Sistem Informasi Geografis Analysis of land use land cover change in Cibodas biosphere reserve area in supporting the existence of Mount Gede Pangrango national park

pengelolaan konservasi hutan tropis harus memperhatikan ekologi dan manusia seperti pasar, faktor topografi dan infrastruktur. Penggunaan penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan yaitu dengan memanfaatkan citra Land Satellite Landsat. Lillesand dan Kiefer 1990 menyampaikan bahwa satelit Landsat digunakan untuk merekam data sumber daya alam dengan cara sistematik, berulang dengan resolusi sedang. Lisnawati 2006 melakukan identifikasi jenis- jenis penutupan lahan dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh yaitu citra landsat ETM + yang digunakan untuk menginterpretasi jenis-jenis penggunaan lahan.

2.8. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis merupakan suatu teknologi informasi yang berkaitan dengan pengumpulan dan pengolahan data berkoordinat geografis Barus dan Wiradisastra, 2000. Menurut Prahasta 2005 serta Barus dan Wiradisastra 2000 SIG mempunyai empat komponen utama dalam menjalankan prosesnya antara lain : 1. Data input : komponen ini bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber serta bertanggung jawab mengkonversi atau mentransformasikan data ke dalam format yang diminta perangkat lunak, baik dari data analog maupun data digital lain atau dari bentuk data yang ada menjadi bentuk yang dapat dipakai dalam SIG. 2. Data manajemen : Komponen ini mengorganisasikan baik data spasial maupun non spasial atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilakukan pemanggilan, pemutakhiran updating dan penyuntingan editing. 3. Data manipulasi dan analisis : Komponen ini melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi sesuai dengan tujuan. Komponen perangkat lunak yang memiliki kedua fungsi tersebut merupakan kunci utama dalam menentukan keandalan sistem SIG yang digunakan. Kemampuan analisis data spasial melalui algoritma atau pemodelan secara matematis merupakan pembeda suatu SIG dengan sistem informasi yang lain. 4. Data output : Komponen ini berfungsi menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk a cetak lunak softcopy berupa produk pada tampilan monitor monokrom atau warna, b cetak keras hardcopy yang bersifat permanen dan dicetak pada kertas, mylar, film fotografik atau bahan-bahan sejenis, seperti peta, tabel dan grafik dan c elektronik berbentuk berkas file yang dapat dibaca oleh komputer. Menurut Barus dan Wiradisatra 2000 aplikasi SIG telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti pengelolaan dalam penggunaan lahan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. Di bidang bisnis dan perencanaan pelayanan seperti analisis wilayah pasar dan prospek pendirian suatu bisnis baru. Di bidang lingkungan aplikasi SIG digunakan dalam analisis erosi dan dampaknya, analisis daerah rawan banjir, kebakaran atau lahan kritis dan analisis kesenjangan. Seperti juga penginderaan jauh yang telah diaplikasikan oleh berbagai kalangan dan kepentingan, maka aplikasi SIG telah digunakan baik oleh kalangan swasta, perguruan tinggi maupun pemerintah daerah. Aplikasi SIG untuk tugas dan kewenangan pemerintah daerah sebagian besar berkaitan dengan data geografis dengan memanfaatkan keandalan SIG antara lain : kewenangan di bidang pertanahan, pengembangan ekonomi, perencanaan penggunaan lahan, kesehatan, perpajakan, infrastruktur jaringan jalan, perumahan, transportasi, informasi kependudukan, pengelolaan darurat dan pemantauan lingkungan.

2.9. Analytical Hierarchy Process AHP