56 Pasal 12
1. Anggota Kehormatan ialah Warga Negara Indonesia yang diangkat dengan
Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI 2.
Anggota Luar Biasa ialah warga Negara bukan Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI
3. Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabnag dapat mengusulkan
seseorang untuk diangkat menjadi Anggota Kehormatan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.
IV.6. PRINSIP BANTUAN PMI
Dalam melaksanakan program bantuan, PMI mempunyai beberapa prinsip bantuan antara lain:
1. Darurat
Seperti peranan Perhimpunan Nasional Palang Merah di negara-negara lain, bantuan penanggulangan bencana yang diberikan kepada korban bencana
bersifat darurat dan bersifat komplimentambahan untuk membantu pemerintah dalam meringankan penderitaan korban bencana auxiliary to the
government 2.
Langsung Bantuan PMI harus diberikan secara langsung oleh tenaga PMI kepada korban
bencana, tanpa perantara, sehingga dapat langsung dirasakan oleh para korban. 3.
Beridentitas Palang Merah. untuk memudahkan pengenalan, pengendalian, pengawasan dan untuk
meningkatkan citra PMI, serta kepercayaan donatur, Petugas PMI dalam
Universitas Sumatera Utara
57 penanggulangan korban bencana harus memakai tanda Palang Merah PMI.
Hal ini juga dilakukan pada tempat, sarana dan fasilitas yang digunakan oleh PMI di lapangan.
V.7 Pokok-Pokok kebijakan dan Rencana Strategis 2004-2009 Di tingkat Cabang
Tingkat Cabang 1. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Sosial
Tujuan Indikator
- Menerapkan kebijakan, pedoman Pelayanan Sosial di PMI Cabangnya
Masing-masing - 40 PMI Cabang telah mengadakan
perencanan program di bidang pelayanan sosial secara komprehensif, sesuai
kebijakan PMI. - PMI Cabang telah mengadakan
komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan lembagainstitusi tingkat
kotamadyakabupaten yang menangani program pelayanan sosial.
- 40 Cabang telah mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama
intensif dengan Dinsos, LSM, Pemda dan institusi lain yang menangani pelayanan
sosial. - Merintis dan melaksanakan program
pelayanan untuk lansia - merintis dan melaksanakan program
lansia sedikitnya pada satu kelompok binaan lansia di markas Cabang Masing-
masing. -Merintis program Pendampingan Anak
jalanan di PMI Cabang Masing-masing - 30 PMI Cabang telah melaksanakan
kegiatan pendampingan dan dukungan sosial pada sedikitnya 1 kelompok
masyarakat sangat rentan dan sangat miskin di satu mitra.
- Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkala pada program-program
Yansos dengan menghasilkan laporan yang akurat dan berbagi informasi
dengan stakeholders lainnya - 30 Cabang yang telah melaksanakan
program pelayanan sosial telah mengirimkan laporan monitoring dan
evaluasi kepada PMI daerah dan PMI Pusat
Universitas Sumatera Utara
58 - Membentuk unitbidang Yansos di
PMI Cabang Masing-masing - Adanya unit Yansos dalam struktur
organisasi khususnya di daerah rawan bencana maupun rawan sosial
- Menyediakan peralatan sesuai standart minimal pelayanan sosial PMI.
- Peralatan pelayanan sosial memadai tersedia dan mudah untuk digunakan pada
saat darurat maupun non darurat pada sedikitnya 30 Cabang.
-Mengupayakan tersedianya dana untuk program pelayanan sosial di cabang
- 30 PMI cabang telah menggunakan perangkat dan strategi pemasaran
program pelayanan sosial yang mendorong meningkatnya dukungan
pemerintah dan public. - PMI Cabang terlibat aktif dalam
jejaring yang berkaitan dengan yansos di tingkat Cabang.
