Hipotesis Penelitian Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Keempat faktor tersebut tentu saja terdiri dari elemen peubah yang dapat dijadikan peubah intervensi kebijakan policy intervention variable yang bila dikelola dimanipulasi dengan baik dan terarah dapat menghasilkan kebijakan publik yang mendorong dan meningkatkan peran pemuda. Apabila kebijakan publik, dukungan modal sosial, serta pengembangan potensi sumberdaya ekonomi yang dimiliki pemuda dapat dipadukan dan dikelola secara cerdas maka diharapkan peran pemuda dapat ditingkatkan. Hasil akhir atau kondisi yang diharapkan dari peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan, seperti dikemukakan pada Gambar 1 adalah: 1. Tingginya peran pemuda dalam pembangunan. 2. Dimanfaatkannya sumberdaya alam yang diberikan Tuhan. 3. Kesejahteraan masyarakat makin baik. 4. Berlangsungnya pembangunan daerah dengan kelautan dan perikanan sebagai sektor utama. 5. Tidak adanya frustasi sosial di kalangan pemuda sehingga bentuk-bentuk aspirasi pemuda yang disalurkan secara tidak benar dapat dihindari serta ditiadakan.

1.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan atas persoalan yang dihadapi seperti diuraikan dalam latar belakang dan perumusan masalah penelitian ini, tujuan dan sasaran penelitian, serta kerangka pikir penelitian maka disusunlah hipotesis yang merupakan arahan bagi pengembangan metode penelitian dan analisis data. Hipotesis yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan publik bagi pemuda, dapat meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan. 2. Jiwa kewirausahaan seorang pemuda, menentukan peran pemuda tersebut dalam pembangunan kelautan dan perikanan. 3. Kapital sosial yang dimiliki seorang pemuda, menentukan perannya dalam pembangunan kelautan dan perikanan. 4. Sumberdaya yang dimiliki oleh pemuda, dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Hipotesis yang dikemukakan ini pada hakekatnya adalah dikonstruksi untuk empat kelompok peubah bebas independen yang diduga mempengaruhi peran pemuda. Keempat kelompok peubah bebas tersebut adalah 1 jiwa kewirausahaan, 2 kebijakan publik, 3 kepemilikan sumberdaya, dan 4 kapital sosial. Pada uraian tentang metode penelitian di bab selanjutnya keempat kelompok peubah bebas akan didekomposisi menjadi peubah-peubah yang lebih terukur dan dengan demikian akan mempermudah pengujian hipotesis. 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka adalah proses sintesis hasil penelitian, kajian, regulasi, serta pengetahuan yang berkaitan dengan peran pemuda serta faktor- faktor yang diduga menentukan peran itu yaitu kebijakan publik, kewirausahaan, modal sosial, dan kepemilikan sumberdaya. Dengan adanya tinjauan pustaka maka akan ada pemahaman yang lebih komprehensif tentang aspek yang diteliti yang berguna dalam pengembangan metode penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab Tinjauan Pustaka ini terdiri dari lima sub-bab, masing- masing tentang aspek 1 definisi dan peran pemuda, 2 kebijakan publik, khususnya yang berkaitan dengan peran pemuda, 3 kewirausahaan, 4 pengaruh dan kekuatan kapital sosial, serta 5 kepemilikan sumberdaya yang memungkinkan pemuda dapat berperan. Pemuda, sebagai bagian dari masyarakat, bisa berperan optimal jika bisa berperan serta dalam meningkatkan kapasitasnya dimana kesejahteraannya menjadi lebih baik berdasarkan aset yang ada, yaitu sumberdaya manusia, sosial, fisik, dan lingkungan. Dalam hal ini pemuda harus bisa meningkatkan kemampuannya dan secara kreatif mengkombinasikan sumberdaya dari luar dengan sumberdaya yang ada di sekitarnya untuk membangun visi bersama. Dalam pengembangan kapasitas agar pemuda lebih berperan secara optimal perlu adanya agen perubahan. Dalam hal ini agen perubahan adalah fasilitator dan pendidik. Proses serta fasilitasi tugas dalam suatu masyarakat perlu diperhatikan. Pemuda diharapkan mampu mengenali dan memecahkan masalah secara kolektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Flora dan Luther 2000 adalah sebagai berikut: 1 meningkatkan peran serta anggota masyarakat secara inklusif kebijakan publik, 2 meningkatkan basis kepemimpinan kapital sosial, 3 memperkuat kemampuan individual kewirausahaan, 4 pemahaman visi secara bersama kapital sosial, 5 agenda masyarakat yang strategis dalam menghadapi perubahan kewirausahaan, 6 kemajuan yang konsisten dan terukur menuju tujuan kewirausahaan, 7 organisasi masyarakat dan lembaga yang efektif kapital sosial, dan 8 pemanfaatan sumberdaya yang lebih baik oleh masyarakat sumberdaya.

2.1 Definisi dan Peranan Pemuda