Pengertian Belajar Pengertian Belajar dan Pembelajaran

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Setiap orang, baik disadari atau tidak sering melakukan kegiatan belajar. Misalnya kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai tidur kembali akan selalu diwarnai dengan kegiatan belajar. Contoh lain yaitu apabila kita melihat seorang petani yang mencangkul, maka yang kita pikirkan adalah betapa beratnya kehidupan petani untuk menghasilkan bahan makanan, sehingga muncul perasaan menghargai jerih payah seorang petani. Ilustrasi ini, menunjukkan adanya pengalaman belajar yang menghasilkan perubahan perilaku berupa tindakan menghargai karya petani tersebut. Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena proses pengalamannya Gagne dan Berliner dalam Chatarina, 2007: 2. Belajar merupakan proses internal yang kompleks, dimana yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan pelajaran tertentu Dimyanti, 2009:18. Pengertian belajar yang komperensif diberikan oleh Bell-Gredler dalam Udin,2008:1.5 yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills dan attitudes. 11 Konsep tentang belajar mengandung tiga unsur, yaitu : a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku Perilaku mengacu pada suatu tindakan atau berbagai tindakan. Perilaku yang tampak overt behavior seperti berbicara, menulis puisi, mengerjakan matematika dapat memberi pemahaman tentang perubahan perilaku seseorang. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum belajar diperlukan adanya perbadingan antara perilaku sebelum dan sesudah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa itu telah belajar. Perilaku tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk seperti menulis, membaca dan menghitung. b. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial. Oleh karena itu, perubahan perilaku yang disebabkan oleh faktor obat-obatan adaptasi, pengindraan dan kekuatan mekanik, misalnya: perubahan yang dipandang sebagai perubahan pengalaman. c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen Lamanya perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk diukur dan dapat berlangsung selama satu hari, satu bulan bahkan bertahun-tahun. Tindakan berfikir yang dilakukan oleh seseorang akan memunculkan sikap terhadap orang lain atau peristiwa yang dapat membuatnya senang atau takut. Cara seseorang mengenakan pakaian, makan pagi, memikirkan sesuatu dan memikirkan orang lain atau suatu peristiwa, semuanya itu berakar dari pengalaman masa lalu atau 12 akibat dari belajar yang berlangsung di masa lalu. Oleh karena itu, apabila seseorang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia mampu menjelaskan sesuatu yang ada di lingkungannya. Demikian pula, jika seseorang memahami prinsip- prinsip belajar, maka akan mampu mengubah perilaku seperti yang diinginkan. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa sis- wa telah melakukan perbuatan belajar yang pada umumnya meliputi penetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tu- juan belajar adalah suatu diskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan terca- pai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menetukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran dan tujuan belajar berbeda namun berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya Hamalik,2010:73.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL LAWATAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 195

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 3 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISPRESS PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 20 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

0 0 92

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BALUNG

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ā€œ7Eā€ BERBANTUAN PERTANYAAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 4 SUKSA

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS RUMAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 TAPUNG

0 0 14