a. Adanya media yang mempublikasi kegiatan Pelayanan Sosial di 30 PMI
Cabang. b. PMI Cabang terlibat aktif dalam
kegiatan Yansos, Cabang serta secara proaktif melakukan kerjasama dan
koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
2. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Penanganan Bencana Tujuan Indikator
- Menyusun program kongkrit berdasarkan pada kebijakan dan
pedoman Penanganan Bencana berkoordinasi dengan PMI Daerah dan
stakeholder di tingkat Cabang - 50 PMI Cabang Rawan bencana telah
mengimplementasikan program-program Penanganan Bencana di Cabangnya
masing-masing berdasarkan kebijakan Penanganan Bencana dan Pedoman-
pedoman baku melalui kerjasama dengan PMI daerah dan stakeholder lainnya di
tingkat Cabang. - Merekrut, dan mengembangkan
kapasitas staff dan relawan, khususnya SATGANA PMI Cabang dan CBAT
Community Based Action Team atau a. Sebanyak 50 PMI Cabang rawan
bencana memiliki SATGANA dan CBATSIBAT yang mampu berfungsi
dengan baik dalam merespon bencana
Universitas Sumatera Utara
59 SIBAT Siaga Bantuan Berbasis
Masyarakat, agar dapat melaksanakan operasional sebelum, saat dan sesudah
bencana alam dan konflik. dan mengembangkan program
CBDPKBBM pada sedikitnya 1 desa mitra yang rawan bencana di PMI
Cabangnya masing-masing. b. 50 PMI Cabang rawan bencana telah
memberikan pelatihan dalam bidang penanganan bencana kepada staf dan
relawanya. - Mencari dukungan dan persetujuan
formal dengan PMI daerah, Institusi, lembaga lain di tingkat KabKota, untuk
mendapat dukungan logistic yang layak untuk operasional bantuan Penanganan
Bencana di Wilayah Cabangnya. - Sebanyak 50 PMI rawan bencana
mampu menjalankan kebijakan dan pedoman standart system logistic untuk
mendukung operasional bantuan penanganan bencana di wilayahnya.
- Mengupayakan adanya dana darurat bencana serta memanfaatkan secara
efisien untuk respon darurat bencana a. Adanya Monitoring Utama Antara PMI
Cabang dengan PMI daerah terhadap penyediaan dana pemanfaatan dana
darurat bencana di PMI Cabang. b. Sedikitnya 80 PMI Cabang telah
mengalokasikan dana darurat bencana di wilayahnya masing-masing.
a. Implementasi kebutuhan logistic, dan pemetaan rawan bencanaresiko di
wilahnya, dalam usaha untuk merespon bencana secara efektif.
b. Advokasi mekanisme tugas dan tanggungjawab Satgana PMI Cabang
pada saat bencana skala besar terjadi, kepada stakeholder.
a. Dalam waktu 5 tahun seluruh cabang di bawah PMI Daerah yang rawan bencana
sudah dapat menerapkan system logistic standar.
b. Penerimaan peran dan tanggungjawab Satgana PMI Cabang oleh stakeholder di
tingkat Cabang.
- Menciptakan hubungan kerjasama dengan masyarakat rawan bencana,
untuk mengembangkan program CBDPKBBM atau ICBRRPERTAMA.
- 80 dari wilayah pilot program terintegrasi sudah dapat dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
60 - Mengikuti standar arus komunikasi
dan kerjasama sudah diadaptasi oleh PMI Daerah.
a. 50 PMI Cabang rawan bencana telah memiliki jaringan komputer dan internet
yang standar untuk mendukung Sistem Informasi Penanganan Bencana.
b. Masing-masing markas Cabang dari 50 PMI Cabang rawan bencana
memiliki sedikitnya 1 orang staff yang memiliki keahlian memfungsikan
jaringan komputerinternet untuk mendukung program Sistem Informasi
Penanganan Bencana. c.Meningkatnya peran dan
tanggungjawab yang jelas dalam menyebarluaskan informasi penanganan
bencana secara internal di PMI Cabang serta secara eksternal dengan markas
Pusat PMI, Daerah dan stakeholder lain. -Advokasi dan promosi prinsip, strategi,
mandata, dan kebijakan pelayanan Penanganan Bencana dalam rangka
mengembangkan dan menjaga kerjasama dengan pemerintah daerah
dan stakholeder lainnya di lingkup Kabupaten Kotamadya.
a. Peningkatan kerjasama sebesar 70 dengan PMI Cabang yang ditargetkan dan
dengan stakeholder lainya. b. Peningkatan jangkauan media local
KabKota besar 50. c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
dengan stakeholder sebesar 50 - Menggali dukungan struktural di
lingkup KabupatenKotamadya untuk pengembangan program CBDPKBBM
atau ICBRRPERTAMA -50 Daerah dan Cabang Rawan bencana
mendapatkan dukungan formal dari SATLAK dan Dinsos dan instansi terkait
lainya untuk mendapatkan posisi di struktur KabupatenKotamadya yang ada.
3. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Kesehatan Tujuan Indikator
- Megembangkan jenis program di bidang kesehatan di wilayah kerjanya
- Adanya perencanaan program di bidang pelayanan kesehatan yang komprehensif,
Universitas Sumatera Utara
61 masing-masing sesuai dengan kebijakan,
panduan, pelayanan kesehatan yang ada, serta memperhatikan kebutuhan
masyarakat setempat. sesuai kebijakan PMI pada 30 Cabang
- Membuat perencanaan program di pelayanan kesehatan yang konprehensif,
sesuai dengan kebijakan PMI. - Adanya jenis program di bidang
Pelayanan Kesehatan pada 30 Cabang.
- Mengembangkan program CBFA sedikitnya pada satu desa mitra di
wilayah Cabangnya berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan
mengutamakan kelompok rentan. a. Program CBFA telah terimplementasi
pada sedikitnya di satu desa mitra. b. Program CBFA menjadi perioritas
pada 25 Cabang.
a. Mengembangkan dan melaksanakan program pelayanan kesehatan untuk
kelompok rentan di masyarakat berdasarkan kebutuhan yang ada
dimasyarakat. b. Memberdayakan kelompok rentan
dan meningkatkan kapasitasnya untuk menolong dirinya sendiri pada saat
gawat darurat. a. Jumlah anggota masyarakat yang
mendapat program pelayanan kesehatan PMI.
b. Meningkatnya jumlah kelompok rentan yang dapat saling membantu pada saat
gawat darurat.
-PMI Cabang memiliki sumber daya dibidang kesehatan yang memenuhi
standart. - Program-program Kesehatan dapat
diimplementasikan dengan sumber daya yang ada oleh 40 Cabang PMI.
a. Mengembangkan dan melaksanakan HIVAIDS dan program reduksi yang
meliputi pencegahan, perawatan, dan dukungan.
b. Partisipasi dalam kegiatan anti stigma dan diskriminasi terhadap orang yang
terkena penyakit HIVAIDS. a. 25 Cabang yang mengembangkan
program HIVAIDS melalui tiga pilar kegiatan.
c. Jumlah Cabang dan anggota mayarakat yang berpartisipasi dalam kampanye anti
stigma dan diskriminasi.
-Mmberikan pelayanan kesehatan yang bersifat darurat pada saat bencana
- Jumlah korban yang mendapat pelayanan kesehatan yang terintegrasi
Universitas Sumatera Utara
62 melalui pengembangan pos PP dan
pelayanan ambulans, evakuasi, dukungan psikologis, penyediaan air
bersih dan sanitasi, program nutirisi. saat bencana.
Monitoring dan evaluasi dilakasanakan secara berkala pada program-program
Yan kes, menghasilkan laporan yang akurat dan berbagi informasi dengan
stakeholder lainnya. -30 Cabang yang mengirimkan laporan
Monitoring dan evaluasi.
-Membentuk unitbidang Kesehatan di PMI Cabang masing-masing
-Terdapat unit Kesehatan dalam struktur organisasi di 40 Cabang khususnya di
daerah rawan bencana. -Staff dan relawan cabang berpartisipasi
dalam pelatihan yang terstandardisasi. Staf dan relawan telah mendapatkan
pelatihan. -Menerapkan materi revisi Kesehatan
dalam program promosi dan pelayanan kesehatan di wilayah cabang masing-
masing - Materi kesehatan telah terimplementasi
pada sedikitnya satu desa mitra yang rawan bencana dan rawan kesehatan.
