dan konstruksi; 6 bekerja menyajikan informasi; 7 cek dan tes. Berdasarkan aktivitas siswa diatas, beberapa aktivitas siswa yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik Skrambel yaitu kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan lisan,
kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatan- kegiatan mental, dan bekerja menyajikan informasi.
B. Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu penelitian dari mahasiswa Universitas Negeri
Semarang yang bernama RM Indriani Widiyati dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel pada Siswa Kelas IV di SD PL Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004 2005“
bahwa dengan implementasi teknik skrambel dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dan mengubah perilaku siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi secara konkret penggunaan teknik skrambel dalam
meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dan perubahan tingkah laku siswa selama dan setelah kegiatan pembelajaran.
Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang bernama Hendrias Noor Hendrawan
dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skramble pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Plumbon
Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo”, hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik skrambel yang mengedepankan perolehan informasi, sekaligus
pemahaman atas informasi yang diperoleh tersebut dan pemberian pengalaman secara konkrit dalam pembelajaran membaca pemahaman
mampu meningkatkan minat belajar siswa yang berimbas pada meningkatnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
adanya peningkatan nilai yang semakin lama semakin baik, yaitu: 1 rata-rata nilai kondisi awal siswa sebesar 56,04; 2 rata-rata nilai pada siklus I sebesar
61,36; 3 rata-rata nilai pada siklus II sebesar 75,32. Hal tersebut menunjukkan adanya selisih nilai antara kondisi awal siswa dengan kegiatan
pembelajaran yang terakhir pada siklus II sebesar 18,88. Penelitian dari internasional yang sesuai dengan penelitian ini yaitu
penelitian dari Sunengsih yang berjudul “The Effects Of Extensive Reading
And Intensive Reading On Students Reading Comprehension An Experimental Study Condu
cted as a Senior High School in Bandung “ menyatakan bahwa:
The results of this study show that intensive reading is as effective as extensive reading in getting main idea, searching for specific
information and references. On the other hand, ekstensive reading is better that intensive reading in guessing meaning. The problems
identified in the results were originated from contaminations, poor test design, period of study and materials. Unfortunately, those
problems remain unanticipated.
Dari hasil penelitian di atas adalah membaca intensif lebih efektif daripada membaca ekstensif dalam mendapatkan sebuah ide pokok, mencari
informasi. Sedangkan, membaca ekstensif lebih baik dari membaca intensif
dalam mendefinisikan sesuatu. Identifikasi masalah dalam hasil yang murni dari campuran, yaitu miskin teknik tes, waktu belajar singkat dan materi yang
kurang. Dan akhirnya dapat diselesaikan. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam aspek membaca dan
hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan membaca setelah diterapkan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Namun penelitian
terhadap keterampilan membaca masih menarik untuk dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tersebut memiliki
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaan dalam penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian yang berupa penelitian
tindakan kelas, sedangkan instrumen yang digunakan sama-sama menggunakan instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen yang berupa
tes diperoleh dari hasil tes siswa, sedangkan instrumen yang berupa nontes siswa diperoleh dari deskriptif data kualitatif.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan peneliti-peneliti tersebut adalah terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel
penelitian, subjek penelitian, serta teknik yang digunakan. Peneliti mengkaji masalah seberapa besar peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif
melalui teknik skrambel pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Variabel penelitian yang digunakan adalah keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel, aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca
intensif dengan teknik skrambel, dan hasil belajar membaca intensif pada
siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Penelitian ini
mengambil bidang kajian desain dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia SD.
C. Kerangka Berfikir