SUMBER DANA DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

50 - Membantu pelaksanaan tugas-tugas terutama menyangkut citra dan hubungan lembaga antar lemaga serta membangun system informasi dan komunikasi diseluruh jajaran PMI Cabang Medan. - Melaksanakan tugas-tugas khusus yang ditetapkan ketua - Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada ketua. 6. Bidang Penanggulangan Bencana - membantu pelaksanaan tugas-tugas Ketua terutama dalam hal penanggulangan bencana - Melaksanakan tugas khusus yang ditetapkan ketua - Menyiagakan dan memonitor keberadaan relawan di PMI Cabang Medan - Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Kepada Ketua 7. Bidang Ambulance - Melaksanakan tugas khusus yang ditetapkan ketua - Mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk peralatan ambulance - Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Kepada Ketua

IV.4 SUMBER DANA

Mengacu pada ketentuan anggaran rumah tangga PMI tentang Perbendaharaan bahwa kekayaan, sumber dana PMI diperoleh dari : 1. Bulan Dana Gerakan bulan dana merupakan kebijakan PMI yang dilaksanakan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial yang dikeluarkan setiap Universitas Sumatera Utara 51 tahun. Pelaksanaan penggalangan dana dilaksanakan oleh Pengurus Cabang melalui mekanisme kepanitiaan pengelolaan dari wakil masyarakat. Kegiatan Bulan Dana dilaksanakan selama dua bulan dalam setahun. Setiap Pengurus Cabang mempunyai kebijakan masing-masing untuk memulai Bulan Dana tersebut, ada yang bulan Mei atau September, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Palang Merah. Bentuk pencarian dana, pada umumnya berupa kupon dengan nilai rupiah tertentu yang diedarkan di tempat-tempat hiburan, Bandara dan kantor-kantor , sekolah atau PLN dan Telkom sesuai ijin Pemerintah setempat. Setelah selesai, hasil bersih Bulan Dana oleh PMI dialokasikan sebagai berikut : - 5 untuk Pengurus Pusat - 10 untuk Pengurus Daerah - 85 untuk Pengurus Cabang Sejumlah tersebut oleh Pengurus Cabang dimanfaatkan untuk program bantuan, pelatihan, pembinaan dan pelayanan transfusi darah. Namun sejak tahun 2000 bagian 5 dari pengumpulan bulan dana untuk PMI Pusat ditiadakan. Penghapusan tersebut dilakukan atas pertimbagan agar pengurus cabang dapat secara leluasa mengelola dana dari hasil bulan dana tersebut. Koordinasi pelaksanaan bulan dana ada di tangan pengurus daerah dengan tembusan ke pengurus pusat. 2. Sumber Dana Diluar Bulan Dana PMI Daerah dan Cabang Universitas Sumatera Utara 52 Beberapa Pengurus Daerah untuk melaksanakan operasional tugasnya selain setoran wajib bulan dana SWBD juga mendapatkan subsidi alokasi bantuan dari Anggaran Belanja Pemerintah Daerahnya masing-masing. Dalam melaksanakan respon bantuan darurat, PMI juga menerima sumbangan berupa relief, kontan atau jasa untuk membantu para korban bencana. Disamping itu melalui usaha pencarian dana seperti membuka WartelWarnet, Klinik Kesehatan, Mini market atau WismaGedung pertemuan yang dapat disewakan kepada publik, dapat merupakan tambahan pemasukan dana. Dalam kesempatan tertentu PMI juga menyelenggarakan kegiatan pertunjukkan amal sekaligus penggalangan dana bekerjasama dengan pihak ketiga. Bila manajemennya baik maka kumpulan dana tersebut dikelola sedemikian rupa menjadi semacam simpanan dana abadi yang dapat dikembangkan untuk pendanaan program lain yang berkelanjutan. 3. PMI Pusat Di tingkat pusat, Pengurus Pusat selain mengandalkan pengelolaan dana abadi juga mendapat subsidi dari pemerintah pusat , Sekretariat Negara untuk dana operasional pembayaran telpon dan listrik. Besar jumlah subsidi setiap tahun tidak sama , tahun 2001 ini sebesar Rp. 40.000.000. Selain itu PMI Pusat juga memperoleh sedikit tambahan pemasukan dari Rumah Sakit PMI Bogor. Bantuan dari Masyarakat atau perusahaan, juga diterima untuk menambah beaya operasional, namun sejak masa krisis moneter, jumlah dana dari sumbangan masyarakat menurun. Universitas Sumatera Utara 53 Dengan adanya program pengembangan organisasi dua tahun belakangan ini, yang difasilitasi oleh Palang Merah Internasional, maka sejak tahun 2000 kapasitas SDM karyawan dan implementasi program kegiatan didanai dari sumber bantuan internasional.