.-PMI Cabang menggunakan pedoman Monitoring dan evaluasi paska
pelaksanaan program kegiatan pelayanan kesehatan.
-25 Cabang melakukan Monitoring dan evaluasi paska melaksanakan
programKegiatan pelayanan kesehatan.
- Melakukan identifikasipenelitian kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan - 10 Cabang telah menyampaikan
laporan hasil assesment terpadu kepada PMI Daerah dan PMI Pusat.
- Menyediakan peralatan sesuai stantart pelayanan minimal PMI
- Jumlah Cabang mendapatkan dukungan lokal untuk pengadaan peralatan dan
fasilitas. -Mengupayakan tersedianya dana untuk
program kesehatan dan pelayanan sosial di Cabang.
- Tersedianya Rancangan Anggaran Baru dalam rencana kerja pada 30 Cabang.
- Turut aktif dalam jaringan yang berkaitan dengan kesehatan dan
-PMI sebagai anggota jejaring masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
63 pelayanan kesehatan setempat.
a.PMI Cabang terlibat aktif dalam jejaring yang berkaitan dengan
kesehatan di Tingkat Cabang. b. Proaktif melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak terkait. a. Frekuensi keterlibatan dalam kegiatan
Kesehatan Tingkat Cabang b. tersedia dan didistribusikan publikasi
dan bahan-bahan informasi kesehatan lainnya dan beberapa program kesehatan.
c. Laporan secara reguler dan tepat waktu kepada donator dan pihak terkait.
- Melakukan upaya avokasi dan sosialisasi kegiatan Yan Kes serta
UTDC di Tingkat Cabang. a. 30 PMI Cabang telah aktif
melakukan advokasi kesehatan dan UTDC.
b. 30 PMI Cabang telah melaporkan kegiatan advokasi secara reguler .
- Melaksanakan kegiatan pemasaran program kesehatan dengan
memanfaatkan sarana yang ada di wilayah cabangnya masing-masing.
30 Cabang melakukan pemasaran program pelayanan PMI bidang
kesehatan dan sosial dengan
menggunakan peralatan yang ada. 4. Pokok-pokok Kebijakan PMI Bidang Pengembangan Organisasi
Tujuan Indikator
-Merumuskan struktur, sistem dan prosedur standar operasional organisasi
yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
50 PMI Cabang memiliki kinerja yang baik berdasarkan kriteria standart
penilaian dan evaluasi tahunan.
-Meningkatkan pemahaman atas pembagian peran dari pengurus dan
manajemen dan menerapkannya sebaik mungkin dalam prakteknya.
a. Pengurus dan manajemen memiliki kinerja yang baik berdasarkan uraian
tugas dan analisis fungsi yang telah direvisi.
b. Mekanisme kegiatan organisasi meliputi Rapat Pengurus, MUSCAB dan
MUKERCAB yang dilaksanakan di 50 PMI Cabang sesuai ketentuan ADART.
c. Seluruh pengurus, manajer dan staf telah mendapatkan pelatihan orientasi
Universitas Sumatera Utara
64 dasar-dasar kepalangmerahaan.
d. Meningkatkan ketrampilan manajemen pada staf dan program manejer.
-Menerapkan sistem keuangan standar dan laporan keuangan ke Daerah.
Data dan laporan tentang sistem keuangan pada 50 PMI Cabang Medan
yang sesuai dengan pedoman. - Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi kepada mitra kerja dan masyarakat melalui penyampaian audit
keuangan eksternal dan evaluasi program.
- 50 Cabang disiapkan untuk mengadaptasi dan menerapakan sistem
keuangan PMI.
-Menerapkan sistem logistic standart dan laporan ke daerah
- Keputusanpedoman tentang sistem logistic yang modemstandart dan
professional -Mengaplikasikan sistem informasi
Manajemen Management Information System yang terstandarisasi di 50
Cabang. -Penyediaan dan penyebaran informasi
manajemen organisasi, terlaksana secara tepat waktu dan akurat di 50 Cabang.
- Mengembangkan perencanaan program dan proyek melalui penerapan
yang konsisten perangkat perencanaan standart seperti Project Planning
ProcessPPP Meningkatnya Cabang yang
mengembangkan dan melaksanakan program dan kegiatan, sesuai pendekatan
Project Planning Process PPP.
