4.1.4 Kinerja PPSNZ Jakarta
Menurut data statistik pelabuhan perikanan tahun 1999 jumlah kapal motor yang mendarat berjumlah 6.235 buah. Walaupun pada tahun 2003 terjadi
penurunan jumlah kapal ikan yang mendaratkan di PPSNZ Jakarta sehingga tinggal sejumlah 4.856 buah, akan tetapi jumlah industri perikanan yang
melakukan investasi masih cukup besar yaitu mencapai 139 unit dari berbagai bidang usaha. Data dan informasi pelayanan PPSNZ Jakarta melalui PPPS dan
Swasta kepada industri perikanan periode tahun 2001-2005 Tabel 5. Tabel 5 Jenis pelayanan untuk industri perikanan di PPSNZ Jakarta Tahun
2001- 2005 No
Segmen Usaha
Satuan 2001
2002 2003
2004 2005
1 Pelayanan Es Ton 56.812 61.957 53.680 48.239 38.285
2 Pelayanan Coldstorage
Ton 501.666 399.133 318.792 270.788 288.470 3 Pelayanan
Telepon Sst
168 171 182 186 204 4 Pelayanan
Listrik Kwh
2.878. 227 3.278. 591 3.315. 025 3.852. 258 4.953. 048
5 Pelayanan Air Ton
189.050 246.652 325.591 208.999 86.137 6 Pelayanan
BBM Ton
12.000 12.000 12.000 18.000
12.000 7 Pelayanan
Ruang Bangunan
M2 99.792 41.329 48.726 14.557 22.341
8 Pelayanan Tanah
M2 231.440 69.076 197.855 69.466 74.954
9 Pelayanan Tambat labuh
Kapal 5.500 5.438 3.657 3.647 3.660 10 Pelayanan
Bengkel Order
132 198 221 277 215 11 Pelayanan
Dok Kapal 132 198 221 277 215
Sumber : PPPS Jakarta.
4.1.5 Industri perikanan
Salah satu program Departemen Kelautan dan Perikanan adalah pembangunan dan perbaikan mutu industri perikanan. Program ini cukup
beralasan karena dengan sebutan negara maritim yang memiliki kekayaan alam berupa ikan yang dapat dijadikan bahan baku industri sekitar 6,7 juta per tahun.
Secara faktual kontribusi sektor perikanan masih sekitar 2 dengan eksport earnings sebesar US 963,453 dan memperkerjakan lebih dari 2,7 juta jiwa,
akan tetapi kemiskinan di wilayah pesisir masih menjadi ciri khas sektor perikanan Fauzi 2002.
Berbagai kebijakan dan upaya pemerintah telah dilaksanakan untuk memajukan industri perikanan, salah satunya adalah kebijakan menyediakan
sarana dan prasarana berupa PPSNZ Jakarta. Ditindak lanjuti dengan membentuk suatu BUMN sebagai pengelola pelabuhan perikanan, serta
perangkat lunak berupa ketentuan yang mengatur pemanfaatan lahan pelabuhan perikanan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya industri perikanan.
Upaya pemerintah ternyata menarik minat investor di bidang industri perikanan untuk melakukan kegiatan perikanan di kawasan PPSNZ Jakarta.
Sampai dengan tahun 2005 tercatat ada 139 industri perikanan dengan berbagai skala usaha melakukan kegiatan usaha di pelabuhan perikanan dan sesuai
kegiatannya industri perikanan tersebut terbagi kedalam 3 tiga kelompok besar:
1 Industri penangkapan
Jumlah armada penangkapan yang tercatat di PPSNZ Jakarta tahun 2003 sekitar 1.258 unit kapal berukuran mulai dari 10 GT sampai diatas 500 GT.
Sedangkan komposisi jenis dan jumlah kapal yang melakukan aktivitas di PPSNZ Jakarta pada Tabel 6
Tabel 6 Jumlah kapal ikan di PPSNZ Jakarta tahun 2003 Gross tonage GT Kapal
Jumlah Alat Tangkap
10 10-20 20-30 30-50 50-100 100-200 200
Unit Gillnet
50 41
192 1
21 8
313 Muroami
1 6
1 8
Long-Line 2
31 102
517 10
776 Boukeami
3 22
5 4
34 Purse-Seine
1 4
4 B u b u
3 1
13 3
3 20
Lain-lain 2
1 2
5 14
Pengangkut 37
3 15
2 4
9 19
89 Jumlah
92 49
252 43
252 536
34 1.258
Sumber : PPSNZ Jakarta
Gambar 21 Jenis kapal penangkapan ikan tuna. Jenis kapal yang melakukan kegiatan hampir 60 kapal tuna berukuran
60 GT sampai lebih dari 500 GT Gambar 21. Dikaitkan dengan jenis dan jumlah kapal penangkapan ikan tuna yang melakukan aktivitas di PPSNZ Jakarta maka
jenis ikan yang dominan didaratkan adalah jenis ikan tuna yellowfin tuna Gambar 22. Produksi ikan disamping didaratkan melalui laut, sekitar 150 ton
per hari ikan memasuki PPSNZ Jakarta diangkut melalui darat dan langsung dipasarkan di pusat pasar ikan. Jumlah produksi ikan yang dimasukkan ke
pelabuhan perikanan baik melalui laut maupun darat selain digunakan untuk bahan baku industri processing untuk diolah menjadi produk olahan tetapi ada
juga yang dipasarkan dalam bentuk utuh bulk fish dieksport ke luar negeri.
