Investasi di Sektor Pertanian

2.3 Investasi di Sektor Pertanian

Sektor pertanian memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Seperti yang dikemukakan oleh Jhingan 2000, peran pertanian sangat penting dalam hal : i menyediakan surplus pangan yang semakin besar kepada penduduk yang kian meningkat, ii meningkatkan permintaan akan produk industri dan dengan demikian mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier, iii menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal bagi pembangunan melalui ekspor hasil pertanian secara terus-menerus, iv meningkatkan penghasilan desa untuk dimobilisasi oleh pemerintah, dan v memperbaiki kesejahteraan rakyat pedesaan. Investasi yang dilaksanakan disektor pertanian meliputi investasi di lima sub sektor pertanian yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan. Tujuan dari penanaman investasi ini adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat petani, penciptaan lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja serta meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dan petani, meningkatkan hasil produksi pertanian baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor sehingga akan meningkatkan penerimaan devisa negara, pengembangan dan kelestarian sumber daya alam, pengembangan wilayah dan penyebaran kegiatan pembangunan pertanian, menunjang pengembangan sektor-sektor perekonomian lainnya, pemerataan pendapatan dan peningkatan partisipasi masyarakat tani, serta adanya pengalihan teknologi dan keahlian. Dilihat dari tujuannya, investasi di sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang cukup besar tidak hanya bagi peningkatan pembangunan pertanian itu sendiri tetapi bagi peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Namun pada kenyataannya, prospek yang cukup baik dari adanya investasi di sektor pertanian ini kurang mendapat perhatian secara khusus dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta bahkan investasi di sektor pertanian ini cenderung menurun.

2.4 Penggunaan Analisis Input-Output