PRINSIP BANTUAN PMI Pokok-Pokok kebijakan dan Rencana Strategis 2004-2009 Di tingkat Cabang

56 Pasal 12 1. Anggota Kehormatan ialah Warga Negara Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI 2. Anggota Luar Biasa ialah warga Negara bukan Indonesia yang diangkat dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan jasa-jasanya kepada PMI 3. Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabnag dapat mengusulkan seseorang untuk diangkat menjadi Anggota Kehormatan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.

IV.6. PRINSIP BANTUAN PMI

Dalam melaksanakan program bantuan, PMI mempunyai beberapa prinsip bantuan antara lain: 1. Darurat Seperti peranan Perhimpunan Nasional Palang Merah di negara-negara lain, bantuan penanggulangan bencana yang diberikan kepada korban bencana bersifat darurat dan bersifat komplimentambahan untuk membantu pemerintah dalam meringankan penderitaan korban bencana auxiliary to the government 2. Langsung Bantuan PMI harus diberikan secara langsung oleh tenaga PMI kepada korban bencana, tanpa perantara, sehingga dapat langsung dirasakan oleh para korban. 3. Beridentitas Palang Merah. untuk memudahkan pengenalan, pengendalian, pengawasan dan untuk meningkatkan citra PMI, serta kepercayaan donatur, Petugas PMI dalam Universitas Sumatera Utara 57 penanggulangan korban bencana harus memakai tanda Palang Merah PMI. Hal ini juga dilakukan pada tempat, sarana dan fasilitas yang digunakan oleh PMI di lapangan.

V.7 Pokok-Pokok kebijakan dan Rencana Strategis 2004-2009 Di tingkat Cabang

Tingkat Cabang 1. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Sosial Tujuan Indikator - Menerapkan kebijakan, pedoman Pelayanan Sosial di PMI Cabangnya Masing-masing - 40 PMI Cabang telah mengadakan perencanan program di bidang pelayanan sosial secara komprehensif, sesuai kebijakan PMI. - PMI Cabang telah mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan lembagainstitusi tingkat kotamadyakabupaten yang menangani program pelayanan sosial. - 40 Cabang telah mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama intensif dengan Dinsos, LSM, Pemda dan institusi lain yang menangani pelayanan sosial. - Merintis dan melaksanakan program pelayanan untuk lansia - merintis dan melaksanakan program lansia sedikitnya pada satu kelompok binaan lansia di markas Cabang Masing- masing. -Merintis program Pendampingan Anak jalanan di PMI Cabang Masing-masing - 30 PMI Cabang telah melaksanakan kegiatan pendampingan dan dukungan sosial pada sedikitnya 1 kelompok masyarakat sangat rentan dan sangat miskin di satu mitra. - Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkala pada program-program Yansos dengan menghasilkan laporan yang akurat dan berbagi informasi dengan stakeholders lainnya - 30 Cabang yang telah melaksanakan program pelayanan sosial telah mengirimkan laporan monitoring dan evaluasi kepada PMI daerah dan PMI Pusat Universitas Sumatera Utara 58 - Membentuk unitbidang Yansos di PMI Cabang Masing-masing - Adanya unit Yansos dalam struktur organisasi khususnya di daerah rawan bencana maupun rawan sosial - Menyediakan peralatan sesuai standart minimal pelayanan sosial PMI. - Peralatan pelayanan sosial memadai tersedia dan mudah untuk digunakan pada saat darurat maupun non darurat pada sedikitnya 30 Cabang. -Mengupayakan tersedianya dana untuk program pelayanan sosial di cabang - 30 PMI cabang telah menggunakan perangkat dan strategi pemasaran program pelayanan sosial yang mendorong meningkatnya dukungan pemerintah dan public. - PMI Cabang terlibat aktif dalam jejaring yang berkaitan dengan yansos di tingkat Cabang. a. Adanya media yang mempublikasi kegiatan Pelayanan Sosial di 30 PMI Cabang. b. PMI Cabang terlibat aktif dalam kegiatan Yansos, Cabang serta secara proaktif melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

2. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Penanganan Bencana Tujuan Indikator

- Menyusun program kongkrit berdasarkan pada kebijakan dan pedoman Penanganan Bencana berkoordinasi dengan PMI Daerah dan stakeholder di tingkat Cabang - 50 PMI Cabang Rawan bencana telah mengimplementasikan program-program Penanganan Bencana di Cabangnya masing-masing berdasarkan kebijakan Penanganan Bencana dan Pedoman- pedoman baku melalui kerjasama dengan PMI daerah dan stakeholder lainnya di tingkat Cabang. - Merekrut, dan mengembangkan kapasitas staff dan relawan, khususnya SATGANA PMI Cabang dan CBAT Community Based Action Team atau a. Sebanyak 50 PMI Cabang rawan bencana memiliki SATGANA dan CBATSIBAT yang mampu berfungsi dengan baik dalam merespon bencana Universitas Sumatera Utara 59 SIBAT Siaga Bantuan Berbasis Masyarakat, agar dapat melaksanakan operasional sebelum, saat dan sesudah bencana alam dan konflik. dan mengembangkan program CBDPKBBM pada sedikitnya 1 desa mitra yang rawan bencana di PMI Cabangnya masing-masing. b. 50 PMI Cabang rawan bencana telah memberikan pelatihan dalam bidang penanganan bencana kepada staf dan relawanya. - Mencari dukungan dan persetujuan formal dengan PMI daerah, Institusi, lembaga lain di tingkat KabKota, untuk mendapat dukungan logistic yang layak untuk operasional bantuan Penanganan Bencana di Wilayah Cabangnya. - Sebanyak 50 PMI rawan bencana mampu menjalankan kebijakan dan pedoman standart system logistic untuk mendukung operasional bantuan penanganan bencana di wilayahnya. - Mengupayakan adanya dana darurat bencana serta memanfaatkan secara efisien untuk respon darurat bencana a. Adanya Monitoring Utama Antara PMI Cabang dengan PMI daerah terhadap penyediaan dana pemanfaatan dana darurat bencana di PMI Cabang. b. Sedikitnya 80 PMI Cabang telah mengalokasikan dana darurat bencana di wilayahnya masing-masing. a. Implementasi kebutuhan logistic, dan pemetaan rawan bencanaresiko di wilahnya, dalam usaha untuk merespon bencana secara efektif. b. Advokasi mekanisme tugas dan tanggungjawab Satgana PMI Cabang pada saat bencana skala besar terjadi, kepada stakeholder. a. Dalam waktu 5 tahun seluruh cabang di bawah PMI Daerah yang rawan bencana sudah dapat menerapkan system logistic standar. b. Penerimaan peran dan tanggungjawab Satgana PMI Cabang oleh stakeholder di tingkat Cabang. - Menciptakan hubungan kerjasama dengan masyarakat rawan bencana, untuk mengembangkan program CBDPKBBM atau ICBRRPERTAMA. - 80 dari wilayah pilot program terintegrasi sudah dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara 60 - Mengikuti standar arus komunikasi dan kerjasama sudah diadaptasi oleh PMI Daerah. a. 50 PMI Cabang rawan bencana telah memiliki jaringan komputer dan internet yang standar untuk mendukung Sistem Informasi Penanganan Bencana. b. Masing-masing markas Cabang dari 50 PMI Cabang rawan bencana memiliki sedikitnya 1 orang staff yang memiliki keahlian memfungsikan jaringan komputerinternet untuk mendukung program Sistem Informasi Penanganan Bencana. c.Meningkatnya peran dan tanggungjawab yang jelas dalam menyebarluaskan informasi penanganan bencana secara internal di PMI Cabang serta secara eksternal dengan markas Pusat PMI, Daerah dan stakeholder lain. -Advokasi dan promosi prinsip, strategi, mandata, dan kebijakan pelayanan Penanganan Bencana dalam rangka mengembangkan dan menjaga kerjasama dengan pemerintah daerah dan stakholeder lainnya di lingkup Kabupaten Kotamadya. a. Peningkatan kerjasama sebesar 70 dengan PMI Cabang yang ditargetkan dan dengan stakeholder lainya. b. Peningkatan jangkauan media local KabKota besar 50. c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder sebesar 50 - Menggali dukungan struktural di lingkup KabupatenKotamadya untuk pengembangan program CBDPKBBM atau ICBRRPERTAMA -50 Daerah dan Cabang Rawan bencana mendapatkan dukungan formal dari SATLAK dan Dinsos dan instansi terkait lainya untuk mendapatkan posisi di struktur KabupatenKotamadya yang ada.

