Pengaruh faktor kebijakan pemerintah terhadap kinerja industri perikanan KIP

Pengaruh faktor KB dengan variabel pengaturan pemanfaatan tanah X 27 dapat berpengaruh terhadap LIP adalah mengantisipasi keterbatasan kemampuan permodalan perusahaan dan investor tertarik melakukan investasi maka diatur suatu pengaturan pemanfaatan fasilitas tanah guna dijadikan agunan kepada pemberi pinjaman bank untuk mendapatkan modal investasi dan modal kerja. Sehubungan dengan hal ini tujuan KB adalah agar PPPS sebagai pelaksana kebijakan pemerintah mengimplementasikan dalam pengaturan pemanfaatan tanah agar tercipta LIP pada saat kondisi ekonomi yang serba sulit sekarang ini masih dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya industri perikanan dikawasan PPSNZ Jakarta.

4.3.3 Kinerja industri perikanan KIP

Kinerja industri perikanan KIP secara nyata dipengaruhi oleh faktor lingkungan industri perikanan LIP; kebijakan pemerintah KB; dan pelayanan PPSNZ Jakarta. Model persamaan regresi yang dibangun dari Gambar 25 dapat disajikan sebagai berikut: KIP = ß 1 LIP + ß 2 KB + ß 3 PEL + d1 Dimana: KIP = kinerja industri perikanan; LIP = lingkungan industri perikanan; KB = kebijakan pemerintah; PEL = pelayanan pelabuhan perikanan; Dengan diterimanya hasil uji ini berarti kinerja industri perikanan KIP akan dipengaruhi positif oleh kondisi lingkungan industri perikanan LIP. Demikian pula halnya dengan pengaruh kebijakan pemerintah KB dan pelayanan PPSNZ Jakarta dengan diterimanya uji hipotesis ini menunjukkan bahwa kebijakan terbukti dapat berpengaruh positif baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja industri perikanan KIP demikian sebaliknya

4.3.3.1 Pengaruh faktor kebijakan pemerintah terhadap kinerja industri perikanan KIP

Kinerja industri perikanan KIP dipengaruhi secara nyata oleh kebijakan pemerintah KB Gambar 26, setelah hipotesis diuji menunjukkan nilai signifikan yaitu 2,51 = 1,96 – 2,00 sehingga hipotesis dapat diterima. Jenis variabel untuk mengukur KB adalah pembangunan pelabuhan perikanan X 25 pembentukan BUMN X 2 6 dan pengaturan pemanfaatan tanah X 27 . Sedangkan variabel untuk mengukur kinerja industri perikanan KIP adalah aspek keuangan berupa laba rugi perusahaan X 13 ; ROI X 14 , ROE X 15 , kemudian aspek pemasaran berupa volume penjualan X 1 6 , pertumbuhan penjualan X 17 pertumbuhan pelanggan X 18 kemampuan pengembangan produk X 1 9 kemampuan harga bersaing X 20 mutu produk X 21 serta aspek sumberdaya manusia berupa produktivitas kerja X 22 , penyerapan tenaga kerja X 23 . Secara teori KB merupakan determinasi dari KIP karena semakin kondusif dikeluarkannya KB akan semakin meningkatkan KIP berarti dengan diterimanya hipotesis ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah KB memberikan pengaruh positif terhadap kinerja industri perikanan KIP. Pengaruh KB dengan variabel pembangunan pelabuhan perikanan samudera Jakarta, ternyata berpengaruh terhadap KIP berupa pertumbuhan industri perikanan. Pada mulanya perikanan di Indonesia masih didominasi perikanan rakyat sehingga diperlukan industri pioneer sebagai agent of development untuk merangsang tumbuh dan berkembangnya industri swasta untuk investasi dibidang perikanan. Disamping itu KB membangun PPSNZ Jakarta diarahkan sebagai pusat industri perikanan dari hulu sampai hilir serta sebagai pusat pembinaan nelayan. Dengan demikian keberadaan pelabuhan perikanan samudera akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi perikanan dimana industri dan jasa-jasa terkait dengan usaha perikanan di pelabuhan perikanan samudera, termasuk upaya mendukung pengembangan industri perikanan terutama pemasaran ikan melalui rantai dingin agar dapat tumbuh dan berkembangnya industri perikanan dapat meningkatkan dan menumbuhkan kinerja industri perikanan KIP. Bukti tumbuh dan berkembangnya industri perikanan dengan dibentuknya BUMN PPPS adalah kemampuan merealisasi permintaan investor untuk menanamkan investasi didalam kawasan pelabuhan perikanan. Sampai tahun 2005 tercatat sekitar 139 unit usaha dari berbagai bidang usaha menanamkan investasi dikawasan PPSNZ Jakarta. Disamping itu dengan KB ini ada sekitar 11 investor yang mendapat modal investasi dan modal kerja melalui pengaturan tanah industri. Data modal kerja dan ivestasi yang diperoleh investor sampai dengan tahun 2005 tercatat dana pinjaman investasi dan modal kerja dalam mendukung kinerjanya sudah lebih dari Rp 300 milyar dan US 54 juta yang diperoleh 11 investor tersebut untuk mendorong kinerjanya. Jenis industri bukan hanya terbatas pemasaran ikan segar utuh, akan tetapi sudah mampu mengembangkan produk dan memberikan nilai tambah produk untuk bersaing dipasaran internasional. Pengaruh KB dengan berbagai variabel telah berpengaruh terhadap KIP dari aspek sumberdaya manusia. Elemen KB ini dikeluarkan karena disamping untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pendapatan nelayan juga untuk meningkatkan pemanfaatan sumberdaya perikanan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan serta upaya meningkatkan nilai tambah hasil-hasil perikanan Murdjijo 1997. Lebih lanjut dikatakan bahwa selain meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan gizi masyarakat diupayakan untuk mendorong dan meningkatkan kesempatan kerja serta berusaha yang produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pertumbuhan industri perikanan ini ternyata telah menyerap tenaga kerja untuk industri dan berbagai kegiatan lainnya sekitar 40.000 orang setiap hari melakukan aktivitas didalam kawasan PPSNZ Jakarta.

4.3.3.2 Pengaruh faktor lingkungan industri perikanan LIP terhadap kinerja industri perikanan KIP