Kerangka Dasar Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003

oleh Departemen Pertanian Indonesia dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN 2006. Nilai tersebut digunakan untuk shock sektor pertanian sebagai perkiraan dana yang mungkin untuk di investasikan pada sektor pertanian di Indonesia. Dampak dari kegiatan investasi tersebut terdiri dari dampak total, dampak langsung dan dampak tidak langsung. Nilai dampak investasi sektor pertanian tersebut dihitung dengan menggandakan nilai total investasi sub sektor pertanian dengan matriks kebalikan Leontif terbuka.

3.3 Kerangka Dasar Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003

Penyusunan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 bertujuan untuk menyediakan data statistik secara komprehensif yang mampu menggambarkan hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar unit sektor ekonomi di wilayah tersebut. Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 disajikan dalam tiga sub matrik yang disebut kuadran I, II dan III. Didalam kuadran I terdiri dari sel-sel yang berisi transaksi antar barang dan jasa dalam produksi. Di kuadran ini sektor-sektor perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 66 sektor, penelitian ini melakukan agregasi sektor menjadi 27 sektor dan 10 sektor. Kuadran II terdiri dari angka-angka transaksi yang memperlihatkan komposisi permintaan akhir terhadap suatu sektor produksi. Permintaan tersebut terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga 301, pengeluaran konsumsi pemerintah 302, pembentukan modal tetap 303, perubahan stok 304, dan ekspor barang dan jasa 305. Jumlah permintaan 310 merupakan penjumlaan dari permintaan antara 180 dengan permintaan akhir 309. Sedangkan jumlah penyediaan merupakan penjumlahan impor barang dan jasa 409, margin perdagangan 509 serta jumlah output 600. Kuadran III terdiri atas sel-sel nilai tambah bruto 209 dan impor 200. Nilai tambah bruto terdiri dari upah dan gaji 201, surplus usaha 202, penyusutan 203, pajak tidak langsung 204 dan subsidi 205. Tabel-tabel yang disajikan dalam Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 terdiri dari : 1 Tabel transaksi total atas dasar harga pembeli yang menunjukkan transaksi yang sebenarnya antar sektor perekonomian, sehingga nilai transaksi pada tabel ini sudah mencakup margin perdagangan dan biaya pengangkutan. 2 Tabel transaksi total atas dasar harga produsen, yaitu suatu tabel yang memperlihatkan hubungan langsung antar sektor tanpa dipengaruhi oleh margin perdagangan dan biaya pengangkutan. 3 Tabel transaksi domestik atas dasar harga pembeli yang memperlihatkan transaksi antar sektor poduk barang dan jasa domestik yang dinilai atas dasar harga pembeli, yang sudah mencakup margin perdagangan dan biaya pengangkutan. 4 Tabel transaksi domestik atas dasar harga produsen, yang menunjukkan hubungan langsung antara sektor penghasil produksi dalam negeri dengan sektor pemakainya, tanpa dipengaruhi lagi oleh komponen impor, margin perdagangan dan biaya pengangkutan. Tabel yang digunakan dalam penelitian sebagai metode analisis adala tabel transaksi total atas dasar harga produsen. Peneliti memilih tabel ini, karena diharapkan tabel ini dapat memberikan kestabilan pada koefisien input yang dihasilkan langsung antar sektor dan menggambarkan transaksi sektor yang tidak dipengaruhi oleh margin perdagangan dan biaya pengangkutan.

3.4 Konsep dan Definisi