Koefisien Pendapatan δ Koefisien Tenaga Kerja β Analisis Dampak Investasi

Tabel 6. Rumus Multiplier Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja Keterangan Output Pendapatan Tenaga Kerja Multiplier Biasa n O j = ∑ α ij i=1 n H j = ∑ a n+1,i α ij i=j n E j = ∑ w n+1,i α ij i=1 Multiplier Total n+1 ⎯O j = ∑ ⎯α ij i=1 n ⎯H j = ∑ a n+1,i ⎯α ij i=j n ⎯E j = ∑ w n+1,i ⎯α ij i=1 Multiplier Tipe I n O j = ∑ α ij i=1 H j Y j = ⎯⎯ a n+1,j E j W j = ⎯⎯ w n+1,j Multiplier Tipe II n+1 ⎯O j = ∑ ⎯α ij i=1 ⎯H j ⎯Y j = ⎯⎯ a n+1,j ⎯E j ⎯W j = ⎯⎯ w n+1,j Sumber : Miller dan Blair, 1985 Keterangan: O j = Multiplier Output tipe I sektor j ⎯O j = Multiplier Output tipe II sektor j H j = Multiplier Pendapatan biasa sektor j Y j = Multiplier Pendapatan tipe I sektor ke-j ⎯H j = Multiplier Pendapatan total sektor j ⎯Y j = Multiplier pendapatan tipe II sektor ke-j W j = Multiplier Tenaga Kerja tipe I sektor j E j = Multiplier Tenaga Kerja biasa sektor j ⎯W j = Multiplier Tenaga Kerja tipe II sektor j

3.2.4 Koefisien Pendapatan δ

Koefisien pendapatan merupakan suatu bilangan yang menunjukkan besarnya jumlah pendapatan yang diterima oleh pekerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit output. Koefisien pendapatan dirumuskan sebagai berikut : δ j = S j 3.12 X j dimana : δ j = koefisien pendapatan sektor j S j = jumlah upah dan gaji sektor j X j = jumlah output total sektor j

3.2.5 Koefisien Tenaga Kerja β

Koefisien tenaga kerja merupakan suatu bilangan yang menunjukkan besarnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit output. Koefisien tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut : β j = T j 3.13 X j dimana : β j = koefisien tenaga kerja sektor j T j = jumlah tenaga kerja sektor j X j = jumlah output total sektor j

3.2.6 Analisis Dampak Investasi

Untuk melihat dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia Pakpahan et al, dalam Kartinah 2004 dapat digunakan rumus sebagai berikut : 1. Dampak terhadap pembentukan output X Fid X Fid = I - A -1 Fid 3.14 2. Dampak terhadap kesempatan kerja L ik L ik = e I - A -1 Fid 3.15 3. Dampak terhadap pembentukan nilai tambah bruto V Fid V Fid = V I - A -1 Fid 3.16 4. Dampak terhadap pendapatan I I = Σ Px i .V Fid 3.17 Σ Vx i dimana : I - A -1 = Matriks Kebalikan Leontief Terbuka e = Matriks Koefisien Tenaga Kerja sektor i pada Matriks Koefisien Teknis V = Matriks Koefisien Nilai Tambah sektor i pada Matriks Koefisien Teknis Fid = Nilai Investasi Sektor Pertanian Px i = Nilai Upah dan Gaji Sektor i pada Matriks Transaksi Domestik Vx i = Nilai Tambah Bruto Sektor i pada Matriks Transaksi Domestik Guna memberikan gambaran mengenai dampak investasi sektor pertanian terhadap perekonomian, terutama terhadap pembentukan nilai output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja, maka dalam penelitian ini diasumsikan terdapat penanaman investasi sebesar Rp 18 trilyun di setiap sub sektor pertanian dalam kondisi perekonomian berlangsung normal. Sub-sub sektor pertanian tersebut yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan sub sektor perikanan. Nilai tersebut sesuai dengan nilai dana yang dialokasikan oleh Departemen Pertanian Indonesia dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN 2006. Nilai tersebut digunakan untuk shock sektor pertanian sebagai perkiraan dana yang mungkin untuk di investasikan pada sektor pertanian di Indonesia. Dampak dari kegiatan investasi tersebut terdiri dari dampak total, dampak langsung dan dampak tidak langsung. Nilai dampak investasi sektor pertanian tersebut dihitung dengan menggandakan nilai total investasi sub sektor pertanian dengan matriks kebalikan Leontif terbuka.

3.3 Kerangka Dasar Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003