Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati observable.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran
Komalasari 2011: 3 berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sitematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, yaitu: 2.2.2.1
Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem. Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi.
Komponen tersebut antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaranalat peraga, pengorganisasian
kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remidial dan pengayaan.
2.2.2.2 Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses.
Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kagiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut meliputi:
1 Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar lesson plan berikut penyiapan alat
kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk membaca
buku-buku atau media cetak lainnya yang akan disajikan kepada para siswa. 2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran
ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran
yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa.
3 Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pascapembelajaraan ini dapat berbentuk pengayaan, dapat pula berupa
pemberian layanan pengajaran tambahan remidial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
2.2.3 Hasil Belajar
Menurut Rifai, dkk 2009: 85, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut
Reigeluth yang dikutip Keller dalam Rusmono 2012: 7, hasil belajar adalah semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai
dari penggunaan suatu metode dibawah kondisi yang berbeda. Snelbeker dalam Rusmono 2012: 8 juga mengatakan hasil belajar adalah perubahan atau
kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar. Menurut Bloom dalam Rusmono 2012: 8, hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu: 1 Ranah kognitif, yang meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan memanggil kembali
pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. 2 Ranah afektif, meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap,
minat, nilai-nilai dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian. 3 Ranah psikomotor yang mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan bahwa siswa
telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang di dapat oleh
individu dan merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar
dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang akan peneliti ukur yaitu dibatasi pada ranah kognitif saja.
2.2.4 Hakikat Model Pembelajaran