- Mengadopsi dan menggunakan sistem monitoring dan evaluasi standar yang
mendukung kegiatan Ranting. a. Meningkatnya pelaksanaan monitoring
dan evaluasi secara menyeluruh dan terpadu.
b. Terlaksananya program monitoring dan evaluasi secara regular atas seluruh
program dan proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Secara aktif menjalin hubungan dan kerjasama dengan lemabaga
kemanusiaan dan mitra potensial lain di - Mitra dan public puas atas
meningkatnya akuntabilitas dan transparansi organisasi.
Universitas Sumatera Utara
65 masyarakat.
- Meningkatkan integrasi sektoral di semua program
- Pendekatan atas programproyek dilakukan secara terpadu.
- Staf Pusat dan pimpinan bekerjasama dalam pengembangan kebijakan dan
pedoman sektoral - Adanya masukan dari PMI Cabang
terhadap pengembangan kebijakan nasional; sosialiasi kebijakan dan
petunjuk tehknis. -Memberikan masukan dan saran kepada
PMI Pusat atas pengembangan kebijakan dan ADART berdasar pada
pengalaman-pengalaman di cabang. - 50 Cabang mentaati kebijakan dan
pedoman nasional serta mengadopsinya ke dalam kondisi lokal.
a. Mencari penggalangan dana dan sumber daya lain yang
berkesinambungan sebagai tambahan bulan dana.
b.Mengembangkan strategi pengembang an sumber daya yang sesuai dengan
kondisi setempat. - 50 Cabang berpartisipasi dalam
pelatihan bidang pengembangan sumber daya tingkat nasionaldaerah.
a. Menjamin integrasi komponen komunikasi di semua program.
b. Menjalin kerjasama dengan mitra luar di tingkat local.
c.Mengkoordinir peningkatan pendapat- an dan kegiatan promosi regular.
- 25 Cabang mempunyai kegiatan regular untuk meningkatkan pendapatan
di luar bulan dana dan menerapkan strategi pengembangan sumber daya
secara menyeluruh.
a. Secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan pedoman dan
pelaksanaan. b. Mengimplementasikan prosedur yang
telah disepakati, dan berpatisipasi dalam perumusannya serta mensosialisasikan
kepada staf dan relawan. - Pedoman kepegawaian diterapkan,
sedikitnya di 25 Cabang dan sistem rekrutmen staf secara professional dan
prosedur evaluasi staf diikuti.
-Memberi masukan pada PMI Pusat dalam mengkaji dan merevisi struktur
- Struktur relawan yang telah direvisidikaji sejalan dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
66 relawan. keseluruhan
proses revisi.
-Memberi masukan dalam pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi dan menggunakan kurikulum setelah tersedia.
- 50 Cabang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi.
- Merekrut secara aktif relawan terutama dari kalangan profesional
- Jumlah relawan terlatih yang aktif dalam pelayanan meningkatkan
sedikitnya 10 di 50 Cabang. - Mengembangkan peran aktif relawan
dalam proses pengmbilan keputusan tentang organisasi.
- 50 Cabang mempunyai orang yang ditunjuk membidangi relawanPMR.
- Melaksanakan latihan kepempinan dan manajemen relawan di Cabang.
- 50 Koordinator relawan PMR di Cabang telah mengikuti pelatihan
manejemen dan pelayanan relawan. -Mengembangkan kegiatan PMR dan
relawan yang menunjang kegiatan pelayanan kepalang Merahan di Cabang.
- 50 Cabang memiliki sedikitnya 1 orang relawan dalam kepengurusan.
- Menyelenggarakan kegiatan pertemuan dan JumbaraTemu Karya bagi PMR
dan relawan. -50 Cabang mempunyai kegiatan rutin
PMR dan relawan serta berpartisipasi dalam JumbaraTemu Karya tingkat
daerah - Melaksanakan supervise dan evaluasi
Cabang di bidang pelatihan dan program PMR serta relawan.
- 50 Cabang melaksanakan fungsi monitoring dan evalasi.
