4.8 Potensi Sumberdaya Alam
Luas wilayah kelautan yang merupakan fishing ground di Kabupaten Sukabumi sekitar 702 km
2
. Selain merupakan kawasan yang potensial bagi pengembangan perikanan, kawasan pantai selatan Kabupaten Sukabumi juga
sangat potensial bagi pengembangan pariwisata bahari. Kawasan pegunungan memberikan peluang bagi pengembangan
agribisnis, seperti pertanian, peternakan dan perkebunan. Kawasan pegunungan ini juga sangat mendukung pengembangan pariwisata dan keberadaan gunung-
gunung berapi memberikan kontribusi terhadap kesuburan tanah di sekitarnya. Pada lahan- lahan datar dikembangkan pesawahan dan kolam air tawar, sedang
pada lahan bergelombang dikembangkan budidaya hortikultura, palawija dan tanaman perkebunan.
Sumberdaya air di kabupaten ini cukup banyak yang ditunjukkan dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya, yaitu
Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan batas dengan daerah
Kabupaten Cianjur di sebelah timur. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Sukabumi, selain merupakan sumber air bagi berbagi kegiatan
pertanian dan perikanan, juga dimanfaatkan bagi pengembangan atraksi wisata.
Dewasa ini banyak kegiatan pariwisata petualangan yang memanfaatkan aliran sungai dan sangat diminati yaitu kegiatan arung jeram.
Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki keanekaragaman bahan tambang, baik yang termasuk bahan galian golongan C, maupun golongan B, seperti emas,
perak dan tembaga. Cadangan emas terdapat di Kecamatan Ciemas, Pelabuhan
Ratu, Ciracap dan Sagaranten sebanyak 1.214.940 ton. Cadangan perak ditemukan di Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Segaranten sebesar 984.541 ton. Sedangkan
cadangan tembaga terdapat di Kecamatan Pelabuhan Ratu sebanyak 84.000 ton. Bahan galian yang banyak terdapat di kabupaten ini adalah batu gunung andesit,
trass, pasir gunung, pasir kuarsa SiO
2
, tanah liat, pasir besi, batu gamping, bentonite dan zeolite.
Sembilan kecamatan dari 45 kecamatan merupakan kecamatan pesisir, sedangkan jumlah desa di kecamatan pesisir Kabupaten Sukabumi terdiri atas 65
desa yang 27 desa diantaranya merupakan desa pantai. Desa pantai dalam hal ini didefinisikan sebagai desa yang sebagian atau keseluruhan wilayahnya berbatasan
dengan laut. Pesisir Teluk Pelabuhan Ratu sendiri secara administrasi terdiri atas 31 desa, yang mana 12 desa diantaranya merupakan desa pantai.
Potensi lestari maximum sustainable yield atau MSY di Teluk Pelabuhan Ratu sebesar 14.592 tontahun, yang dimanfaatkan oleh 12.206 rumah tangga
perikanan. Mereka memiliki 1.173 unit armada tangkap congkreng, payang diesel, perahu rumpon, long line dan 2.039 unit alat tangkap pukat kantong,
pukat cincin, jaring insang, jaring angkat, pancing, perangkap, alat pengumpul, anco dan lain- lain.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini dimulai dengan penyampaian hasil penelitian, yaitu deskripsi karakteristik responden pemuda dilanjutkan dengan bentuk-bentuk peran pemuda
dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Bagian berikutnya adalah pembahasan faktor- faktor yang mempengaruhi peran pemuda yang terdiri dari
hasil empiris kuantitatif bentuk-bentuk peran pemuda, determinan peran pemuda, faktor- faktor penentu peran pemuda, dekomposisi faktor-faktor penentu
peran pemuda, dan korelasi antar faktor penentu peran pemuda. Bagian akhir dari bab ini merupakan implikasi kebijakan untuk meningkatkan peran pemuda dalam
pembangunan kelautan dan perikanan.
5.1 Karakteristik Responden Pemuda