3. Pokok-Pokok Kebijakan PMI Bidang Pelayanan Kesehatan Tujuan Indikator

- Megembangkan jenis program di bidang kesehatan di wilayah kerjanya - Adanya perencanaan program di bidang pelayanan kesehatan yang komprehensif, Universitas Sumatera Utara 61 masing-masing sesuai dengan kebijakan, panduan, pelayanan kesehatan yang ada, serta memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat. sesuai kebijakan PMI pada 30 Cabang - Membuat perencanaan program di pelayanan kesehatan yang konprehensif, sesuai dengan kebijakan PMI. - Adanya jenis program di bidang Pelayanan Kesehatan pada 30 Cabang. - Mengembangkan program CBFA sedikitnya pada satu desa mitra di wilayah Cabangnya berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mengutamakan kelompok rentan. a. Program CBFA telah terimplementasi pada sedikitnya di satu desa mitra. b. Program CBFA menjadi perioritas pada 25 Cabang. a. Mengembangkan dan melaksanakan program pelayanan kesehatan untuk kelompok rentan di masyarakat berdasarkan kebutuhan yang ada dimasyarakat. b. Memberdayakan kelompok rentan dan meningkatkan kapasitasnya untuk menolong dirinya sendiri pada saat gawat darurat. a. Jumlah anggota masyarakat yang mendapat program pelayanan kesehatan PMI. b. Meningkatnya jumlah kelompok rentan yang dapat saling membantu pada saat gawat darurat. -PMI Cabang memiliki sumber daya dibidang kesehatan yang memenuhi standart. - Program-program Kesehatan dapat diimplementasikan dengan sumber daya yang ada oleh 40 Cabang PMI. a. Mengembangkan dan melaksanakan HIVAIDS dan program reduksi yang meliputi pencegahan, perawatan, dan dukungan. b. Partisipasi dalam kegiatan anti stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terkena penyakit HIVAIDS. a. 25 Cabang yang mengembangkan program HIVAIDS melalui tiga pilar kegiatan. c. Jumlah Cabang dan anggota mayarakat yang berpartisipasi dalam kampanye anti stigma dan diskriminasi. -Mmberikan pelayanan kesehatan yang bersifat darurat pada saat bencana - Jumlah korban yang mendapat pelayanan kesehatan yang terintegrasi Universitas Sumatera Utara 62 melalui pengembangan pos PP dan pelayanan ambulans, evakuasi, dukungan psikologis, penyediaan air bersih dan sanitasi, program nutirisi. saat bencana. Monitoring dan evaluasi dilakasanakan secara berkala pada program-program Yan kes, menghasilkan laporan yang akurat dan berbagi informasi dengan stakeholder lainnya. -30 Cabang yang mengirimkan laporan Monitoring dan evaluasi. -Membentuk unitbidang Kesehatan di PMI Cabang masing-masing -Terdapat unit Kesehatan dalam struktur organisasi di 40 Cabang khususnya di daerah rawan bencana. -Staff dan relawan cabang berpartisipasi dalam pelatihan yang terstandardisasi. Staf dan relawan telah mendapatkan pelatihan. -Menerapkan materi revisi Kesehatan dalam program promosi dan pelayanan kesehatan di wilayah cabang masing- masing - Materi kesehatan telah terimplementasi pada sedikitnya satu desa mitra yang rawan bencana dan rawan kesehatan. .