3 Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikanmenganalisis gambar. 4
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.
5 Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6 Mulai dari komentarhasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. 7
Kesimpulan.
2.2.8 Hakikat IPA
Carin dan Sund 1993 dalam Puskur Depdiknas 2006 mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat correct pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar true, dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih valid sehingga
dihasilkan kesimpulan yang betul truth. Jadi IPA menurut Sutrisno 2007: 1.19 mengandung tiga hal: 1 Proses, yaitu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk
memahami alam semesta; 2 Prosedur, yaitu berupa pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar; 3 Produk, yaitu berupa kesimpulan yang betul.
2.2.9 Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga belajar tetapi lebih
ditentukan oleh insting. Sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Oleh
karena itu, berbagai pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan berlangsung
sepanjang hayat. Dalam hal ini pendidikan IPA juga memegang peranan yang menentukan bagi perkembangan manusia karena IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA tidak hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan Widodo, dkk 2007: 1. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang bertujuan
agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Menurut Sulistyorini 2007 IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
2.2.10 Karakteristik Siswa SD