Pertumbuhan Individu Pertumbuhan Biomassa

57

4.1.3.2 Pertumbuhan Individu

Pertumbuhan udang meskipun berpola diskontinu karena merupakan perpaduan antara proses pergantian kulit molting dan pertumbuhan somatik secara keseluruhan bersifat kontinu mengikuti kurva eksponensial maksimal. Pola pertumbuhan eksponensial maksimal selain ditentukan faktor umur juga oleh daya dukung lingkungan perairan, khususnya ketersediaan sumberdaya pakan. Pertumbuhan maksimal pada akhirnya ditentukan oleh ketersediaan jumlah pakan secara berkelanjutan untuk mencapai ukuran maksimal genetik. Tabel 15 Laju pertumbuhan spesifik individu Laju pertumbuhan spesifik individu hari Tahap waktu A B C D E F T1 15.68 a 15.25 a 15.02 a 15.20 a 15.38 a 15.19 a T2 3.60 a 3.55 a 4.46 a 4.89 a 4.46 a 3.89 a T3 1.46 a 1.56 a 1.31 a 0.93 a 0.87 a 0.78 a Angka yang dikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata antar petak pada tiap tahap waktu pada taraf uji 5 Pada Tabel 15 ditunjukkan, bahwa laju pertumbuhan individu spesifik pada T1 tidak berbeda nyata antar petak P0.05, dengan rata-rata 15.29hari. Pada T2, laju pertumbuhan spesifik individu tidak berbeda antar petak P0.05, dengan rata-rata 2.67hari. Pada T3, laju pertumbuhan spesifik individu tidak berbeda antar petak P0.05, dengan rata-rata 1.03hari. Hubungan antara bobot rata-rata y yang tercapai pada waktu tertentu x pada tiap tahap waktu dirumuskan dalam persamaan berikut: T1 : y = 0.1138x - 1.2822 R 2 = 0.9010 T2 : y = 0.1506x - 2.2608 R 2 = 0.7601 T3 : y = 0.1325x - 1.5390 R 2 = 0.8922 Dari uraian tersebut dinyatakan, bahwa nilai laju pertumbuhan spesifik individu tidak berbeda antar petak di T1, T2 dan T3. Laju pertumbuhan individu spesifik menunjukkan penurunan dengan meningkatnya bobot rata-rata seiring dengan meningkatnya masa pemeliharaan. 58

4.1.3.3 Pertumbuhan Biomassa

Pertumbuhan biomassa merupakan pembentukan biomassa dari sejumlah populasi yang mampu hidup selama masa pemeliharaan. Pertumbuhan biomassa ditentukan oleh laju sintasan dan laju pertumbuhan dari biomassa yang dapat berkembang dan tumbuh pada media perairan. Tabel 16 Laju pertumbuhan spesifik biomassa Laju pertumbuhan biomassa spesifik hari Tahap waktu A B C D E F T1 15.62 a 15.24 a 15.01 a 14.40 a 14.16 a 14.81 a T2 3.54 a 3.54 a 4.46 a 4.40 a 4.15 a 3.53 a T3 1.39 a 1.55 a 1.30 a 0.31 b 0.34 b 0.41 b Angka yang dikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata antar petak pada tiap tahap waktu pada taraf uji 5 Pada Tabel 16 dijelaskan, bahwa laju pertumbuhan biomassa tidak berbeda nyata P0.05 antar petak A, B, C, D, E dan F pada T1 dan T2 dengan rata-rata masing-masing 15.29hari dan 2.67hari. Pada T3, nilai laju pertumbuhan biomassa berbeda nyata P0.05 antar petak A, B, C, D, E dan F, yaitu petak A, B dan C lebih tinggi daripada petak D, E dan F. Hubungan antara biomassa y yang tercapai pada waktu tertentu x pada tiap tahap waktu dirumuskan dalam persamaan berikut: T1 : y = 87.856x - 1225.5 R 2 = 0.8673 T2 : y = 82.184x - 568.78 R 2 = 0.6761 T3 : y = 72.069x + 515.58 R 2 = 0.7838 Dari uraian tersebut dinyatakan, bahwa nilai laju pertumbuhan spesifik biomassa tidak berbeda antar petak di T1 dan T2. Pada T3, laju pertumbuhan biomassa spesifik di petak A, B dan C lebih tinggi daripada petak D, E dan F. Laju pertumbuhan biomassa spesifik menunjukkan penurunan dengan meningkatnya biomassa seiiring dengan meningkatnya masa pemeliharaan. 59

4.1.3.4 Produksi