Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang di dapat oleh
individu dan merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar
dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang akan peneliti ukur yaitu dibatasi pada ranah kognitif saja.
2.2.4 Hakikat Model Pembelajaran
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya
bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil
belajar yang optimal. Belajar yang kita harapkan bukan sekedar mendengar, memperoleh atau
menyerap informasi yang disampaikan guru. Belajar harus menyentuh kepentingan siswa secara mendasar. Belajar harus dimaknai sebagai kegiatan pribadi siswa
dalam menggunakan potensi pikiran dan nuraninya baik terstruktur maupun tidak terstruktur untuk memperoleh pengetahuan, membangun sikap dan memiliki
keterampilan tertentu. Kunic dan Stropnik dalam ebscohost journal, 2012 menyatakan bahwa: “Nowadays teaching process is more and more
studentcentred. Teachers, however, are well aware that a classroom is not a homogeneous unit of individuals. In fact, it is composed of students who differ in
their foreknowledge, expectations, learning styles and learning tempo”. Saat ini
proses mengajar sangat berpusat pada siswa. Guru, sebaiknya menyadari bahwa sebuah kelas tidak terdiri dari individu-individu yang homogen atau sama. Pada
kenyataannya, kelas terdiri dari siswa-siswa yang berbeda pengetahuannya, pemahamannya, cara belajarnya, dan tempo belajarnya.
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa guru hendaknya memperhatikan berbagai hal dalam proses pembelajaran,
salah satunya bahwa di dalam sebuah kelas itu tidak terdiri dari individu yang sama. Sehingga pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Huitt 2003 dalam Aunurrahman 2011: 141 mengemukakan rasionalitas
pengembangan model pembelajaran. Model-model pembelajaran dikembangan tentu utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai
karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi
antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak terpaku hanya pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi.
Disamping didasari pertimbangan keragaman siswa, pengembangan berbagai model pembelajaran juga dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi belajar siswa agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang berlangsung.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi
dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar dan prestasi yang
lebih baik. Melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat guru dapat memilih atau menyesuaikan jenis pendekatan dan metode pembelajaran dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Kecermatan guru dalam menentukan model pembelajaran menjadi hal penting, karena pembelajaran adalah suatu proses
yang kompleks yang di dalamnya melibatkan berbagai unsur yang dinamis. Meskipun keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas merupakan hal
yang sangat penting, akan tetapi guru harus tetap dapat mengontrol aktivitas perilaku siswa di kelas classroom management activities.
Dari beberapa pemikiran tentang model pembelajaran seperti yang dikemukakan di atas, dapat kita ambil kesimpulan tentang model pembelajaran.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar. Selain itu,
model pembelajaran juga bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan
untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-
aktivitas pembelajaran.
2.2.5 Model Pembelajaran Konvensional