atau hanya 45 dari potensi yang ada dengan produksi 1.260 ton per hektar per tahun. Potensi tambak di seluruh Kabupaten Sukabumi seluas 1.400 ha Tabel 18. Jika ditanami jenis udang vaname sedangkan jika ditanami udang windu capaian produksi dapat mencapai mencapai 630 ton per hektar per tahun. Hal ini memberikan peluang kepada pengusaha tambak untuk membuka lahannya di wilayah Kecamatan Ciemas, selain iklimnya yang cocok dengan karakteristik udang juga masyarakatnya mendukung kegiatan tersebut. Karena masyarakat sadar bahwa untuk mendukung pembangunan terutama dalam bidang kelautan dan perikanan diperlukan kerjasama denga n seluruh ele men yang ada di daerah tersebut. Terbukti oleh PT Labuan Monodon yang bergerak di bidang usaha tambak, semakin lama semakin berkembang. Tabel 18 Jenis usaha dan potensi perikanan air tawar No Jenis usaha Potensi 1 Budidaya Sawah perikanan Kolam air tenang Kolam air deras Keramba Jaring apung 31.001 ha 6.684 ha 343 unit 50 unit 10 unit 2 Tambak 1.400 ha 3 Perairan umum Rawa Sungai Situ Waduk 35 ha 747,5 Km 149,6 ha 3 ha Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi 2005 Luas hamparan budidaya di Kecamatan Cikakak mencapai 64.780 m 2 dengan kebutuhan benih per siklus 4 bulan sebanyak 4.664.160 ekor 3.239.00 ekorjuvenil, 971.700 ekor tokolan 1, dan 453.460 ekor tokolan II, atau per tahun 13.992.480 ekor. Jumlah produksi optimal adalah 51.824 kg senilai Rp 1.813.840.000 dengan dukungan pakan 103.648 kg senilai Rp 829.184.000. Sementara itu produksi HSRT Harapan Makmur baru mencapai 1.200.000 ekortahun atau 8,5 dari kebutuhan total. Saat ini beberapa kelompok mendapat binaan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya DKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan PT Telkom Tbk. berusaha mengembangkan pembudidayaan ini. Pengembangan udang galah ke depan tidak terlepas dari kebijakan Departemen Kelautan dan Perikanan yang mencanangkan produksi udang sebesar 200.000 ton pada tahun 2005. Jenis udang tersebut meliputi udang galah, windu, vaname, dan serak. Ini merupakan peluang yang sangat besar dan para investor diharapkan menyambut program ini.

4.8 Potensi Sumberdaya Alam