-PMI Cabang menggunakan pedoman Monitoring dan evaluasi paska pelaksanaan program kegiatan pelayanan kesehatan. -25 Cabang melakukan Monitoring dan evaluasi paska melaksanakan programKegiatan pelayanan kesehatan. - Melakukan identifikasipenelitian kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan - 10 Cabang telah menyampaikan laporan hasil assesment terpadu kepada PMI Daerah dan PMI Pusat. - Menyediakan peralatan sesuai stantart pelayanan minimal PMI - Jumlah Cabang mendapatkan dukungan lokal untuk pengadaan peralatan dan fasilitas. -Mengupayakan tersedianya dana untuk program kesehatan dan pelayanan sosial di Cabang. - Tersedianya Rancangan Anggaran Baru dalam rencana kerja pada 30 Cabang. - Turut aktif dalam jaringan yang berkaitan dengan kesehatan dan -PMI sebagai anggota jejaring masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara 63 pelayanan kesehatan setempat. a.PMI Cabang terlibat aktif dalam jejaring yang berkaitan dengan kesehatan di Tingkat Cabang. b. Proaktif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. a. Frekuensi keterlibatan dalam kegiatan Kesehatan Tingkat Cabang b. tersedia dan didistribusikan publikasi dan bahan-bahan informasi kesehatan lainnya dan beberapa program kesehatan. c. Laporan secara reguler dan tepat waktu kepada donator dan pihak terkait. - Melakukan upaya avokasi dan sosialisasi kegiatan Yan Kes serta UTDC di Tingkat Cabang. a. 30 PMI Cabang telah aktif melakukan advokasi kesehatan dan UTDC. b. 30 PMI Cabang telah melaporkan kegiatan advokasi secara reguler . - Melaksanakan kegiatan pemasaran program kesehatan dengan memanfaatkan sarana yang ada di wilayah cabangnya masing-masing. 30 Cabang melakukan pemasaran program pelayanan PMI bidang kesehatan dan sosial dengan menggunakan peralatan yang ada. 4. Pokok-pokok Kebijakan PMI Bidang Pengembangan Organisasi Tujuan Indikator -Merumuskan struktur, sistem dan prosedur standar operasional organisasi yang disesuaikan dengan kondisi setempat. 50 PMI Cabang memiliki kinerja yang baik berdasarkan kriteria standart penilaian dan evaluasi tahunan. -Meningkatkan pemahaman atas pembagian peran dari pengurus dan manajemen dan menerapkannya sebaik mungkin dalam prakteknya. a. Pengurus dan manajemen memiliki kinerja yang baik berdasarkan uraian tugas dan analisis fungsi yang telah direvisi. b. Mekanisme kegiatan organisasi meliputi Rapat Pengurus, MUSCAB dan MUKERCAB yang dilaksanakan di 50 PMI Cabang sesuai ketentuan ADART. c. Seluruh pengurus, manajer dan staf telah mendapatkan pelatihan orientasi Universitas Sumatera Utara 64 dasar-dasar kepalangmerahaan. d. Meningkatkan ketrampilan manajemen pada staf dan program manejer. -Menerapkan sistem keuangan standar dan laporan keuangan ke Daerah. Data dan laporan tentang sistem keuangan pada 50 PMI Cabang Medan yang sesuai dengan pedoman. - Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kepada mitra kerja dan masyarakat melalui penyampaian audit keuangan eksternal dan evaluasi program. - 50 Cabang disiapkan untuk mengadaptasi dan menerapakan sistem keuangan PMI. -Menerapkan sistem logistic standart dan laporan ke daerah - Keputusanpedoman tentang sistem logistic yang modemstandart dan professional -Mengaplikasikan sistem informasi Manajemen Management Information System yang terstandarisasi di 50 Cabang. -Penyediaan dan penyebaran informasi manajemen organisasi, terlaksana secara tepat waktu dan akurat di 50 Cabang. - Mengembangkan perencanaan program dan proyek melalui penerapan yang konsisten perangkat perencanaan standart seperti Project Planning ProcessPPP Meningkatnya Cabang yang mengembangkan dan melaksanakan program dan kegiatan, sesuai pendekatan Project Planning Process PPP. - Mengadopsi dan menggunakan sistem monitoring dan evaluasi standar yang mendukung kegiatan