35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kualitas Air
Dalam budidaya udang di tambak, peran utama lingkungan adalah sebagai media yang memberi ruang hidup sehingga udang dapat hidup layak. Apabila
lingkungan dapat menyediakan kualitas air yang layak sesuai dengan kebutuhan udang maka sintasan menjadi tinggi sehingga target produksi akan tercapai sesuai
harapan. Kualitas air ditentukan oleh variabel-variabel penyusunnya. Beberapa
variabel kualitas air yang penting dalam menentukan kelayakan bagi kehidupan udang, yaitu oksigen terlarut dissolved oxygen, DO, pH, salinitas, suhu, bahan
organik total total organic matter, TOM, amoniak NH
3
dan hidrogen sulfida H
2
S. Dari data selama 100 hari pemeliharaan udang vaname pada 6 petak
tambak, terlihat adanya kesamaan pola waktu perubahan kualitas air antar petak tambak. Kualitas air pada petak A, B, C, D, E dan F mulai menurun pada hari ke-
40 sampai hari ke-70, yaitu variabel oksigen terlarut DO, pH, salinitas, suhu, amoniak dan hidrogen sulfida P0.05 Tabel 5, Lampiran 6. Sehubungan
dengan penurunan kualitas air tersebut maka evaluasi kelayakan kualitas air dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan masa pemeliharaan tersebut meliputi
tahap awal T1 yang dimulai dari awal pemeliharaan sampai hari ke-40 H1- H40, tahap transisi T2 mulai dari hari ke-40 sampai hari ke-70 H40-H70,
serta tahap akhir T3 mulai dari hari ke-70 sampai hari ke-100 H70-H100.
4.1.1.1 Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut digunakan untuk respirasi udang. Konsentrasi DO optimum bagi udang adalah di atas 4 mgL, masih aman sekitar 2-4 mgL dan
kritis pada DO 2 mgL.
36
Tabel 5 Perbedaan nilai variabel kualitas air antar petak tambak pada tiap tahap waktu pemeliharaan Nilai rata-rata variabel dan nilai uji beda
T1 T2 T3
Variabel Satuan
A B C D E F A B C D E F A B C D E F DO
mgL 3.59 3.36 3.88 4.23 3.59 4.22 3.43 3.22 4.02 4.13 3.84 3.75 3.16 2.54 3.58 4.32 3.77 3.72
Uji beda a a a a a a a a a a a a a a a a a a
Salinitas
ppt 36.0 35.0 35.8 36.3 36.5 36.0 38.3 37.3 38.3 38.8 39.3 38.8 39.3 39.8 39.8 40.0 40.0 39.8
Uji beda a a a a a a a a a a a a a a a a a a
Suhu
O
C 29.48 28.90 28.53 28.13 27.90 27.90 26.55 26.38 26.20 25.80 25.58 25.48 25.53 25.48 24.95 25.60 25.63 25.75
Uji beda a a a a a a a a a a a a a
a a a a a
pH
Unit 8.03 7.88 7.83 7.65 7.93 7.60 7.45 7.23 7.40 7.53 7.58 7.38 7.53 7.43 7.38 7.43 8.03 8.03
Uji beda a a a a a a a a a a a a a a a a a a
Alkalinitas mgL
118.0 110.6 124.1 104.7 117.4 107.4 122.1 107.0 116.2 104.4 119.6 115.7 109.2 103.1 100.8 92.0 103.2 121.3 Uji beda
a a a a a a a a a a a a a a a a a a
TOM mgL
70.90 72.13 57.20 28.48 42.70 34.43 131.33 136.05 115.13 74.85 81.83 88.35 204.98 214.90 199.43 187.03 192.98 192.68 Uji beda
a a a a a a a a a a a a a a a a a a
NH
3
mgL 0.010 0.010 0.010 0.006 0.009 0.010 0.003 0.004 0.005 0.008 0.012 0.009 0.005 0.006 0.003 0.010 0.026 0.028
Uji beda a a a a a a a a a a a a b b b ab a a
H
2
S mgL
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.010 0.012 0.013 0.001 0.003 0.003 0.011 0.021 0.036 0.028 0.035 0.013 Uji beda
a a
a a
a a
a a
a a
a a
b ab
a ab
a b
- Angka yang dikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf uji 5 antar petak pada tiap tahap waktu - T1, T2 dan T3 = tahap waktu pemeliharaan awal, transisi dan akhir;
- DO = oksigen terlarut; TOM = bahan organik total
38 Pada Tabel 5 diperlihatkan, konsentrasi DO pada T1 di petak D dan F
termasuk optimal 4 mgL sedangkan pada petak lainnya termasuk aman 2-4 mgL. Pada T2, konsentrasi DO di petak C dan D termasuk optimal, sedangkan
pada petak lainnya masih aman. Pada T3, hanya di petak D yang konsentrasi DO- nya optimal, sedangkan pada petak lainnya termasuk aman. Namun demikian,
konsentrasi DO tidak berbeda nyata antar petak P0.05, baik pada T1, T2 maupun T3.
Konsentrasi DO yang layak bagi kehidupan udang masih dapat dipertahankan dari tahap awal T1 sampai akhir tahap transisi T2 di setiap
petak tambak Tabel 5, Gambar 2. Selama tahapan tersebut, fluktuasi konsentrasi DO masih dalam batas-batas toleransi udang. Namun memasuki tahap akhir
pemeliharaan T3, keseimbangan oksigen tidak dapat dipertahankan lagi, terutama pada petak A, B dan C. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan, bahwa
kondisi DO pada T1, T2 dan T3 di setiap petak masih layak kecuali pada petak A, B dan C pada H100 T3 yang mencapai nilai kritis.
Gambar 2 Sebaran oksigen terlarut pada petak tambak menurut tahap waktu
4.1.1.2 Salinitas dan Suhu