Keterkaitan Ke Depan Analisis Keterkaitan

4.2.1 Keterkaitan Ke Depan

Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa sektor industri pengolahan memiliki keterkaitan output langsung ke depan tertinggi yaitu sebesar 1,65. Sedangkan untuk sektor pertanian memiliki nilai keterkaitan ke depan langsung sebesar 0,46. Nilai keterkaitan ke depan langsung sektor pertanian ini berarti apabila terjadi perubahan atau peningkatan terhadap permintaan akhir sebesar satu satuan maka output sektor pertanian akan meningkatkan output di sektor-sektor lainnya sebesar 0,46 yang dialokasikan secara langsung ke sektor-sektor lainnya termasuk sektor pertanian itu sendiri. Tabel 13. Keterkaitan Langsung maupun Langsung dan Tak Langsung ke Depan dan ke Belakang Klasifikasi 10 Sektor Keterkaitan ke Depan Keterkaitan ke Belakang Sektor Langsung Langsung dan Tak Langsung Langsung Langsung dan Tak Langsung Pertanian 0,46 2,02 0,25 1,45 Pertambangan dan Penggalian 0,60 1,99 0,20 1,36 Industri Pengolahan 1,65 4,39 0,64 2,26 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,20 1,31 0,74 2,25 Bangunan 0,10 1,17 0,66 2,37 Perdagangan 0,60 2,02 0,39 1,76 Hotel dan Restoran 0,09 1,16 0,52 1,92 Pengangkutan dan Komunikasi 0,33 1,71 0,56 2,14 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,44 1,82 0,31 1,58 Jasa-jasa 0,25 1,40 0,45 1,90 Total 4,72 19,00 4,72 19,00 Sumber : Tabel Input-Output Indonesia 2003, Klasifikasi 10 sektor diolah. Nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan selalu memiliki nilai yang lebih besar dari satu karena nilai ini sudah memperhitungkan perubahan output yang bersangkutan sebesar satu satuan. Sektor yang memiliki keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan tertinggi adalah sektor industri pengolahan Tabel 13 yaitu sebesar 4,39, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 2,02 dan sektor perdagangan sebesar 2,02. Nilai-nilai ini menunjukkan seberapa jauh sektor tersebut mampu mendorong perkembangan sektor-sektor lain melalui penyediaan output yang digunakan sebagai bahan baku untuk meningkatkan produksi sektor- sektor lain maupun sektor itu sendiri sebesar nilai kaitannya.

4.2.2 Keterkaitan ke Belakang