Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey explanatory yaitu untuk menjelaskan pengaruh sosial budaya pengetahuan, pendidikan, distribusi makanan, pantangan makanan, dan jumlah anggota keluarga dan ekonomi pekerjaan dan penghasilan keluarga terhadap pola makan balita Bawah Garis Merah BGM di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Notoatmodjo, 2002. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Alasan pemilihan lokasi karena Kecamatan Montasik memiliki permasalahan Gizi Balita yang terbesar di Kabupaten Aceh Besar. Merujuk ke Laporan Puskesmas Montasik yang menyebutkan Kecamatan Montasik memiliki 43 kasus Balita dengan timbangan di bawah garis merah yang berasal dari 43 keluarga. Jumlah kasus Balita dengan timbangan di bawah garis merah ini setara dengan 2,52 persen dari total keseluruhan jumlah Balita yang ada di Kecamatan Montasik. Selain itu bila melihat Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009 juga menyebutkan terdapat 897 balita 5,29 dengan timbangan di bawah garis merah BGM dan 35 balita 0,21 dengan gizi buruk. Universitas Sumatera Utara 3 .2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari Juli sampai dengan Oktober 2011. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan timbangan di bawah garis merah di Kecamatan Montasik. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan Puskesmas Kecamatan Montasik tahun 2011, diketahui jumlah Ibu yang memiliki balita di bawah garis merah yaitu 43 orang. Maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 43 orang.

3.3.2. Sampel

Mengingat jumlah populasi yang tidak besar maka jumlah populasi dijadikan sampel, yaitu seluruh ibu yang memiliki balita dengan timbangan di bawah garis merah dijadikan sampel. Besarnya jumlah sampel pada penelitian ini adalah 43 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan alat kuesioner tentang faktor sosial budaya pengetahuan, pendidikan, distribusi makanan, pantangan makanan dan jumlah anggota keluarga dan ekonomi pekerjaan dan penghasilan dengan pola makan balita Bawah Garis Merah BGM, dan melalui data form food frequency. Universitas Sumatera Utara Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan bulanan di Puskesmas Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011.

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis reability dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Sugiyono, 2005. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sedemikian rupa agar relevan dengan tujuan penelitian, untuk itu kuesioner diuji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan kepada 30 orang kepala keluarga yang memiliki balita BGM pada lokasi yang menyerupai karakteristik wilayah penelitian di kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, untuk melihat reliabilitas dan validitas data Dahlan, 2008. Universitas Sumatera Utara Nilai r Tabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product moment pada taraf signifikan 95, maka untuk sampel 30 orang yang diuji nilai r- tabelnya adalah sebesar 0,361. Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian dianalisis, maka diperoleh hasil untuk variabel pengetahuan dengan 15 item pertanyaan, hasil validitas untuk ke 15 pertanyaan ini menunjukkan semua nilai r hitung r tabel, sehingga disimpulkan bahwa semua pertanyaan tersebut valid. Pada uji reliabilitanya diperoleh nilai r alpha r tabel 0,928 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan tersebut reliabel. Hasil analisis variabel distribusi makanan menunjukkan bahwa dari 3 pertanyaan yang ada semua nilai r hitungnya r tabel, sehingga semua pertanyaan untuk variabel distribusi makanan valid. Pada uji reliabilitasnya diperoleh nilai r alpha r tabel 0,514 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan tersebut reliabel. Hasil analisis variabel jenis makanan menunjukkan bahwa dari 3 pertanyaan yang ada semua nilai r hitungnya r tabel, sehingga semua pertanyaan untuk variabel jenis makanan valid. Pada uji reliabilitasnya diperoleh nilai r alpha r tabel 0,441 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan tersebut reliabel. Hasil analisis variabel frekuensi makan menunjukkan bahwa dari 3 pertanyaan yang ada semua nilai r hitungnya r tabel, sehingga semua pertanyaan untuk variabel frekuensi makan valid. Pada uji reliabilitasnya diperoleh nilai r alpha Universitas Sumatera Utara r tabel 0,607 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan tersebut reliabel. Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh variabel pengetahuan, distribusi makanan, jenis makanan, dan frekuensi makan dikatakan valid dan reliabel, selanjutnya instrumen penelitian ini memenuhi syarat untuk diujikan kepada responden sebenarnya.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