Ranting. a. Meningkatnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh dan terpadu. b. Terlaksananya program monitoring dan evaluasi secara regular atas seluruh program dan proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku. - Secara aktif menjalin hubungan dan kerjasama dengan lemabaga kemanusiaan dan mitra potensial lain di - Mitra dan public puas atas meningkatnya akuntabilitas dan transparansi organisasi. Universitas Sumatera Utara 65 masyarakat. - Meningkatkan integrasi sektoral di semua program - Pendekatan atas programproyek dilakukan secara terpadu. - Staf Pusat dan pimpinan bekerjasama dalam pengembangan kebijakan dan pedoman sektoral - Adanya masukan dari PMI Cabang terhadap pengembangan kebijakan nasional; sosialiasi kebijakan dan petunjuk tehknis. -Memberikan masukan dan saran kepada PMI Pusat atas pengembangan kebijakan dan ADART berdasar pada pengalaman-pengalaman di cabang. - 50 Cabang mentaati kebijakan dan pedoman nasional serta mengadopsinya ke dalam kondisi lokal. a. Mencari penggalangan dana dan sumber daya lain yang berkesinambungan sebagai tambahan bulan dana. b.Mengembangkan strategi pengembang an sumber daya yang sesuai dengan kondisi setempat. - 50 Cabang berpartisipasi dalam pelatihan bidang pengembangan sumber daya tingkat nasionaldaerah. a. Menjamin integrasi komponen komunikasi di semua program. b. Menjalin kerjasama dengan mitra luar di tingkat local. c.Mengkoordinir peningkatan pendapat- an dan kegiatan promosi regular. - 25 Cabang mempunyai kegiatan regular untuk meningkatkan pendapatan di luar bulan dana dan menerapkan strategi pengembangan sumber daya secara menyeluruh. a. Secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan pedoman dan pelaksanaan. b. Mengimplementasikan prosedur yang telah disepakati, dan berpatisipasi dalam perumusannya serta mensosialisasikan kepada staf dan relawan. - Pedoman kepegawaian diterapkan, sedikitnya di 25 Cabang dan sistem rekrutmen staf secara professional dan prosedur evaluasi staf diikuti. -Memberi masukan pada PMI Pusat dalam mengkaji dan merevisi struktur - Struktur relawan yang telah direvisidikaji sejalan dengan hasil Universitas Sumatera Utara 66 relawan. keseluruhan proses revisi. -Memberi masukan dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan menggunakan kurikulum setelah tersedia. - 50 Cabang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. - Merekrut secara aktif relawan terutama dari kalangan profesional - Jumlah relawan terlatih yang aktif dalam pelayanan meningkatkan sedikitnya 10 di 50 Cabang. - Mengembangkan peran aktif relawan dalam proses pengmbilan keputusan tentang organisasi. - 50 Cabang mempunyai orang yang ditunjuk membidangi relawanPMR. - Melaksanakan latihan kepempinan dan manajemen relawan di Cabang. - 50 Koordinator relawan PMR di Cabang telah mengikuti pelatihan manejemen dan pelayanan relawan. -Mengembangkan kegiatan PMR dan relawan yang menunjang kegiatan pelayanan kepalang Merahan di Cabang. - 50 Cabang memiliki sedikitnya 1 orang relawan dalam kepengurusan. - Menyelenggarakan kegiatan pertemuan dan JumbaraTemu Karya bagi PMR dan relawan. -50 Cabang mempunyai kegiatan rutin PMR dan relawan serta berpartisipasi dalam JumbaraTemu Karya tingkat daerah - Melaksanakan supervise dan evaluasi Cabang di bidang pelatihan dan program PMR serta relawan. - 50 Cabang melaksanakan fungsi monitoring dan evalasi.

