Kebijakan Pemerintah Kebijakan 1 pembangunan pelabuhan perikanan yang telah

mengetahui dan mempelajari kebutuhan pelanggan. Informasi ini digunakan untuk mempersiapkan strategi kebijakan dalam memasuki dan menghadapi persaingan pasar. Perubahan budaya makan dari daging ke ikan dapat mempengaruhi persaingan produk makanan yang berasal dari bahan baku ikan. Faktor yang ikut berpengaruh adalah 3 sumberdaya alam dan energi yang tersedia dalam mensuplai kebutuhan bahan baku industri. Keunggulan ketersediaan sumberdaya alam dan energi khususnya sumberdaya perikanan yang dimiliki sebagai penyedia bahan baku industri ini dapat mempengaruhi tingkat kemampuan komperatif dan memperkuat keunggulan bersaing industri jika mampu memanfaatkan sumberdaya yang mempunyai nilai tambah Gardjito 1996.

2.3 Kebijakan Pemerintah Kebijakan 1 pembangunan pelabuhan perikanan yang telah

dikeluarkan dan dilaksanakan mulai pelita ke II antara lain bertujuan mendukung pembangunan perikanan dan rencana pembangunan lima tahun berikutnya. Pada Pelita ke V pembangunan prasarana perikanan berupa pelabuhan perikanan perlu disesuaikan dan ditata kembali terutama manajemen pelabuhan perikanan. Untuk mendukung hal diatas maka dikeluarkan kebijakan 2 membentuk badan usaha milik negara Perusahaan umum prasarana perikanan samudera melalui peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1990. Tujuan pembentukan badan usaha tersebut adalah agar fungsinya pelabuhan perikanan seperti yang diamanatkan dalam Undang undang nomor 9 tahun 1985 tentang perikanan dapat terpenuhi, yakni disamping sebagai penunjang utama kegiatan dibidang produksi, juga mencakup penunjang pengelolaan, penyaluran hasil, pemasaran dan pelestarian sumber yakni dalam bentuk; a prasarana penangkapan ikan; b prasarana penanganan dan pengolahan hasil; c prasarana penyaluran hasilpemasaran; dan d prasarana pelestarian sumber. Tindak lanjut dari kebijakan tersebut pada Pelita ke 6 REPELITA VI: 1994-1998 adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pendapatan petani nelayan melalui upaya optimasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan serta peningkatan nilai tambah hasil-hasil perikanan. Kemudian pada tahap berikutnya perlu peningkatan penyediaan dan distribusi bahan pangan komoditas perikanan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan konsumsi gizi masyarakat. Dilain pihak perlu mendorong dan meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif. Tujuan berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong peningkatan pertumbuhan industri didalam negeri melalui penyediaan bahan baku dan meningkatkan penerimaan devisa Murdjijo 1997. Untuk mencapai tujuan pembangunan perikanan tersebut sasaran pembangunan perikanan dalam REPELITA VI antara lain adalah peningkatan ekspor sebesar 9,7 pertahun, baik akhir Repelita VI ekspor hasil perikanan diperkirakan akan mencapai 800 ribu ton dengan nilai US 2.134 juta. Berdasarkan kondisi diatas maka strategi kebijakan yang dilaksanakan adalah melalui pendekatan agribisnis dan agroindustri, untuk mendukung rencana diatas maka kebijakan 3 pengaturan pemanfaatan prasarana didalam kawasan industri perikanan berupa kemudahan mendapatkan modal usaha dan investasi bagi industri perikanan dikeluarkan melalui keputusan menteri Kelautan dan Perikanan nomor 32 tahun 2000 dan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 12 tahun 2001. Dalam mewujudkan penerapan kebijakan dibidang perikanan diatas, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah meningkatkan keterkaitan fungsional antar subsistem sehingga setiap kegiatan pada masing-masing subsistem dapat berjalan secara berkelanjutan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Selain itu pengembangan agribisnis juga harus mampu meningkatkan aktivitas ekonomi pedesaan dengan diarahkannya pada pengembangan kemitraan usaha antara usaha skala besar dan skala kecil secara serasi dan dilakukan melalui pengembangan sentra produksi perikanan dalam suatu skala ekonomi yang efisien. FAKTOR KONDISI - SUMBER DAYA ALAM - SDM - PENGETAHUAN - MODAL - INFRA STRUKTUR - TEKNOLOGI STRATEGI PERUSAHAAN STRUKTUR PERSAINGAN - STRUKTUR, LOKASI - PERSAINGAN, RESIKO INDUSTRI PERIKANAN TERKAIT - PERSAINGAN INDUSTRI PENDUKUNG - PERSAINGAN INDUSTRI TERKAIT PENENTUAN PERMINTAAN - BESAR PERMINTAAN - SEGMEN USAHA - PERMINTAAN GLOBAL - SALING KETERGANTUNGAN PELUANG -KEJADIAN TIDAK DAPAT DIPREDIKSI -HAMBATAN EKSTERNAL -TEKNOLOGI PEMERINTAH -FASILITAS KENDALA KEBIJAKAN -INVESTASI UNTUK UMUM Gambar 2 Strategi kebijakan pemerintah dalam mendukung industri perikanan Porter.1990 Keterkaitan antar faktor dalam pengembangan industri perikanan perlu dukungan dan peranan pemerintah terutama dalam penyediaan fasilitas dan ketentuan investasi. Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumen, industri perikanan perlu mendapat suplai dari dukungan infrastruktur, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan faktor permodalan. Dilain pihak faktor internal perusahaan yaitu strategi perusahaan dalam memanfaatkan faktor pendukung, cara menghadapi pesaing, pemanfaatan infrastruktur yang efektif, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar optimal dengan biaya minimal atau dengan resiko yang paling kecil.

2.4 Kinerja Industri Perikanan