5. Pokok-pokok Kebijakan PMI Bidang Komunikasi dan Informasi Tujuan Indikator
-Memperkuat hubungan dengan media lokal dan regional dan mempromosikan
kegiatan PMI, khususnya dalam situasi darurat.
- Liputan kegiatan dan operasi darurat PMI oleh media lokal meningkat.
-Mengembangkan dan melaksanakan strategi media dan humas untuk
mempromosikan kegiatan dan operasi - Strategi media dilaksanakan secara
konsisten dan terpadu dengan daerah.
Universitas Sumatera Utara
67 PMI
- Bekerjasama dengan markas daerah dalam mengelola dan memperbaharui
daftar media di tingkat cabang dan memanfaatkannya untuk mendistribusi-
kan informasi dan berita terakhir tentang kegiatan dan operasi PMI.
-Tersedia dan dimanfaatkannya daftar media yang mutakhir untuk kepentingan
promosi PMI
- Memproduksi dan mendistribusikan publikasi berkualitas tentang kegiatan
PMI di cabang kepada sasaran internal dan eksternal.
a. Publikasi didistribusikan oleh 30 Cabang;
b. Meningkatnya kontribusi cabang kedalam publikasi daerah dan nasional.
-Memberikan masukan artikel, foto,informasi secara tepat waktu dan
akurat untuk situs PMI a. Teraturnya masukan dari daerah dan
cabang untuk situs PMI. b. Adanya laporan dan umpan balik
positif tentang kegunaan situs PMI bagi kegiatan daerah dan cabang.
- Mendukung pelaksanaan kampanye nasional, regional dan global
bekerjasama dengan kantor pusat. - 30 cabang ikut serta dalam kegiatan
kampanye tingkat nasional.
- Memberikan masukan sesuai kebutuhan dan kapasitas, bagi produksi
materi promosi dan publikasi. - Laporan dan umpan balik psoitif
mengenai ketersediaan publikasi yang berkualitas dan kit promosi dari kantor
pusat serta penggunaanya yang tepat. -Membangun hubungan dengan jurnalis
lokal dan menjajaki kemungkinan untuk melibatkan mereka dalam kegiatan PMI
daerah. - Sejumlah jurnalis memiliki hubungan
yang konsisten dengan PMI dan terlibat dalam kegiatan PMI.
-Menjadikan kegiatan komunikasi sebagai bagian yang terpadu dalam
semua kegiatan di cabang serta mendukung pelatihan komunikator
tingkat cabang. - Meningkatnya jumlah komunikator dari
semua sektor yang berpartisipasi dalam pelatihan serta menunjukkan peningkatan
kegiatan.
-Bekerjasama dengan cabang lainnya - Meningkatnya kerjasama dengan
Universitas Sumatera Utara
68 untuk mengembangkan ketrampilan
komunikator serta memberikan mereka kesempatan untuk memperoleh
pengalaman yang luas. komunikator lainnya yang menghasilkan
peningkatan ketrampilan.
- Berpartisipasi dalam jaringan komunikator nasional dan meningkatkan
kerjasama serta saling berbagi informasi antar komunikator nasional, daerah dan
cabang. - Meningkatnya kerjasama dan jaringan
antar komunikator yang menghasilkan inovasi dalam kegiatan komunikasi di
tingkat Daerah dan Cabang.
- Memanfaatkan panduan komunikasi dalam pekerjaan sehari-hari serta
menjalankan kebijakan nasional. -40 cabang melaporkan bahwa kegiatan
komunikasi yang dilakukan di cabang telah dilaksanakan berdasarkan panduan
dan prosedur standar operasional. - melaksanakan kegiatan komunikasi
dan mengirimkan laporan kegiatan kepada daerah dan kantor Pusat.
- Pelaksanaan strategi dan kebijakan komunikasi PMI.
