tidak dikelompokkan seperti halnya faktor- faktor determinan karena jika peubah- peubah tersebut dikelompokkan maka modelnya akan menjadi third order full
version . Sedangkan program software untuk SEM yang ada saat ini hanya bisa
mengolah model second order full version.
3.4.3 Konstruksi peubah eksogen laten dan endogen laten
X
i
= O
i
Y+ e
i
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
dimana: i = 1, 2, 3, 4
O
i
= koefisien regresi antara X
i
dan Y e
i
= galat Selanjutnya juga dihitung korelasi r antar faktor determinan X
i
. Dalam menduga ketiga konstruksi model SEM ini, peubah pengamatan X
ij
dan Y
l
dinormalkan distandardisasi melalui persamaan berikut: z =
ξ X
x
i
− . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5 dimana:
z = data baru
i
x = data
X
= mean ? = simpang baku
3.5 Hipotesis Operasional
Peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu entrepreneurship kewirausahaan, public policy
kebijakan publik, resources sumberdaya, dan social capital kapital sosial.
Hipotesis untuk keempat faktor tersebut terhadap peran pemuda adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar jiwa wiraswasta seorang pemuda, semakin banyak pemuda tersebut berperan dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
2. Semakin tinggi manfaat kebijakan publik bagi pemuda, semakin besar peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
3. Semakin banyak sumberdaya yang dimiliki oleh pemuda, semakin tinggi tingkat peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
4. Semakin banyak kapital sosial yang dimiliki pemuda, semakin besar kemungkinan pemuda berperan dalam pembangunan kelautan dan
perikanan.
Setiap faktor yang mempengaruhi tingkat peran pemuda dalam pembangunan perikanan, yaitu kewirausahaan, kebijakan publik, sumberdaya, dan
kapital sosial, terdiri dari beberapa peubah. Hipotesis setiap peubah terhadap faktor yang mempengaruhi peran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kewirausahaan i. Semakin tua usia seorang pemuda akan semakin tinggi jiwa
kewirausahaannya. ii. Semakin tinggi jenjang pendidikan formal seorang pemuda, semakin tinggi
jiwa kewirausahaannya. iii. Semakin lama pengalaman seorang pemuda bergelut dalam bisnis perikanan,
semakin tinggi jiwa kewirausahaannya. iv. Semakin sering seorang pemuda membaca berita atau artikel tentang bisnis,
semakin tinggi jiwa kewirausahaannya.
v. Semakin sering seorang pemuda mendengar berita bisnis dari radio atau menonton berita bisnis dari televisi, semakin tinggi jiwa kewirausahaannya.
2. Kebijakan Publik i. Semakin tinggi nilai kredit atau bantuan pemerintah yang diterima oleh
seorang pemuda semakin besar manfaat kebijakan publik tersebut. ii. Semakin banyak pungutan yang harus dibayar, semakin rendah peran
pemuda dalam pembangunan. iii. Semakin intensif penyuluhan yang diterima, semakin besar manfaat
kebijakan publik tersebut. iv. Semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mengurus ijin, semakin besar
peran pemuda. 3. Sumberdaya
i. Semakin tinggi nilai aset yang dimiliki seorang pemuda, semakin besar sumberdaya yang dimiliki.
ii. Semakin banyak lahan non perikanan yang dimiliki seorang pemuda, semakin besar sumberdaya yang dimiliki.
iii. Semakin banyak anggota keluarga yang berusia produktif, semakin banyak sumberdaya yang dimiliki.
iv. Semakin besar keuntungan bisnis perikanan, semakin banyak sumberdaya yang dimiliki
v. Semakin besar tabungan yang dimiliki saat ini, semakin besar sumberdaya yang dimiliki.
vi. Semakin besar perkiraan peningkatan keuntungan pada tahun 2007 dibanding sekarang, semakin besar sumberdaya yang dimiliki.
4. Kapital Sosial i. Semakin banyak nilai warisan dari orang tua, semakin besar kapital sosial
yang dimiliki. ii. Semakin besar nilai kekayaan keluargaorangtua, semakin besar kapital
sosial yang dimiliki iii. Semakin lama menjadi angota organisasi sosial politik underbow, semakin
besar kapital sosial yang dimiliki. iv. Semakin lama menjadi anggota organisasi sosial keagamaan, semakin besar
kapital sosial yang dimiliki. v. Semakin banyak kolega bisnis yang masih aktif berhubungan, semakin besar
kapital sosial yang dimiliki.
3.6 Perumusan Peran Pemuda