a. Variabel Independen 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang gizi dan cara pemberian makanan pada balita. Pengetahuan terdiri dari 15 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Berdasarkan jumlah yang telah diperoleh maka dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Baik, bila skor yang diperoleh responden 34 b. Sedang, bila skor yang diperoleh responden 19-33 c. Buruk, bila skor yang diperoleh responden 18 2. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal responden yang didapatkan responden. Pendidikan dibagi menjadi tiga kategori yaitu: a. Dasar, bila responden tamat SDSLTP b. Menengah, bila responden tamat SLTA Universitas Sumatera Utara c. Tinggi, bila responden tamat AkademiPT 3. Distribusi makanan adalah adanya prioritas pembagian makanan dalam keluarga setiap kali makan untuk anak balita. Distribusi makanan di bagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Ada, jika ada anggota keluarga yang diprioritaskan atau didahulukan untuk makan. b. Tidak ada, jika tidak ada anggota keluarga yang diprioritaskan atau didahulukan untuk makan. 4. Pantangan makanan adalah larangan mengonsumsi jenis makanan tertentu baik berdasarkan agama, adat istiadat atau kepercayaan untuk anak balita. Pantangan makanan dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Ada, jika ada jenis makanan yang dijadikan pantangan makanan b. Tidak ada, jika tidak ada jenis makanan yang dijadikan pantangan makanan 5. Jumlah anggota keluarga adalah keseluruhan anggota keluarga dan menetap dirumah tersebut yang berada dibawah pimpinan satu orang kepala keluarga. Jumlah anggota keluarga dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: a. Kecil, jika jumlah anggota keluarga 1-2 orang b. Sedang, jika jumlah anggota keluarga 3-4 orang c. Besar, jika jumlah anggota keluarga 5 orang Universitas Sumatera Utara 6. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan responden yang merupakan kegiatan yang dilakukan orang tua yang bersifat menghasilkan uang. Pekerjaan dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Tetap, jika responden bekerja sebagai PNSTNIPOLRI b. Tidak tetap, jika responden bekerja sebagai wiraswasta, buruh, petani, dan lainnya. 7. Penghasilan adalah jumlah penghasilan kepala keluarga dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Penghasilan dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan Penetapan Upah Minimum Provinsi Aceh 2010, yaitu: a. Rendah, jika penghasilan Rp.1.350.000,- b. Sedang, jika penghasilan Rp. 1.350.000,- c. Tinggi, jika penghasilan Rp. 1.350.000,- b. Variabel Dependen Pola Makan adalah hal-hal yang dilakukan oleh responden kepada anaknya dalam upaya pemberian makanan terdiri dari jenis dan frekuensi makanan yang diberikan. Pola makan di bagi ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Baik, jika jenis makanan lengkap dan frekuensi makanan baik b. Sedang, jika jenis makanan kurang lengkap dan frekuensi makanan sedang c. Buruk, jika jenis makanan tidak lengkap dan frekuensi makanan buruk Universitas Sumatera Utara - Jenis makanan adalah berbagai macam bahan makanan yang diberikan responden pada anaknya yaitu ASI, PASI, makanan utama makanan pokok, pangan hewani, pangan nabati, sayurbuah atau makanan jajanan lainnya. Jenis makanan terdiri dari 3 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Jenis makanan di bagi ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Lengkap, bila skor yang diperoleh responden 7 b. Kurang lengkap, bila skor yang diperoleh responden 5-6 c. Tidak lengkap, bila skor yang diperoleh responden 4 - Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian makan yang dilakukan responden pada anaknya dalam sehari. Frekuensi makanan terdiri dari 3 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan metode skoring melalui kuesioner yang telah diberikan bobot 1-3. Frekuensi makan di bagi ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Baik, bila skor yang diperoleh responden 7 b. Sedang, bila skor yang diperoleh responden 5-6 c. Buruk, bila skor yang diperoleh responden 4

3.6. Metode Pengukuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Bawah Garis Merah (Bgm) Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

33 256 131

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Gambaran Epidemiologi Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam Tahun 2003

3 24 83

Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Batunadua Kecamatan Pangaribuan Tapanuli Utara

3 67 95

Gambaran Pola Asuh Dan Sosial Ekonomi Keluarga Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Puskesmas Buhit Dan Puskesmas Harian Di Kabupaten Samosir Tahun 2009

3 59 120

Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

0 33 97

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

1 49 167

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

3 16 132

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

2 22 19

TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR (1985-2016) Irva Zahara

0 0 8