Gambar 22 Jenis ikan tuna didaratkan.
Perkembangan dan komposisi produk yang didaratkan baik melalui dara dan laut di PPSNZ Jakarta di sajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Produksi ikan didaratkan di PPSNZ Jakarta Tahun
Melalui Darat ton Melalui Laut ton
Jumlah ton 1999
26.078 53.880
79.958 2000
27.904 53.471
81.375 2001
33.415 35.761
69.176 2002
22.819 32.726
55.545 2003
5.518 32.021
37.539
2 Industri processing
Sampai dengan tahun 2005 tercatat 139 industri perikanan dengan berbagai skala usaha yang melakukan kegiatan di PPSNZ Jakarta, 66 industri
perikanan diantaranya yang berskala besar melakukan kegiatan penangkapan, pengolahan dan pemasaran langsung. Jenis produk olahan yang dihasilkan dari
industri pengolahan ada 24 jenis dipasarkan lokal maupun ekspor, khusus bentuk utuh bulk fish di ekspor ke Jepang. Bahan baku diperoleh dari penangkapan,
membeli ikan antar pulau terutama dari Indonesia bagian timur dan yang diangkut melalui jalan darat berasal dari pelabuhan perikanan Cilacap Jawa
Tengah, Brondong Jawa Timur, dan Lampung. Disamping dijual dalam bentuk olahan, jenis ikan tuna dalam bentuk loin Gambar 23 diekspor ke Amerika
Serikat dan Uni Eropa, serta Jepang.
Gambar 23 Industri processing tuna loin.
Proses Pembuatan
Loin Produk
Loin
3 Pemasaran
Pemasaran produk perikanan yang didaratkan melalui pelabuhan perikanan terbagi dalam 3 tiga bentuk yaitu pertama dipasarkan dalam bentuk
utuh bulk fish. Jenis ikan tuna yang dijual utuh terutama tujuan Jepang karena selain masih akan dipasarkan kembali dipasar setempat, permintaan ikan utuh
dimaksudkan akan dikonsumsi dalam bentuk mentah tidak dimasak dan sesuai budaya di negara tujuan dikenal dengan nama “sashimi”. Untuk jenis ikan selain
tuna tengiri, kembung, cucut dan lain-lain dijual utuh akan tetapi terbatas pada pasar lokal dan sebagai pasokan bahan baku industri processing. Sedangkan
bentuk kedua adalah bentuk loin potongan dalam ukuran tertentu yang dipasarkan ke Amerika Serikat dan Uni Eropa Gambar 24. Jenis ikan yang
dijual dalam bentuk loin pada umumnya ikan tuna. Bentuk ketiga adalah dalam bentuk olahan product development atau kalengan. Bentuk olahan ini sebagian
besar dijual lokal, sedangkan ikan yang diproses kaleng atau kalengan tanpa diberi label diekspor ke Amerika Serikat.
Gambar 24 Jenis produk processing tuna loin pesanan pasar ekspor. Data ekspor ikan yang tercatat berasal dari PPSNZ Jakarta periode tahun
1999 sampai tahun 2003 disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Jumlah ekspor ikan dari PPSNZ Jakarta ton Ekspor Tuna
Ekspor Udang Ekspor Lainnya
Tahun Segar
Beku Segar
Beku Segar
Beku 1999
7.234 5.169
522 3.989
2.410 6.591
2000 8.273
5.475 1.945
4.210 4.702
8.722 2001
7.519 6.368
963 2.943
2.290 3.937
2002 9.532
4.744 1.762
4.456 559
1.602 2003
6.212 8.099
327 2.142
1.245 6.608
Kegiatan dan distribusi pemasaran ikan dikawasan PPSNZ Jakarta baik ikan yang didaratkan melalui laut dan masuk melalui angkutan darat serta jalur
distribusi dan rantai pemasaran ikan baik ke perusahaan industri, pasar ikan lokal dan ekspor dapat pada Gambar 25.
DIDARATKAN KAPAL PERIKANAN
LAUT
IKAN UDANG
DIANGKUT LEWAT TRUCK
DARAT KAPAL TUNA L L
DERMAGA KAPAL ANGKUT
DERMAGA KAPAL NON TUNA L L
DERMAGA KAPAL TUNA L L
TEMPAT PENANGKAPAN TUNA
CONTAINER
TEMPAT PELELANGAN IKAN TPI
INDUSTRI PROCESSING PEMBEKUAN
IKAN UDANG SEGAR BEKU
PUSAT PEMASARAN IKAN
EKSPOR BEKU
EKSPOR SEGAR
PELABUHAN UDARA BANDARA
PELABUHAN LAUT TUNA BEKU
TUNA LOKAL IKAN
SEGARBEKU
PENGECEKAN
E K
S P
O R
L O
K A
L
Gambar 25 Distribusi dan rantai pemasaran ikan di PPSNZ Jakarta.
4.2 Hasil Analisis SEM 4.2.1 Kesesuaian model dengan data