Cagar Biosfer Cibodas Analysis of land use land cover change in Cibodas biosphere reserve area in supporting the existence of Mount Gede Pangrango national park

2.2. Cagar Biosfer Cibodas

Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama dengan program Man and Biosphere MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keaneragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal MAB-LIPI, 2010. Dalam pengelolaannya, dilakukan melalui zonasi yang terbagi menjadi 3 zona yaitu area inti, zona penyangga dan zona transisi. Menurut MAB-LIPI 2010 definisi masing-masing zona yaitu : 1. Area inti merupakan kawasan yang mempunyai perlindungan hukum jangka panjang untuk melestarikan keanekaragaman hayati, memantau ekosistem yang tidak terganggu dan melakukan penelitian yang tidak merusak tanpa manipulasi serta kegiatan-kegiatan lain yang bersifat pasif seperti pendidikan. Area inti dapat juga dimiliki secara pribadi, milik organisasi non pemerintah, atau tanah masyarakat adat. Prinsip dasarnya area inti dari Cagar Biosfer harus berupa kawasan konservasi atau kawasan lindung yang secara legal formal dilindungi oleh aturan Pemerintah atau secara tradisional dilestarikan oleh masyarakat atau lembaga adat. 2. Zona penyangga, merupakan wilayah yang mengelilingi atau bersebelahan dengan area inti dan jelas teridentifikasi untuk melindungi area inti dari dampak kegiatan manusia. Dalam banyak hal, zona penyangga bisa berupa daratan atau perairan, bisa merupakan milik perseorangan, negara, lembaga swasta atau masyarakat tertentu. Pengelolaan pada zona ini dilakukan oleh pemilik lahan, tetapi pengelolaan harus harus sesuai dengan peraturan pemerintah. Pada umumnya, kegiatan yang dapat dilakukan pada zona ini terkait dengan manfaat ekologis yaitu penelitian, pendidikan, pelatihan, ekowisata dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati atu sumber daya alam lainnya yang dapat diperbaharui. 3. Zona transisi, merupakan wilayah terluar dan memiliki luas terbesar yang berfungsi untuk mengembangkan kerjasama dengan komunitas lokal. Zona ini mengelilingi zona penyangga dan dapat dimiliki oleh perseorangan, organisasi, perusahaan swasta maupun lembaga lainnya. Area ini mewujudkan model pembangunan berkelanjutan, bersama dengan pemilik lahan untuk membangun pengelolaan sumber daya alam di wilayah ini.

2.3. Penggunaan dan Penutupan Lahan