4. refleksi
Menurut Arikunto 2006: 99 refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Istilah refleksi
sebetulnya tidak tepat dikenakan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melaksanakan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti, untuk
bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Peneliti mengaji masalah seberapa besar peningkatan kualitas
pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang yang disesuai dengan
sasaran indikator yang tercapai. Apakah proses pembelajaran itu sudah efektif. Jika belum maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya
dengan pencapaian indikator yang diinginkan. Peneliti melakukan perubahan strategi pada tahapan siklus II agar pelaksanaannya lebih
efektif.
B. Perencanaan Tahap Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Peneliti membuat
perencanaan awal
yakni dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan teknik
skrambel. Dalam hal ini peneliti menggunakan kartu teks acak. Dalam penelitian ini mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran, peningkatan aktivitas siswa dalam membaca intensif, dan peningkatan hasil belajar membaca intensif siswa kelas IV
SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan persiapan penelitian,
yaitu peneliti mempersiapkan RPP dengan materi kalimat utama, mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi
serta kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes tertulis dan lembar kerja siswa, yang terakhir adalah menyediakan
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif, lembar wawancara, dan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman
semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pada pertemuan 1 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1
guru melakukan apersepsi; 2
guru memberikan reward atas jawaban anak-anak; 3
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4
guru bertanya tentang gagasan lain yang dapat diceritakan; 5
guru memberi contoh bentuk cerita bacaan;
6 guru menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dapat dijadikan sebuah
cerita, sehingga cerita pun dapat dicari gagasannya; 7
guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing- masing kelompok 2 siswa teman semeja;
8 guru membagikan teks bacaan acak kepada setiap kelompok;
9 siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan
teman semejanya; 10
siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
11 guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
12 siswa dan guru membahas hasil diskusi;
13 siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama; 14
guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas;
15 guru melakukan evaluasi.
Pada pertemuan 2 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1
guru melakukan apersepsi; 2
guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak; 3
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4
guru memberi contoh bentuk cerita bacaan; 5
guru menjelaskan kalimat utama;
6 guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa teman semeja; 7
guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok; 8
siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan teman semejanya;
9 siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 10
guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 11
siswa dan guru membahas hasil diskusi; 12
siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama;
13 guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas; 14
guru melakukan evaluasi.
c. Observasi
Observasi pada siklus I ini, dilakukan untuk: 1
mengamati keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel;
2 mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah ditetapkan.
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman
sejawat yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh guru kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1 mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran yang berupa
keterampilan guru dalam mengelola pembalajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar membaca intensif siswa, dan penyesuaian
terhadap sasaran indikator yang tercapai; 2
mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I;
3 membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I;
4 merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II;
5 hasil dari refleksi dapat bermanfaat pula dalam mencari cara yang
paling baik dalam peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai bahan perubahan pada perencanaan siklus II. Tindakan pada siklus II dilakukan dengan
pembelajaran di dalam kelas. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II antara lain: menyusun RPP dengan materi ide pokok paragraf,
mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi dan kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes
tertulis dan lembar kerja siswa, menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru mengelola
pembelajaran dan lembar wawancara.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini peneliti tetap menggunakan konsep belajar secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman
semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pada pertemuan 1 langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1
guru melakukan apersepsi; 2
guru memberikan motivasi siswa untuk belajar; 3
menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4
guru memberi contoh bentuk cerita bacaan; 5
guru menjelaskan bahwa bacaan-bacaan itu memiliki ide pokoknya;
6 guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa teman semeja; 7
guru membagikan kartu teks acak; 8
siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf, yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya;
9 siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 10
guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 11
guru bersama siswa membahas hasil diskusi; 12
siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama;
13 guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas; 14
guru melakukan evaluasi. Pada pertemuan 2 langkah-langkah pembelajarannya yaitu:
1 guru melakukan apersepsi;
2 guru memberikan motivasi siswa untuk belajar;
3 menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
4 guru memberi contoh bentuk cerita bacaan dari sebuah rekaman;
5 guru menjelaskan bahwa bacaan itu memiliki ide pokoknya;
6 guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa teman semeja; 7
guru memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi teks acak;
8 siswa mendengarkan dan menulis inti dari bacaan tersebut;
9 siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf,
yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya; 10
setiap kelompok maju kedepan kelas, membacakan hasil diskusinya dan menceritakan kembali tulisan yang telah dibuat dalam
kelompok dan siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompok yang maju;
11 guru memberi penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa;
12 guru bersama siswa membahas hasil diskusi;
13 siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama; 14
guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas;
15 guru melakukan evaluasi.
c. Observasi
Observasi pada siklus II ini, dilakukan untuk: 1
mengamati aktivitas membaca siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel;
2 mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah ditetapkan.
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman sejawat
yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh guru kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan siklus I tentunya terdapat kekurangan yang diperbaiki pada siklus II. Dalam siklus II diharapkan ada peningkatan
yang lebih baik. Dilihat dari segi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar membaca intensif siswa.
Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1 mengevaluasi proses yang berupa keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel dengan disesuaian
terhadap sasaran indikator yang tercapai; 2
mengevaluasi hasil belajar siswa yang berupa hasil belajar membaca intensif siswa dengan disesuaian terhadap sasaran
indikator yang tercapai; 3
membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II; 4
merencanakan perlu atau tidaknya tindak lanjut untuk siklus III.
Bagan 3. 3. Desain Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, dkk.2007:16
C. Subjek Penelitian