Keterkaitan antar faktor dalam pengembangan industri perikanan perlu dukungan dan peranan pemerintah terutama dalam penyediaan fasilitas dan
ketentuan investasi. Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumen, industri perikanan perlu mendapat suplai dari dukungan infrastruktur,
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan faktor permodalan. Dilain pihak faktor internal perusahaan yaitu strategi perusahaan dalam memanfaatkan faktor
pendukung, cara menghadapi pesaing, pemanfaatan infrastruktur yang efektif, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar optimal dengan biaya minimal atau
dengan resiko yang paling kecil.
2.4 Kinerja Industri Perikanan
Kinerja industri perikanan antara lain diukur dari keberhasilan tingkat kinerja keuangan. Sebagai variablel keberhasilan kinerja keuangan diukur oleh 1
tingkat laba rugi perusahaan, 2 tingkat pengembalian investasi Return of investment ROI, dan 3 tingkat return on equity ROE serta perkembangan dari
industri perikanan Kotler 1997 Kemudian variabel kinerja industri perikanan berikutnya adalah dibidang
pemasaran, dalam hal ini penting yang harus ditangani dengan serius diantaranya adalah tersedianya 4 informasi pasar yang cepat, tepat dan akurat
terutama tentang 5 mutu produk, dan 6 harga produk. Ketersediaan Informasi pasar merupakan salah satu komponen yang strategis agar mampu
mengembangkan pemasaran lebih luas baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Untuk menghasilkan informasi yang akurat diperlukan kerjasama yang
erat antar instansi terkait, pihak swasta dan assosiasi perikanan untuk menciptakan transparansi pasar. Dilain pihak penetapan harga produk disamping
untuk kepentingan industri juga harus memperhatikan harga yang ditawarkan oleh para pesaingnya. Untuk mengukur indikator pemasaran berikutnya 7
volume penjualan, 8 Pertumbuhan penjualan; 9 pertumbuhan pelanggan. Berdasarkan kondisi diatas berarti sistem pendukung agribisnis yaitu
pembinaan mutu, pengolahan agroindustri sangat penting. Memasuki era globalisasi dan liberalisasi ekonomi dan perdagangan, membawa konsekuensi
bagi produk perikanan Indonesia mampu bersaing dipasaran, baik didalam maupun diluar negeri. Untuk mengantisipasikan persaingan bebas tersebut dan
guna meraih keunggulan kompetitif diperlukan upaya antara lain peningkatan efisiensi usaha dan 10 diversifikasi produk, manajemen mutu serta
pengembangan pemasaran. Namun demikian kinerja industri juga harus diukur
dengan 11 tingkat penyerapan tenaga kerja; 12 produktivitas kerja Wahyuni. 2002
Menurut Murdjijo 1997 peningkatan keunggulan kompetitif produk perikanan dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan dan
pengelolaan faktor produksi, distribusi dan pemasaran hasil serta manajemen mutu produk. Disamping itu harus tanggap terhadap kecenderungan adanya
perubahan permintaan pasar sebagai titik tolak dalam memperoleh pangsa yang maksimal dan berkelanjutan. Produk yang dikembangkan harus memenuhi
spesifikasi dan segmen pasar tertentu, agar penetapan harga produk yang kompetitif dapat ditetapkan untuk memperoleh peningkatan volume penjualan.
Dalam upaya diversifikasi produk peranan sumberdaya manusia perlu dipertimbangkan terutama untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi, dapat
menyerap tenaga kerja maupun peningkatan kesejahteraan tenaga kerja secara wajar. Memasuki pasar bebas berarti akan terjadi persaingan produk yang
sejenis dari berbagai negara, sehingga diperlukan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan pelanggan akan semakin maju dan canggih karena permintaan
produk lebih bervariasi, kualitas dan pelayanan lebih baik terutama kehandalan reliability dan tepat waktu response time
Dengan demikian model kinerja industri perikanan sebagai variabel kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Peningkatan kinerja keuangan laba rugi ; ROI dan ROE
- Pemasaran informasi pasar ,diversifikasi produk, mutu produk, harga
produk, peningkatan volume penjualan, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan
- Sumberdaya manusia penyerapan tenaga kerja, produktivitas kerja,
kesejahteraan tenaga kerja
2.5 Daya saing global Industri perikanan