BAB III. GAMBARAN UMUM SEKTOR PERTANIAN
3.1 Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan
Penduduk Indonesia yang diperkirakan sekitar 210-230 juta orang pada tahun 2000 hingga tahun 2005, merupakan potensi pembangunan yang sangat
besar, baik dari sisi penawaran produk produksi maupun sisi permintaan produk pasar. Indonesia juga memiliki sumberdaya alam berupa lahan dengan kondisi
agroklimat yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian produktif, dan merupakan daya tarik tersendiri bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga pembangunan ekonomi Indonesia harus dititikberatkan pada pembangunan sektor-sektor ekonomi yang berbasis
pada sumberdaya alam, padat tenaga kerja dan berorientasi pasar domestik. Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN sektor pertanian pada
tahun 2000 adalah sekitar Rp 2,272 trilyun rupiah. Pada tahun 2001 mengalami penurunan menjadi sekitar Rp 1,016 trilyun rupiah. Lalu pada tahun 2002 turun
lagi menjadi Rp 665,5 milyar rupiah, tahun 2003 kembali mengalami penurunan menjadi sekitar Rp 593,8 milyar rupiah, dan pada tahun 2004 semakin menurun
menjadi sekitar Rp527 milyar rupiah. Nilai Penanaman Modal Asing PMA di sektor pertanian pada tahun 2000
adalah sekitar US 106,2 juta, pada tahun 2001 menurun menjadi US 90,1 juta, dan tahun 2002 menurun kembali menjadi sekitar US 18,1 juta. Hal ini
disebabkan terganggunya stabilitas internasional karena tragedi WTC yang terjadi
pada tahun 2001. Namun, pada tahun 2003 nilai PMA sektor pertanian meningkat tajam menjadi US 221,3 juta, dan pada tahun 2004 menurun lagi menjadi sekitar
US 186,5 juta. Pada tahun 2005 nilai PMA meningkat lagi menjadi US 348,9 juta.
Jika dilihat dari tingkat investasinya, PMA memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan PMDN. Bila dibandingkan dengan investor dalam negeri, investor
asing lebih berani dalam mengambil resiko dalam menanamkan modalnya di sektor pertanian.
Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja Sektor-Sektor Perekonomian di Indonesia Taun 2001-2004 Orang
No Lapangan
Usaha 2001 2002 2003 2004 1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
39.743.908 40.633.627
42.001.437 40.608.019 2 Industri
Pengolahan 12.086.122
12.109.997 10.927.342 11.070.498
3 Konstruksi 3.837.554
4.273.914 4.106.597 4.540.102
4 Perdagangan,Hotel, dan
Restoran 17.469.129 17.795.030
16.845.995 19.191.156
5 Pengangkutan dan
Komunikasi 4.448.279 4.672.584
4.976.928 5.480.527 6
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1.127.823 991.745
1.294.823 1.125.056 7 Jasa-jasa
11.003.482 10.360.188
9.746.381 10.513.093 8
Lain-Lain Pertambangan dan Penggalian; Listrik,
Gas dan Air Bersih 1.091.120
810.081 885.405 1.265.585
Total 90.807.417
91.647.166 90.784.908 93.794.036
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2005.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja di Indonesia, sektor pertanian memiliki kontribusi yang cukup besar dibandingkan sektor-sektor perekonomian
lainnya. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa kontribusi sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 2001 adalah sekitar 39,7 juta orang
43,8 , tahun 2002 meningkat menjadi sekitar 40,6 juta orang 44,3 , tahun 2003 meningkat lagi menjadi sekitar 42 juta orang 46,3 . Namun pada tahun
2004 kontribusinya menurun menjadi sekitar 40,6 juta orang 43,3 , sehingga diperoleh nilai rata-rata kontribusi tenaga kerja sektor pertanian selama periode
tahun 2001-2004 sebesar 40,7 juta orang pertahun 44,4 tahun. Menurut Badan Pusat Satistik 2005 pada tahun 2004 kontribusi sektor
pertanian terhadap PDB nasional adalah sebesar Rp 252,9 trilyun dengan laju pertumbuhan sebesar 4,06. Jika dilihat dari Tabel 6 kontribusi sektor pertanian
terhadap PDB nasional selama tahun 2001-2004 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 kontribusi sektor pertanian terhadap PDB sekitar
Rp 225,4 trilyun rupiah, tahun 2002 meningkat menjadi 232,9 trilyun rupiah, kemudian tahun 2003 sekitar Rp 243 trilyun, dan tahun 2004 meningkat lagi
menjadi Rp 252,9 trilyun rupiah.
3.2 Kebijakan Pemerintah terhadap Sektor Pertanian 3.3 Tujuan strategis Sektor Pertanian Indonesia