5. Pokok-pokok Kebijakan PMI Bidang Komunikasi dan Informasi Tujuan Indikator

-Memperkuat hubungan dengan media lokal dan regional dan mempromosikan kegiatan PMI, khususnya dalam situasi darurat. - Liputan kegiatan dan operasi darurat PMI oleh media lokal meningkat. -Mengembangkan dan melaksanakan strategi media dan humas untuk mempromosikan kegiatan dan operasi - Strategi media dilaksanakan secara konsisten dan terpadu dengan daerah. Universitas Sumatera Utara 67 PMI - Bekerjasama dengan markas daerah dalam mengelola dan memperbaharui daftar media di tingkat cabang dan memanfaatkannya untuk mendistribusi- kan informasi dan berita terakhir tentang kegiatan dan operasi PMI. -Tersedia dan dimanfaatkannya daftar media yang mutakhir untuk kepentingan promosi PMI - Memproduksi dan mendistribusikan publikasi berkualitas tentang kegiatan PMI di cabang kepada sasaran internal dan eksternal. a. Publikasi didistribusikan oleh 30 Cabang; b. Meningkatnya kontribusi cabang kedalam publikasi daerah dan nasional. -Memberikan masukan artikel, foto,informasi secara tepat waktu dan akurat untuk situs PMI a. Teraturnya masukan dari daerah dan cabang untuk situs PMI. b. Adanya laporan dan umpan balik positif tentang kegunaan situs PMI bagi kegiatan daerah dan cabang. - Mendukung pelaksanaan kampanye nasional, regional dan global bekerjasama dengan kantor pusat. - 30 cabang ikut serta dalam kegiatan kampanye tingkat nasional. - Memberikan masukan sesuai kebutuhan dan kapasitas, bagi produksi materi promosi dan publikasi. - Laporan dan umpan balik psoitif mengenai ketersediaan publikasi yang berkualitas dan kit promosi dari kantor pusat serta penggunaanya yang tepat. -Membangun hubungan dengan jurnalis lokal dan menjajaki kemungkinan untuk melibatkan mereka dalam kegiatan PMI daerah. - Sejumlah jurnalis memiliki hubungan yang konsisten dengan PMI dan terlibat dalam kegiatan PMI. -Menjadikan kegiatan komunikasi sebagai bagian yang terpadu dalam semua kegiatan di cabang serta mendukung pelatihan komunikator tingkat cabang. - Meningkatnya jumlah komunikator dari semua sektor yang berpartisipasi dalam pelatihan serta menunjukkan peningkatan kegiatan. -Bekerjasama dengan cabang lainnya - Meningkatnya kerjasama dengan Universitas Sumatera Utara 68 untuk mengembangkan ketrampilan komunikator serta memberikan mereka kesempatan untuk memperoleh pengalaman yang luas. komunikator lainnya yang menghasilkan peningkatan ketrampilan. - Berpartisipasi dalam jaringan komunikator nasional dan meningkatkan kerjasama serta saling berbagi informasi antar komunikator nasional, daerah dan cabang. - Meningkatnya kerjasama dan jaringan antar komunikator yang menghasilkan inovasi dalam kegiatan komunikasi di tingkat Daerah dan Cabang. - Memanfaatkan panduan komunikasi dalam pekerjaan sehari-hari serta menjalankan kebijakan nasional. -40 cabang melaporkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan di cabang telah dilaksanakan berdasarkan panduan dan prosedur standar operasional. - melaksanakan kegiatan komunikasi dan mengirimkan laporan kegiatan kepada daerah dan kantor Pusat. - Pelaksanaan strategi dan kebijakan komunikasi PMI. -Mengembangkan mekanisme komunika si internal yang sistematis di tingkat cabang dan meningkatkan harus informasi antar sektor dan tingkatan a.Meningkatkan keselarasan dan kerjasama dalam bidang komunikasi antara semua sektor dan tingkatan di PMI. b. Komunikasi dipandang sebagai fungsi utama di semua tingkatan dan dilibatkan dalam semua program serta kegiatan. - Melaksanakan orientasi dan pelatihan dasar palang merah secara sistematis bagi anggota dan PMR sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh markas PMI. - 30 Cabang melaksanakan sosialisasi dan orientasi nilai-nilai kemanusiaanHII kepada masyarakat lokal dan kelompok sasaran pilihan lainnya sekali setahun. -Memonitor penggunaan dan penyalah- gunaan lambang serta melaksanakan advokasi bagi penggunaannya yang sesuai aturan. a.Dimonitornya penyalahgunaan lambang dan dilaporkan ke markas Pusat oleh daerah dan cabang; b. Adanya kegiatan advokasi untuk penggunaan lambang secara tepat oleh Universitas Sumatera Utara 69 daerah dan cabang. - Mensosialisasikan aturan penggunaan lambang oleh Pengadilan Negeri beserta UU lambang kepada staff, relawananggota PMI. -Adanya peraturan mengenai penggunaan lambang palang merah dan logo PMI oleh internal yang mendorong penggunaan lambang secara tepat. -Memproduksi dan mendistribusikan materi informasi kepada kelompok sasaran diwilayahnya. a. 30 Cabang memanfaatkan materi yang tersedia dalam kegiatan promosinya; b.Cabang memperbanyak materi seperlunya. -Advokasi untuk pelaksanaan audit keuangan dan program cabang secara teratur serta mempublikasikan hasil audit tersebut dalam rangka transparansi dan pertanggungjawaban terhadap publik. - Laporan dan hasil audit PMI Pusat, Daerah dan Cabang tersedia bagi mitra dan publik dalam bentuk cetak dan elektronik. - Mengembangkan dan melaksanakan strategi dan pedoman pengembangan sumber daya untuk meningkatkan keberlangsungan keuangan cabang. - Terdapat strategi pengembangan sumberdaya yang tersosialisasi dan dilaksanakan oleh semua sektor di semua tingkatan. - Mendukung pengembangan database kemitraan tingkat propinsi dan lokal dan memastikan arus informasi yang teratur kepada mitra dan mitra potensial. a. Tersedianya database yang diperbahurui dengan baik serta dimanfaatkan dalam membagi informasi kepada mitra di wilayah cabang; b. Meningkatnya jumlah mitra yang menyediakan dukungan secara teratur kepada PMI. Universitas Sumatera Utara 70