-Mengembangkan mekanisme komunika si internal yang sistematis di tingkat
cabang dan meningkatkan harus informasi antar sektor dan tingkatan
a.Meningkatkan keselarasan dan kerjasama dalam bidang komunikasi
antara semua sektor dan tingkatan di PMI.
b. Komunikasi dipandang sebagai fungsi utama di semua tingkatan dan dilibatkan
dalam semua program serta kegiatan. - Melaksanakan orientasi dan pelatihan
dasar palang merah secara sistematis bagi anggota dan PMR sesuai dengan
kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh markas PMI.
- 30 Cabang melaksanakan sosialisasi dan orientasi nilai-nilai kemanusiaanHII
kepada masyarakat lokal dan kelompok sasaran pilihan lainnya sekali setahun.
-Memonitor penggunaan dan penyalah- gunaan lambang serta melaksanakan
advokasi bagi penggunaannya yang sesuai aturan.
a.Dimonitornya penyalahgunaan lambang dan dilaporkan ke markas Pusat oleh
daerah dan cabang; b. Adanya kegiatan advokasi untuk
penggunaan lambang secara tepat oleh
Universitas Sumatera Utara
69 daerah dan cabang.
- Mensosialisasikan aturan penggunaan lambang oleh Pengadilan Negeri beserta
UU lambang kepada staff, relawananggota PMI.
-Adanya peraturan mengenai penggunaan lambang palang merah dan logo PMI oleh
internal yang mendorong penggunaan lambang secara tepat.
-Memproduksi dan mendistribusikan materi informasi kepada kelompok
sasaran diwilayahnya. a. 30 Cabang memanfaatkan materi
yang tersedia dalam kegiatan promosinya;
b.Cabang memperbanyak materi seperlunya.
-Advokasi untuk pelaksanaan audit keuangan dan program cabang secara
teratur serta mempublikasikan hasil audit tersebut dalam rangka
transparansi dan pertanggungjawaban terhadap publik.
- Laporan dan hasil audit PMI Pusat, Daerah dan Cabang tersedia bagi mitra
dan publik dalam bentuk cetak dan elektronik.
- Mengembangkan dan melaksanakan strategi dan pedoman pengembangan
sumber daya untuk meningkatkan keberlangsungan keuangan cabang.
- Terdapat strategi pengembangan sumberdaya yang tersosialisasi dan
dilaksanakan oleh semua sektor di semua tingkatan.
- Mendukung pengembangan database kemitraan tingkat propinsi dan lokal dan
memastikan arus informasi yang teratur kepada mitra dan mitra potensial.
a. Tersedianya database yang diperbahurui dengan baik serta
dimanfaatkan dalam membagi informasi kepada mitra di wilayah cabang;
b. Meningkatnya jumlah mitra yang menyediakan dukungan secara teratur
kepada PMI.
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V ANALISA DATA
Dalam bab ini akan dianalisa seluruh data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penyusun dengan metode observasi dan wawancara.
Demikian juga halnya permasalahan utama yang hendak dijawab dalam bab ini adalah permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu “ Bagaimana program yang
dilaksanakan Palang Merah Indonesia PMI Cabang Medan dalam Pelayanan Sosial”.
Dalam pengumpulan data penelitian, ada beberapa tahap utama yang dilakukan peneliti:
Pertama: penelitian ini diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen yang terdapat di PMI Cabang Medan seperti garis besar program dan rencana kerja, laporan
bulanan dan dokumen-dokumen lain tentang gerakan PMI dalam menyalurkan program seperti : bantuan logisitik, bantuan obat-obatan yang berhubungan dengan
kegiatan yang dilaksanakan PMI Cabang Medan selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
Kedua: melakukan sejumlah wawancara untuk mengetahui kegiatan dan pelaksanaan program yang diadakan PMI Cabang Medan. Pertama sekali wawancara
dilakukan terhadap Ketua Markas PMI Cabang Medan pada tanggal 22 april 2008 yaitu Bapak Suhedi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi, referensi yang
komprehensif tentang berbagai program yang dilaksanakan PMI Cabang Medan yang dianggap penting. Selanjutnya wawancara dilaksanakan terhadap Staf Pengembangan
Organisasi pada tanggal 25 april 2008 yaitu Bapak Zulhamsyah serta RelawanPetugas yang bekerja di PMI Cabang Medan. Tujuannya adalah untuk
Universitas Sumatera Utara