diharapkan tabel ini dapat memberikan kestabilan pada koefisien input yang dihasilkan langsung antar sektor dan menggambarkan transaksi sektor yang tidak
dipengaruhi oleh margin perdagangan dan biaya pengangkutan.
3.4 Konsep dan Definisi
a. Output Pengertian output adalah nilai dari produksi dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sektor-sektor produksi di wilayah dalam negeri domestik, tanpa membedakan asal usul pelaku produksinya. Dalam hal ini bagi unit usaha yang
produksinya berupa barang maka output merupakan hasil perkalian antara kuantitas produksi suatu barang dengan harganya. Bagi unit usaha yang bergerak
di bidang jasa maka outputnya merupakan nilai penerimaan dari jasa yang diberikan ke pihak lain.
b. Transaksi Antara Transaksi antara adalah transaksi yang terjadi antara sektor yang berperan
sebagai konsumen dan produsen. Sektor yang berperan sebagai konsumen ditujukan oleh sektor masing masing kolom. Sektor yang berperan sebagai
produsen merupakan sektor yang berada pada masing-maasing baris. Transaksi yang tercakup dalam transaksi antara hanyalah transaksi barang dan jasa yang
terjadi dalam hubungannya dengan proses produksi. c. Permintaan Akhir
Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi bukan untuk proses produksi. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor.
i Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah semua pengeluaran atas pembelian barang dan jasa baik yang bersifat tahan lama maupun yang bersifat
tidak tahan lama kecuali pembelian rumah tempat tinggal, dikurangi dengan penjualan neto dari barang-barang bekas. Pengeluaran ini meliputi konsumsi yang
dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk menjaga konsistensi data maka konsumsi yang dilakukan di luar negeri diperlakukan sebagai impor
sebaliknya konsumsi penduduk asing di dalam negeri diperlakukan sebagai ekspor.
ii Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Mencakup semua pengeluaran barang dan jasa untuk pelaksanaan dan pertahanan baik dilakukan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
iii Pembentukan Modal Tetap Bruto Pembentukan modal tetap bruto meliputi pengadaan, pembuatan atau
pembelian barang-barang modal baru baik dari dalam negeri maupun dari impor, termasuk barang modal bekas dari luar negeri.
iv Perubahan Stok
Perubahan stok merupakan selisih antara nilai barang pada akhir tahun dengan nilai stok pada awal tahun. Perubahan stok dapat digolongkan menjadi 1
perubahan stok barang jadi dan barang setengah jadi yang disimpan oleh produsen, 2 perubahan stok barang mentah dan bahan baku yang belum
digunakan oleh produsen, 3 perubahan stok di sektor perdagangan yang terdiri dari barang-barang dagangan yang belum terjual.
v Ekspor
Dalam Tabel Input-Output yang dimaksud ekspor dan impor dari barang dan jasa adalah meliputi transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu negara
atau wilayah dengan penduduk negara atau wilayah lain. Transaksi tersebut terdiri dari ekspor dan impor untuk barang dagangan, jasa pengangkutan, komunikasi,
asuransi dan berbagai jasa lainnya. Ekspor adalah pembelian langsung di pasar domestik, sebaliknya pembelian langsung barang dan jasa di pasar domestik,
sebegai pembelian langsung di pasar luar negeri dikategorikan sebagai impor. c.
Input Primer Input primer adalah balas jasa atas pemakaian faktor-faktor produksi yang
terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan kewiraswastaan. Input primer merupakan selisih antara iuput antara dengan output. Penjumlahan dari komponen
input primer disebut nilai tambah. i
Upah dan Gaji Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang atau barang
dan jasa bagi tenaga kerja yang ikut dalam kegiatan produksi. ii
Surplus Usaha Surplus usaha adalah balas jasa atas kewiraswastaan dan pendapatan atas
kepemilikan modal. Surplus usaha terdiri dari keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa lahan dan pendapatan atas hak kepemilikan
lainnya. Besar nilai surplus usaha sama dengan nilai tambah bruto dikurangi dengan upah dan gaji, penyusutan dan pajak tak langsung.
iii Penyusutan Penyusutan merupakan penyusutan barang-barang modal tetap dan nilai
pengganti terhadap penurunan nilai barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi.
iv Pajak Tak Langsung Netto
Pajak tak langsung netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi. Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Peranan Sektor Pertanian terhadap Struktur Perekonomian Indonesia
Berdasarkan analisis Tabel Input-Output dapat dihasilkan gambaran mengenai struktur perekonomian di Indonesia tahun 2003. Gambaran struktur
perekonomian tersebut meliputi beberapa aspek yaitu struktur permintaan dan penawaran, struktur konsumsi masyarakat, struktur konsumsi pemerintah, struktur
investasi, struktur ekspor dan impor, struktur nilai tambah bruto, serta dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia.
4.1.1 Permintaan dan Penawaran Output
Berdasarkan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 maka total permintaan barang dan jasa di Indonesia pada tahun 2003 sebesar Rp 4.658
trilyun. Jumlah tersebut terdiri atas permintaan antara sebesar Rp 2.098 trilyun dan permintaan akhir sebesar Rp 2.559 trilyun. Dengan menggunakan asumsi
keseimbangan antara permintaan dan penawaran maka total penawaran sektor- sektor perekonomian di Indonesia sama dengan nilai permintaanya yaitu sebesar
Rp 4.658 trilyun. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa permintaan antara sektor
pertanian sebesar Rp 285 trilyun atau sekitar 13,60 persen dari total permintaan antara di Indonesia. Tingginya permintaan antara sektor pertanian menunjukan
tingginya peranan output sektor tersebut yang dihasilkan untuk digunakan sebagai input oleh sektor-sektor perekonomian lainnya.