BAB V ANALISA DATA

Dalam bab ini akan dianalisa seluruh data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penyusun dengan metode observasi dan wawancara. Demikian juga halnya permasalahan utama yang hendak dijawab dalam bab ini adalah permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu “ Bagaimana program yang dilaksanakan Palang Merah Indonesia PMI Cabang Medan dalam Pelayanan Sosial”. Dalam pengumpulan data penelitian, ada beberapa tahap utama yang dilakukan peneliti: Pertama: penelitian ini diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen yang terdapat di PMI Cabang Medan seperti garis besar program dan rencana kerja, laporan bulanan dan dokumen-dokumen lain tentang gerakan PMI dalam menyalurkan program seperti : bantuan logisitik, bantuan obat-obatan yang berhubungan dengan kegiatan yang dilaksanakan PMI Cabang Medan selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Kedua: melakukan sejumlah wawancara untuk mengetahui kegiatan dan pelaksanaan program yang diadakan PMI Cabang Medan. Pertama sekali wawancara dilakukan terhadap Ketua Markas PMI Cabang Medan pada tanggal 22 april 2008 yaitu Bapak Suhedi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi, referensi yang komprehensif tentang berbagai program yang dilaksanakan PMI Cabang Medan yang dianggap penting. Selanjutnya wawancara dilaksanakan terhadap Staf Pengembangan Organisasi pada tanggal 25 april 2008 yaitu Bapak Zulhamsyah serta RelawanPetugas yang bekerja di PMI Cabang Medan. Tujuannya adalah untuk Universitas Sumatera Utara