IV. 5 KEANGGOTAAN

Menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI yang disebut Anggota Palang Merah Indonesia PMI adalah setiap Warga Negara Indonesia yang bersedia menjadi anggota PMI. Mereka terdiri dari: 1. Anggota Remaja, usia 10 - 20 tahun yang dihimpun di dalam wadah Palang Merah Remaja PMR. 2. Anggota Biasa, usia 20 tahun ke-atas dan dapat menjadi anggota Korps Sukarela KSR dan Tenaga Sukarela TSR. 3. Anggota Luar Biasa, adalah warga negara bukan Indonesia WNA yang berjasa kepada PMI. 4. Anggota Kehormatan, adalah Warga Negara Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI. Universitas Sumatera Utara 54 Mengenai aturan mengenai keanggotaan secara rinci tersebut diatur pula di dalam Anggaran Rumah Tangga PMI Bab VI sebagai berikut: Pasal 8 1. Yang dapat diterima sebagai Anggota Remaja ialah Warga Negara Indonesia berumur 10 sampai 20 tahun. 2. Anggota Remaja sebagai calon anggota dan kader pengurus PMI berkewajiban membantu pelaksanaan kegiatan kepalangmerahan. 3. Setiap anggota Remaja dapat menjadi Anggota Biasa setelah mencapai usia 20 tahun 4. Hak dan kewajiban Anggota Remaja dilaksanakan melalui wadah Palang Merah Remaja, disingkat PMR. Pasal 9 1. Status, persyaratan tugas dan kegiatan Palang Merah Remaja ditetapkan oleh Pengurus Pusat. 2. Status, persyaratan tugas dan kegiatan Korps Sukarela KSR ditetapkan oleh Pengurus Pusat. 3. Status, persyaratan tugas dan kegiatan Tenaga Sukarela TSR ditetapkan oleh Pengurus Pusat. 4. Atribut keanggotaan PMI ditetapkan oleh Pengurus Pusat Pasal 10 1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang menaruh perhatian dan minat untuk berperan serta memajukan gerakan kepalang merahan. Universitas Sumatera Utara 55 2. Anggota Biasa serendah-rendah berumur 20 tahun atau yang telah kawin. 3. Anggota Biasa berkewajiban menyumbangkan darma baktinya menurut kebijaksanaan Cabang sesuai dengan peraturan Pengurus Pusat. a. anggota biasa mempunyai hak untuk menghadiri Musyawarah Cabang. b. dalam hal Anggota Biasa di cabang yang sudah mempunyai Ranting, mewakilkan haknya kepada utusan Ranting yang bersangkutan. Pasal 11 1. Untuk menjadi Anggota Biasa, wajib mendaftarkan diri kepada Pengurus Cabang. 2. a. Keabsahan sebagai Anggota Biasa PMI dinyatakan oleh tercantumnya nama anggota yang bersangkutan dalam buku daftar anggota dan kepadanya diberikan kartu anggota. b. Setiap anggota yang pindah keluar Cabang diwajibkan memberitahukan kepada Cabang yang bersangkutan dan melaporkan kepada Cabang di tempat tinggal yang baru. 3. Anggota Biasa berhenti sebagai anggota apabila yang bersangkutan : a.minta berhenti b.meninggal dunia 4. Anggota Biasa dapat diberhentikan oleh Pengurus Cabang apabila yang bersangkutan melakukan perbuatan yang mencemarkan nama Palang Merah Indonesia. Universitas Sumatera Utara 56 Pasal 12 1. Anggota Kehormatan ialah Warga Negara Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI 2. Anggota Luar Biasa ialah warga Negara bukan Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI 3. Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabnag dapat mengusulkan seseorang untuk diangkat menjadi Anggota Kehormatan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.

IV.6. PRINSIP BANTUAN PMI