33
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Variabel yang diukur secara harian yang dilakukan pada pagi hari jam 03.00-05.00 meliputi suhu, salinitas, dan oksigen terlarut, sedangkan pada siang
hari jam 12.00-13.00 ditambah dengan pengukuran kedalaman dan kecerahan. Pengukuran suhu, salinitas, pH, kedalaman dan kecerahan dilakukan langsung di
tambak in situ, sedangkan pengukuran oksigen terlarut dilakukan di laboratorium segera setelah sampel diambil dari tambak.
Variabel yang diukur 10 hari sekali yang dilakukan pada pagi hari jam 03.00-05.00 meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, amoniumamoniak,
nitrit, nitrat, ortofosfat, hidrogen sulfida, fitoplankton dan klorofil-a. Pada siang hari jam 12.00-13.00 dilakukan pengukuran suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut,
kedalaman dan kecerahan, bahan organik total, dan alkalinitas. Pengukuran suhu, salinitas, pH, kedalaman dan kecerahan dilakukan langsung di tambak in situ.
Untuk oksigen terlarut, amoniumamoniak, nitrit, nitrat, ortofosfat, hidrogen sulfida, fitoplankton dan klorofil-a dilakukan pengambilan air contoh terlebih
dahulu kemudian dilakukan pengukuran di laboratorium. Pada saat tersebut, juga dilakukan pengukuran oksigen terlarut setiap 3 jam sekali selama 24 jam, yaitu
pada jam 16.00, 19.00, 22.00, 01.00, 04.00, 07.00, 10.00 dan 13.00. Pengambilan contoh udang dilakukan 10 hari sekali mulai hari
pemeliharaan ke-40. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari sekitar jam 06.00- 08.00 dan dilakukan secara cepat untuk mengurangi terjadinya stres pada udang.
Pada umumnya, kegiatan ini dilakukan oleh minimal tiga orang petugas, yaitu petugas penjala udang, petugas penghitung dan penimbang udang, serta petugas
pencatat data.
3.5 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian disusun dan dikelompokkan sesuai dengan waktu pengukuran, yaitu 10 harian. Data yang telah terstruktur kemudian
dianalisis sesuai dengan keperluannya. Analisis terhadap variabel data yang dilakukan meliputi:
34 1
Analisis pemecahan masalah Analisis ini digunakan untuk mencari persamaan dan perbedaan dari
beberapa variabel dalam petak tambak sehingga didapatkan pengelompokan petak tambak. Dari kelompok-kelompok tersebut dicari variabel-variabel yang dominan
berpengaruh terhadap produksi sehingga dapat ditentukan sumber masalah. Selanjutnya, dari sumber masalah dapat ditentukan alternatif pemecahan masalah.
2 Analisis ragam
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nilai tengah rata-rata suatu variabel antar
petak digunakan analisis ragam
pada tingkat
kepercayaan 95. Jika terdapat perbedaan, maka petak yang berbeda ditentukan lebih lanjut dengan
uji beda kuadrat terkecil LSD pada tingkat kepercayaan 95. 3
Analisis kovarian dan regresi Secara umum, analisis ini digunakan untuk mencari hubungan antar
variabel yang mempunyai hubungan kausal dengan variabel produksi, serta dilanjutkan dengan menetapkan hubungan kuantitatifnya. Pada setiap analisis
dilakukan uji untuk menentukan tingkat kepercayaannya.
35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kualitas Air
Dalam budidaya udang di tambak, peran utama lingkungan adalah sebagai media yang memberi ruang hidup sehingga udang dapat hidup layak. Apabila
lingkungan dapat menyediakan kualitas air yang layak sesuai dengan kebutuhan udang maka sintasan menjadi tinggi sehingga target produksi akan tercapai sesuai
harapan. Kualitas air ditentukan oleh variabel-variabel penyusunnya. Beberapa
variabel kualitas air yang penting dalam menentukan kelayakan bagi kehidupan udang, yaitu oksigen terlarut dissolved oxygen, DO, pH, salinitas, suhu, bahan
organik total total organic matter, TOM, amoniak NH
3
dan hidrogen sulfida H
2
S. Dari data selama 100 hari pemeliharaan udang vaname pada 6 petak
tambak, terlihat adanya kesamaan pola waktu perubahan kualitas air antar petak tambak. Kualitas air pada petak A, B, C, D, E dan F mulai menurun pada hari ke-
40 sampai hari ke-70, yaitu variabel oksigen terlarut DO, pH, salinitas, suhu, amoniak dan hidrogen sulfida P0.05 Tabel 5, Lampiran 6. Sehubungan
dengan penurunan kualitas air tersebut maka evaluasi kelayakan kualitas air dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan masa pemeliharaan tersebut meliputi
tahap awal T1 yang dimulai dari awal pemeliharaan sampai hari ke-40 H1- H40, tahap transisi T2 mulai dari hari ke-40 sampai hari ke-70 H40-H70,
serta tahap akhir T3 mulai dari hari ke-70 sampai hari ke-100 H70-H100.
4.1.1.1 Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut digunakan untuk respirasi udang. Konsentrasi DO optimum bagi udang adalah di atas 4 mgL, masih aman sekitar 2-4 mgL dan
kritis pada DO 2 mgL.