Metode Pengukuran Metode Analisis Data

- Jenis makanan adalah berbagai macam bahan makanan yang diberikan responden pada anaknya yaitu ASI, PASI, makanan utama makanan pokok, pangan hewani, pangan nabati, sayurbuah atau makanan jajanan lainnya. Jenis makanan terdiri dari 3 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Jenis makanan di bagi ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Lengkap, bila skor yang diperoleh responden 7 b. Kurang lengkap, bila skor yang diperoleh responden 5-6 c. Tidak lengkap, bila skor yang diperoleh responden 4 - Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian makan yang dilakukan responden pada anaknya dalam sehari. Frekuensi makanan terdiri dari 3 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Frekuensi makan di bagi ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Baik, bila skor yang diperoleh responden 7 b. Sedang, bila skor yang diperoleh responden 5-6 c. Buruk, bila skor yang diperoleh responden 4

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran terhadap variabel independen yang meliputi pengetahuan, pendidikan, distribusi makanan, pantangan makanan, dan jumlah anggota keluarga dan variable dependen meliputi pekerjaan dan penghasilan dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan kuesioner. Jumlah item pertanyaan, kriteria, kategorisasi skor jawaban, bobot nilai variabel seluruh indikator, dan skala ukur dapat dilihat pada table 3.1. sebagai berikut: Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel No Variabel Jumlah Pertanyaan Kriteria Kategori Bobot Skala Ukur Faktor Sosial Budaya 1 Pengetahuan 15 1.Baik 2.Sedang 3.Buruk 45 Ordinal 2 Pendidikan 1. SD, SLTP 2. SLTA 3. AkademiPT 1. Dasar 2. Menengah 3. Tinggi Ordinal 3 Distribusi makanan 3 1. Ada 2. Tidak ada Ordinal 4 Pantangan Makanan 1.Ada 2.Tidak ada Ordinal 5 Jumlah Anggota Keluarga 1. Kecil 1-2 2. Sedang 3-4 3. Besar 5 Interval Faktor Ekonomi 1 Pekerjaan 1. PNSTNI POLRI 2. Wiraswasta 3. Petani 4. Buruh 5. Lainnya 1. Tetap 2.Tidak Tetap Ordinal 2 Penghasilan 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Interval Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Lanjutan Pola Makan 1. Baik 2. Sedang Ordinal 3. Buruk 1 Jenis 3 1. Lengkap 9 Makanan 2. Kurang Lengkap Ordinal 3. Tidak Lengkap 2 Frekuensi 3 1. Baik 9 Makan 2. Sedang Ordinal 3. Buruk

3.7. Metode Analisis Data

1. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal antar variabel baik variabel independen maupun dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Analisis bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square yaitu untuk melihat hubungan sosial budaya pengetahuan, pendidikan, distribusi makanan, pantangan makanan dan jumlah anggota keluarga ekonomi pekerjaan dan penghasilan keluarga dengan pola makan balita Bawah Garis Merah BGM di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. 3. Analisis multivariat, yaitu analisis lanjutan yang memungkinkan dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan Regresi Linier Universitas Sumatera Utara Berganda yaitu untuk mengetahui variabel independen yang paling dominan pengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian 4.1.1. Geografi dan Demografi Kecamatan Montasik Kecamatan Montasik merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, dengan luas wilayah 94,10 Km 2 a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Blang Bintang, Kecamatan Mesjid Raya, dan Kecamatan Ingin Jaya. 9.410 Ha dan terdiri dari 39 desa. Adapun batas wilayah Kecamatan Montasik adalah sebagai berikut: b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuta Malaka. c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Suka Makmur. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Indrapuri. Jumlah penduduk Kecamatan Montasik pada tahun 2010 sebanyak 17.382 jiwa, terdiri dari laki-laki 8.788 jiwa dan perempuan 8.594 jiwa. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Montasik mempunyai mata pencaharian sebagai petani.

4.1.2. Sarana dan Tenaga Kesehatan

Kecamatan Montasik memiliki sarana kesehatan berupa 1 Puskesmas, 3 Pustu, dan 17 Polindes. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Bawah Garis Merah (Bgm) Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

33 256 131

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Gambaran Epidemiologi Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam Tahun 2003

3 24 83

Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Batunadua Kecamatan Pangaribuan Tapanuli Utara

3 67 95

Gambaran Pola Asuh Dan Sosial Ekonomi Keluarga Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Puskesmas Buhit Dan Puskesmas Harian Di Kabupaten Samosir Tahun 2009

3 59 120

Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

0 33 97

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

1 49 167

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

3 16 132

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

2 22 19

TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR (1985-2016) Irva Zahara

0 0 8