2.2.10 Karakteristik Siswa SD
Anak usia SD, yaitu antara 6 sampai 12 tahun banyak mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan faktor intern maupun
pengaruh dari luar. Menurut Piaget dalam Sumantri 2001: 2.12, pada tahap operasional konkret anak-anak mampu berpikir operasional, mereka dapat
mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang
merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya. Menurut Nursidik 2007 mengemukakan ada empat karakteristik anak SD,
yaitu: 2.2.10.1
Senang bermain Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan lebih–lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara
mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan
Keterampilan SBK. 2.2.10.2
Senang bergerak Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk
dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau
bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
2.2.10.3 Senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi.Hal tersebut seperti belajar memenuhi aturan-
aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya di lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang
lain secara sehat sportif, mempelajarai olah raga. 2.2.10.4
Senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung.
Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh
bagi orang dewasa. Melihat keempat karakterisitik di atas, guru dapat memanfaatkan
karakteristik ini untuk menerapkan pembelajaran yang ada di SD. Guru dapat mengajak anak untuk turut aktif bermain dalam pembelajaran di kelas sehingga
siswa turut terlibat secara penuh dalam pembelajaran yang bermakna.
2.3 Kerangka Berpikir