Uji Hipotesis Uji t

4.4.2 Uji Homogenitas Data

Penghitungan homogenitas data dilakukan setelah data diketahui berdistribusi normal, jika data tidak berdistribusi normal maka tidak perlu menghitung uji homogenitas. Untuk mengetahui homogenitas data, proses penghitungannya menggunakan SPSS versi 20. Homogen tidaknya sebuah data dapat dilakukan dengan cara melihat kolom signifikansi pada baris based on mean, apabila nilai signifikansi data lebih dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan homogen. Hasil penghitungan uji homogenitas selengkapnya pada lampiran 19 . Hasil penghitungan uji homogenitas data sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. nilai Based on Mean 1,173 1 47 ,284 Based on Median ,943 1 47 ,337 Based on Median and with adjusted df ,943 1 45,094 ,337 Based on trimmed mean ,957 1 47 ,333 Nilai signifikansi tabel di atas diketahui sebesar 0,284, maka nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa data homogen. Setelah data diketahui homogen, maka langkah berikutnya yaitu pengujian hipotesis.

4.4.3 Uji Hipotesis Uji t

Analisis data akhir ekperimen yaitu untuk menguji hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pengelolaan sumber daya alam dari kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan yang berbeda. Persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis data ini menggunakan uji-t yang menunjukkan adanya perbedaan persentasi antara kedua kelompok yang akan dibandingkan. Adapun Cara pengitungannya menggunakan program SPSS versi 20. Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Guna uji ini untuk menguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel. Uji t dilakukan setelah semua penghitungan persyaratan terpenuhi. Uji t ini berfungsi untuk mengetahui kesimpulan penelitian. Hipotesis mana yang diterima diketahui lewat uji t ini. Pada uji t ini, ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan pedoman. Ketentuan tersebut yaitu: jika t hitung t tabel atau signifikansi 0,05, maka H o diterima dan jika t hitung t tabel atau signifikansi 0,05 maka H o ditolak. Penghitungan uji t menggunakan SPSS versi 20 sebenarnya sama dengan cara mengetahui homogenitas data. Tabel lengkap penghitungan uji t dan homogenitas terdapat pada lampiran 20 . Setelah dilakukan penghitungan melalui rumus independent sample t test dengan menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil penghitungan uji t sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper nilai Equal variances assumed 1,173 ,284 2,149 47 ,037 7,282 3,389 ,464 14,099 Equal variances not assumed 2,159 45,407 ,036 7,282 3,373 ,490 14,073 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 49 orang, maka nilai derajat kebebasan dk = n – 2 = 49 – 2 = 47 dan taraf kesalahan 5 untuk uji 2 fihak maka dapat diketahui nilai t tabel = 2,000. Berdasarkan tabel data di atas, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 2,149 dan signifikansinya sebesar 0,037. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 2,168 2,000 atau t hitung t tabel dan 0,037 0,05 atau nilai signifikansi 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis, maka Ho ditolak. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang menggunakan model examples non examples dan yang tidak.

4.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PENGEMBANGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MAKE A Pengembangan Model Examples Non Examples Dengan Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karangrayung Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 11

PENGEMBANGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MAKE Pengembangan Model Examples Non Examples Dengan Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karangrayung Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 16

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 2 PURWODADI -

0 1 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON-EXAMPLES TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 10

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 12 PALEMBANG -

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KEMAMPUAN MENULIS PADA MATERI MELENGKAPI CERITA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SD NEGERI 1 TELUK

0 0 15