4.2.3.2. Frekuensi Makan
Frekuensi makan dengan kategori baik yang diberikan Ibu kepada anaknya hanya sedikit yaitu 5 Ibu 211,6, sedangkan yang terbanyak adalah yang tergolong
dalam kategori sedang yaitu sebanyak 24 Ibu 55,8. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibwah ini:
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Makan di Kecamatan Montasik Tahun 2011 No Frekuensi Makan
Jumlah
1 Baik
5 11,6
2 Sedang
24 55,8
3 Buruk
14 32,6
Jumlah 43
100,0
Frekuensi makan juga dapat dilihat dari hasil formulir food frequency. Hasil dari formulir food frequency menunjukkan bahwa untuk bahan makanan pokok,
paling banyak Ibu memberikan beras kepada balitanya yaitu 39 Ibu 90,7 dengan frekuensi konsumsi 1xhari. Kemudian untuk lauk pauk hewani, 22 Ibu 51,7
memberikan ikan kepada balitanya dan yang memberikan telur ada 12 Ibu 27,9 dengan frekuensi konsumsi keduanya yaitu 1xhari. Sedangkan konsumsi daging,
dari 43 Ibu, 30 Ibu tidak pernah memberikan daging untuk dikonsumsi oleh balitanya, 13 Ibu lainnya memberikan daging pada frekuensi 4-6xminggu, 1-
3xminggu, dan 1xbulan. Untuk lauk pauk nabati, tempe paling banyak diberikan pada balita dengan frekuensi makan 4-6xminggu 9 orang, sedangkan frekuensi
makan 1xhari hanya 7 Ibu 16,3. Tahu diberikan oleh 9 Ibu 20,9 pada
Universitas Sumatera Utara
frekuensi makan 4-6xminggu, dan kacag-kacangan, 22 Ibu 51,2 tidak pernah memberikan pada balitanya.
Sayur-sayuran seperti daun ubi, paling banyak diberikan oleh Ibu pada frekuensi makan 1-3xminggu yaitu 12 Ibu 27,9, 10 Ibu 23,3 memberikan
kangkung pada frekuensi paling banyak 4-6xminggu, dan 13 Ibu 30,2 memberikan bayam pada frekuensi paling banyak 4-6xminggu. Selanjutnya untuk
konsumsi buah-buahan, 4 Ibu 9,3 memberikan pisang dengan frekuensi 1xhari, 4 Ibu 9,3 dengan frekuensi 1-3xminggu, dan 5 11,6 Ibu dengan frekuensi
1xbulan. Yang memberikan pepaya ada 7 responden 16,3. Selanjutnya untuk konsumsi makanan kecil, yang memberikan biskuit ada 12 Ibu 27,9 dengan
frekuensi konsumsi 1xhari, 3 responden 7,0 dengan frekuensi konsumsi 4- 6xminggu, dan 4 Ibu 9,3 dengan frekuensi konsumsi 1-3xminggu. Yang
memberikan kue ada 7 Ibu 16,3 dengan frekuensi konsumsi 1xhari, dan 2 Ibu dengan frekuensi konsumsi 1-3xminggu. Yang memberikan roti ada 6 Ibu 14,0
dengan frekuensi konsumsi 1xhari, 4 Ibu 9,3 dengan frekuensi 1-3xminggu, dan
2 Ibu 4,7 dengan frekuensi konsumsi 1xbulan.
4.2.3.3. Pola Makan Balita
Ibu yang menerapkan pola makan dengan kategori baik paling sedikit yaitu ada 6 orang 14,0, sedangkan yang paling banyak adalah dengan kategori sedang
yaitu 25 orang 58,1. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Distribusi Pola Makan Balita di Kecamatan Montasik Tahun 2011 No Pola Makan
Jumlah
1 Baik
6 14,0
2 Sedang
25 58,1
3 Buruk
12 27,9
Jumlah 43
100,0
4.3. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan sosial budaya pengetahuan, pendidikan, distribusi makanan, pantangan makanan dan jumlah anggota keluarga
dan ekonomi pekerjaan dan penghasilan keluarga terhadap pola makan balita Bawah Garis Merah BGM di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
4.3.1. Hubungan Sosial Budaya dengan Pola Makan Balita Bawah Garis Merah