E = Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya F = Guru menjelaskan materi berdasarkan hasil diskusi siswa
Dari hasil penilaian model examples non examples di atas, pertemuan pertama maupun kedua menunjukkan prosentase di atas 75. Berarti
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sudah menunjukkan adanya penggunaan model examples non examples dalam pembelajaran kelas eksperimen.
Hasil penilaian model examples non examples untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.
4.4 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yaitu untuk menentukan rumus yang digunakan untuk menguji
hipotesis. Uji prasyarat ini terdiri dari uji normalitas dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu nilai hasil belajar dari tes pilihan ganda mata pelajaran IPA
materi pengelolaan sumber daya alam di kelas IV SD Negeri 1 Toyareka Purbalingga. Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi:
4.4.1 Uji Normalitas Data
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat
digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Uji normalitas data pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan
rumus Liliefors. Penghitungan uji normalitas dengan rumus Liliefors menggunakan program SPSS versi 20. Setelah data diproses menggunakan program SPSS versi
20, maka diperoleh data normalitas namun karena adanya perbedaan jumlah peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol uji normalitas dilakukan secara
terpisah. Hasil penghitungan uji normalitas selengkapnya ada pada lampiran 18. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig. nilai_kontrol
,168 24
,077 ,933
24 ,111
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig. nilai_eksperimen
,163 25
,085 ,908
25 ,028
a. Lilliefors Significance Correction
Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi sig. pada kolom Kolmogorov-Smirnov
lebih dari 0,05. Dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 di atas, bahwa signifikansi data kelas kontrol di SD Negeri 1 Toyareka yaitu 0,077
dan signifikansi data kelas eksperimen di SD Negeri 1 Toyareka yaitu 0,085. Berdasarkan kedua nilai signifikansi kelas kontrol dan eksperimen diperoleh nilai
normalitas data yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Setelah normalitas data diperoleh, langkah
selanjutnya menghitung homogenitas data.
4.4.2 Uji Homogenitas Data
Penghitungan homogenitas data dilakukan setelah data diketahui berdistribusi normal, jika data tidak berdistribusi normal maka tidak perlu
menghitung uji homogenitas. Untuk mengetahui homogenitas data, proses penghitungannya menggunakan SPSS versi 20. Homogen tidaknya sebuah data
dapat dilakukan dengan cara melihat kolom signifikansi pada baris based on mean, apabila nilai signifikansi data lebih dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan
homogen. Hasil penghitungan uji homogenitas selengkapnya pada lampiran 19 .
Hasil penghitungan uji homogenitas data sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1
df2 Sig.
nilai Based on Mean
1,173 1
47 ,284
Based on Median ,943
1 47
,337 Based on Median and with
adjusted df ,943
1 45,094
,337 Based on trimmed mean
,957 1
47 ,333
Nilai signifikansi tabel di atas diketahui sebesar 0,284, maka nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa data
homogen. Setelah data diketahui homogen, maka langkah berikutnya yaitu pengujian hipotesis.
4.4.3 Uji Hipotesis Uji t