Metode Penelitian 1. Pengumpulan Data Matriks IFE dan Matriks EFE

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di PT Sahid Detolin Textile PT Sadetex yang terletak di Jl. Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Depok Indonesia. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan April 2006. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber informasi. Data primer diperoleh melalui observasi langsung ke perusahaan dengan cara melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada pihak perusahaan yang mengetahui industri ini secara baik. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung keakuratan analisis penelitian. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan sebagai perangkat untuk menganalisa masalah yang akan dibahas, BPS Biro Pusat Statistik, API Assosiasi Pertekstilan Indonesia, dan internet, serta sumber lainnya yang mendukung.

3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal pemasaran perusahaan terdiri dari Segmentasi Targeting Positioning STP dan marketing mix bauran pemasaran, sedangkan lingkungan eksternal pemasaran perusahaan terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan industri dengan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE, matriks SWOT, dan matriks QSPM. Proses perumusan strategi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pertama, tahap pengumpulan data tahap input dengan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE. Kedua, tahap analisis data tahap pemaduan dengan menggunakan matriks SWOT. Ketiga, tahap pengambilan keputusan dengan menggunakan matriks QSPM.

a. Matriks IFE dan Matriks EFE

Matriks Internal Factor Evaluation IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Langkah-langkah dalam pembuatan matriks IFE, yaitu : 1. Menyusun faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada kolom 1. 2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling penting. Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal yang digunakan adalah 1 tidak penting, 2 kurang penting, 3 biasa saja, 4 penting, dan 5 sangat penting. Bobot pada masing-masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor agar berhasil dalam industri. Kemudian dari hasilnya diambil mediannya nilai tengah dan dibagi dengan total median untuk mendapatkan nilai bobot. 3. Memberikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor, dengan memberikan skala mulai dari 1 kelemahan utama, 2 kelemahan kecil, 3 kekuatan kecil, dan 4 kekuatan utama. Rating diberikan berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Kemudian dari hasilnya diambil mediannya. 4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh skor pada kolom 4. 5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1,0 menunjukkan situasi internal perusahaan yang lemah. Nilai 4,0 menunjukkan situasi internal perusahaan yang kuat. Nilai 2,5 menunjukkan situasi internal perusahaan pada tingkat rata-rata. Matriks IFE ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks IFE Faktor-Faktor Internal Kunci Bobot Rating Skor Kekuatan : • • Kelemahan : • • Total 1,00 Sumber : David, 2002. Matriks External Factor Evaluation EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap penting. Langkah-langkah dalam pembuatan matriks EFE, yaitu : 1. Menyusun faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman pada kolom 1. 2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling penting. Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal yang digunakan adalah 1 tidak penting, 2 kurang penting, 3 biasa saja, 4 penting, dan 5 sangat penting. Bobot pada masing-masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor agar berhasil dalam industri. Kemudian dari hasilnya diambil mediannya nilai tengah dan dibagi dengan total median untuk mendapatkan nilai bobot. 3. Memberikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor, dengan memberikan skala mulai dari 1 jawaban jelek, 2 jawaban rata-rata, 3 jawaban di atas rata-rata, dan 4 jawaban superior. Rating diberikan berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Kemudian dari hasilnya diambil mediannya. 4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh skor pada kolom 4. 5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1,0 menunjukkan situasi eksternal perusahaan yang sangat buruk. Nilai 4,0 menunjukkan situasi eksternal perusahaan yng sangat baik. Nilai 2,5 menunjukkan situasi eksternal perusahaan pada tingkat rata-rata. Matriks EFE ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Matriks EFE Faktor-Faktor Eksternal Kunci Bobot Rating Skor Peluang : • • Ancaman : • • Total 1,00 Sumber : David, 2002.

b. Matriks SWOT