17 dalam eksistensi umat manusia, mengantarkan manusia pada kejujuran dan kebi-
jaksanaan pada anak didik dan menanamkan sikap cinta bangsa dan sikap kema- nusiaan. arti penting dalam pembelajaran sejarah adalah dapat memecahkan masa-
lah masa kini dengan menggunakan masa lampau Isjoni, 2007:40. Sedangkan fungsi pengajaran sejarah menurut Depdiknas 2003 adalah
untuk menyadarkan diri para siswa akan adanya proses perubahan dan perkemba- nagan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun persepektif serta
kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bang- sa di masa lalu, masa kini, dan masa depan di tangah-tengah perubahan dunia.
D. Hasil Belajar Sejarah
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang di peroleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkahla-
ku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari tentang pengetahuan konsep, maka perubahan
perilaku yang didapat berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, peruba- han perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas
belajar di rumuskan dalam tujuan pembelajaran Catharina, 2006:5. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang di nilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakekatnya
adalah perubahan tingkah laku Sudjana, 1990:3. Salah satu prinsip yang harus senantiasa diperhatikan dalam rangka
evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip mana evaluator
18 dalam rangka melaksanakan evalusi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi
secara menyeluruh terhadap peserta didik baik dari segi pemahaman terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan aspek kognitif, maupundari
segi penghayatanaspek afektif. Dan pengalamannya aspek psikomotor Sudijono, 2009:48. evaluasihasil belajaradalah evaluasi dengan sasaran hasil be-
lajar. sasaran tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotor atau ranah pembelajaran sesuai dengan taksonomi
BloomSugandi, 2006:97. Di dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu unsur
hasil dan unsur belajar.Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pembelajar dalam kegiatan belajarnya dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan seba-
gainya, sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995: 787.Dari pengertian ini, maka hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan den- gan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang hasil belajar, maka
hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si pembelajar. Istilah hasil belajar mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi bela-
jar. Sesungguhnya sangat sulit untuk membedakan pengertian prestasi belajar dengan hasil belajar. Ada yang berpendapat bahwa pengertian hasil belajar diang-
gap sama dengan pengertian prestasi belajar. Ada pendapat yang mengatakan
19 bahwa hasil belajar berbeda secara prinsipil dengan prestasi belajar. Hasil belajar
menunjukkan kwalitas jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu cawu, satu semester dan sebagainya. Sedangkan prestasi belajar menunjukkan kwalitas yang
lebih pendek, misalnya satu pokok bahasan, satu kali ulangan harian dan seba- gainya.
E. Model Pembalajaran Role lpaying