Bagan 3. 3. Desain Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, dkk.2007:16
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa sebanyak 42 siswa yang terdiri dari 23
siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
D. Variabel Penelitian
Refleksi
Observasi perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Refleksi
Observasi perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan
Sudah sesuai target
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang saling mempengaruhi. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel; 2.
aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel;
3. hasil belajar membaca intensif pada siswa SD kelas IV dengan teknik
skrambel.
E. Data dan Cara pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari lembar observasi respon siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, hasil belajar, dan hasil
wawancara yang dilakukan secara sistematis selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II
b. Guru
Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dalam melakukan pembelajaran dengan teknik skrambel.
c. Data Dokumen
Sumber data dokumen berupa hasil tes siswa sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran dengan teknik skrambel.
d. Catatan Lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan, diperoleh dari catatan selama proses pembelajaran dilaksanakan, yaitu berupa data aktivitas
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, data keterampilan guru dalam mengondisikan kelas.
e. Foto
Sumber data yang berupa foto, diperoleh dari dokumentasi ketika pelaksanaan penelitian berlangsung.
2. Jenis Data
a. Data Kuantutatif
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti 2007: 21 data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam
penelitian ini diwujudkan dengan hasil belajar siswa membaca intensif dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel.
b. Data Kualitatif
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti 2007: 20-21 data kualitatif adalah data yang berupa kalimat peryataan bukan berupa angka. Data
kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran,
lembar pengamatan aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 4.
a. Metode observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabaratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian Gulo, 2007: 116. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa sesuai dengan skenario. b.
Catatan Lapangan Menurut Wiriaatmadja, 2008: 125 sumber informasi yang
sangat penting dalam penelitian adalah catatan lapangan field notes yang dibbuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau
observasi. Kekayaan data dalam catatan lapangan ini , yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah,
kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa lainnya.
Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keadaan lapangan ketika dilakukan pembelajaran
membaca intensif menggunakan teknik skrambel dan memperjelas hasil observasi.
c. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal
Gulo, 2007: 119. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan informasi langsung dari guru pengamat kolaborator tentang pelaksanaan pembelajaran membaca intensif dan dari siswa
tentang kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran. d.
Metode tes Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan
materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu Poerwanti, dkk, 2008:5.
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar membaca intensif siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan teknik skrambel.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan 2 teknik analisis data. a.
Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata
mean dan modus. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase.
Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai yang diperoleh siswa yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
Poerwanti, 2008:6.3 Untuk mencari rata-rata kelas dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
M = Keterangan:
Sudjana, 2009: 125 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Jumlah siswa yang tuntas
belajar
= Jumlah siswa = Persentase frekuensi
Aqib, 2010: 40 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas atau tidak tuntas, dengan ketentuan sebagai berikut :
Kterteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
65 Tidak tuntas
Tabel 3.1. Kriteria ketuntasan minimal aspek membaca kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang
b. Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif, wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan deskriptif kualitatif.
Kreteria yang digunakan untuk mengukur keterampilan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
intensif, yaitu rentangan 1-4 pada setiap aspek kategori yang diamati. Jika pengamat memberi tanda cek √ pada:
1. angka1 berarti aspek yang dilakukan oleh guru siswa kurang
baik;
2. angka 2 berarti aspek yang dilakukan oleh guru siswa cukup
baik; 3.
angka 3 berarti aspek yang dilakukan oleh guru siswa baik; 4.
angka 4 berarti aspek yang dilakukan oleh guru siswa baik sekali;
Poerwanti 2008: 6.9 memberikan contoh dalam membuat instrument untuk mengukur minat siswa ada 10 butir. Jika rentang
yang dipakai 1 sampai 5, maka skor terendah seorang peserta didik adalah 10, yakni 10 x 1 dan skor tertinggi 50 yakni dari 10 x 5.
Dengan demikian mediannya adalah 10+50 : 2 atau sebesar 30.
Jika dibagi 4 kategori, maka skala 10-20 termasuk tidak berminat, 21- 30 kurang berminat, 31-40 berminat, dan 41-50 sangat berminat.
Jadi untuk menentukan ketuntasan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan ketuntasan aktivitas siswa dalam
pembelajaran dapat menggunakan rumus:
Siswa atau guru mendapat jumlah skor berada diatas median maka akan mengalami ketuntasan dengan kreteria yang telah
ditetapkan dan siswa atau guru yang mendapat skor berada dibawah atau sama dengan median maka mengalami ketidak tuntasan dengan
kreteria yang telah ditetapkan pula. Menurut Hadi 2004: 13 untuk mendapatkan kreteria
penilaian dengan interval yang sesuai maka menggunakan rumus:
Keterangan :
Untuk menentukan ketuntasan persentase keberhasilan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
intensif, maka menggunakan rumus:
Keterangan: P = hasil persentase Muslich, 2009:162
Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kreteria Nilai
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan Pembelajaran
40 - 48 83,3 - 100
Sangat Baik A Berhasil
31 - 39 64,58 - 81,25
Baik B Berhasil
22 - 30 45,83 - 62,5
Cukup C Tidak Berhasil
12 - 21 25 - 43,75 Kurang D
Tidak Berhasil
Tabel 3.2: kualifikasi hasil observasi
G. Indikator Keberhasilan