Perencanaan Planning Tindakan Acting Pengamatan Observasi Observing

36 b Hasil belajar siswa meningkat yaitu nilai yang dihasilkan lebih dari 70 dengan prosentase ketuntasan kelas mencapai 70.

d. Refleksi reflecting

Peneliti menganalisis hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pros- es pembelajaran pada siklus I beserta hasil tes siswa. Kemudian peneliti dan guru mendiskusikan kelemahan dan kekurangan pada siklus I untuk diperbaiki pada pelaksanaan siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan Planning

1 Peneliti menentukan materi yang akan dijadikan pokok bahasan dalam proses pembelajaran dan dilanjutkan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2 Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. 3 Peneliti menyiapkan soal-soal evaluasi yang akan digunakan untuk 4 Mengetahui hasil belajar siswa beserta kunci jawaban.

b.Tindakan Acting

1 Guru membuka pelajaran, melakukan presensi kehadiran siswa, dan dilanjutkan dengan melihat kesiapan siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. 37 2 Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3 Guru menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran Role lpaying. 4 Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok untuk selanjutnya masing- masing keolmpok akan memerankan naskah drama Role lpaying. 5 Masing-masing kelompok memerankan naskah drama didepan kelas. 6 Guru menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional 7 Guru mempersilahkan siswa melanjutkan permainanRole lpaying

c. Pengamatan Observasi Observing

Peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan siswa selama mengi- kuti proses pembelajaran dan juga mengamati kinerja guru. Untuk memperoleh data hasil pengamatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1 Teknik Pengumpulan data a Teknik tes Tes digunakan untuk memperoleh data berupa nilai dari hasil belajar sis- wa.Tes dilakukan pada setiap akhir siklus. b Teknik Non tes Teknik non tes dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya ter- jadi selama proses pembelajaran. Teknik non tes ini meliputi: 1 Observasi Adalah suatu kegiatan pengamatan lapangan untuk mengamati masalah yang ada di lapangan. Observasi dilaksanakan untuk mengamati siswa dan guru 38 pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas VII B SMP N 3 Trucuk, Kla- ten 2 Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa nama siswa, jum- lah siswa, foto kegiatan pembelajaran dan nilai ulangan semester siswa kelas VII B mata pelajaran sejarah semester 1. 2 Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan lembar pengamatan keaktifan siswa dan kinerja guru. a Instrumen Tes Tes berupa soal-soal evaluasi yang diberikan kepada siswa pada setiap ak- hir siklus. Sebelumnya soal tes yang akan diberikan kepada siswa, diuji terlebih dahulu butir-butir soalnya dengan rumus sebagai berikut: 1 Validitas Untuk menguji validitas soal digunakan rumus sebagai berikut: 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Suharsimi Arikunto, 2001: 72 Dengan: r xy : Koefisien korelasi product moment N : Jumlah peserta tes ΣY : Jumlah skor total 39 ΣX : Jumlah skor butir soal ΣX 2 : Jumlah kuadrat skor butir soal ΣXY : jumlah hasil kali skor butir soal 2 Reliabilitas Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua sebagai berikut: 1 2 2 21 1 2 21 1 11 r r r Suharsimi Arikunto, 2001: 93 r 11 : Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r 1212 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih besar dari har- ga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliabel. 3 Tingkat kesukaran Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraftingkat kesukaran suatu instrumen berupa butir-butir soal yaitu: Js B P Suharsimi Arikunto, 2001: 208 Dengan: P : Indeks kesukaran B : banyak siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes 40 4 Daya pembeda Untuk mengetahui siswa yang pandai dan yang bodoh, maka dari soal tes harus dicari daya pembedanya dengan rumus sebagai berikut: Suharsimi Arikunto, 2001: 211 Keterangan: D= Daya pembeda B A = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas B B = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah J A = Banyaknya siswa pada kelompok atas J B = Banyaknya siswa pada kelompok bawah b Lembar Pengamatan Lembar pengamatan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan akti- vitas siswa yang dapat dilihat pada Lampiran c Analisis data Analisis data dari hasil pengamatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 Analisis hasil belajar Analisis hasil belajar diperoleh dari tes akhir setiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa pada tiap akhir pembelajaran Nilai yang diperoleh siswa dihitung dengan rumus: 41 Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 dinyatakan mengalami kesu- litan belajar dan siswa yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan 70 dinyata- kan telah tuntas belajar, sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Sedangkan untuk menghitung ketuntasan klasikal digunakan rumus: 2 Analisis keaktifan siswa dan kinerja guru Penilaian keaktifan siswa dari lembar observasi dan perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: 3 Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa terhadap pembelajaran sejarah secara umum dapat meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran Role lpaying b. Hasil belajar siswa meningkat yaitu nilai yang dihasilkan lebih dari 70. dengan prosentase ketuntasan kelas mencapai 70. 70 42

d. Refleksi reflecting

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL LAWATAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 195

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 3 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISPRESS PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 20 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

0 0 92

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BALUNG

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “7E” BERBANTUAN PERTANYAAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 4 SUKSA

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS RUMAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 TAPUNG

0 0 14