25
II.5 Nilai-Nilai Pekerjaan Sosial
1. Setiap manusia berhak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Setiap manusia, sebagai anggota masyarakat berkewajiban untuk mencari
jalan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri yang menunjang kepentingan bersamatujuan bersama.
3. Masyarakat berkewajiban untuk menunjang pemenuhan kebutuhan individu
dan berhak untuk mengembangkannya melalui partisipasi ataupun kontribusi warga masyarakatnya.
4. Setiap orang memerlukan perkembangan yang harmonis dari kekuatan dan
kesempatan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. 5.
Dengan semakin kompleksnya masyarakat, maka diperlukan organisasi sosial. yang terspesialisasi guna mendukung usaha individu untuk merealisasikan
diri. 6.
Memungkinkan realisasi diri dan kontribusi pada masyarakat yang dilakukan oleh individu, organisasi sosial, harus memungkinkan pemenuhan kebutuhan
yang dimungkinkan untuk memenuhi kesejahteraan.
II.6 Masalah-masalah Kesejahteraan Sosial
Menurut Robert K.Merton dan Kingsley Davis, mengemukakan masalah sosial adalah suatu cara bertingkah laku yang menentang satu atau beberapa norma yang
telah diterima dan berlaku didalam masyarakat. Sedangkan menurut Nathan E.Cohen, masalah sosial adalah terbatas pada masalah-masalah yang timbul dalam keluarga,
kelompok atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya Nurdin,
1989:53.
Universitas Sumatera Utara
26 Masalah-masalah sosial dapat berupa :
1. Masalah kemiskinan
2. Kejahatan
3. Disorganisasi keluarga
4. Masalah generasi mudah
5. Masalah-masalah sebagai akibat peperangan
6. Pelanggaran norma-norma masyarakat seperti pelacuran, kenakalan anak,
pencurian 7.
Masalah kependudukan 8.
Masalah lingkungan hidup Dalam perkembangan sosiologi, Ernest Burges mengelompokkan masalah-
masalah sosial menjadi 5 yaitu: 1.
Masalah sosial sebagai patologi organik individual. 2.
Masalah sosial sebagai patologi sosial. 3.
Masalah sosial sebagai disorganisasi personal dan sosial. 4.
Masalah sosial sebagai konflik-konflik nilai.
II.7 Prinsip Standar Pelayanan Sosial
Di samping itu dalam mewujudkan pelayanan sosial itu kita juga harus secara seksama mengetahui prinsip-prinsip standar pelayanan sosial. Adapun prinsip standar
pelayanan sosial itu meliputi :
1. Perlindungan HAM
Semua standar harus disusun sesuai dengan prinsip dasar ini
2. Generalitas
Universitas Sumatera Utara
27 Semua standar yang disusun diterapkan secara sama terhadap berbagai pihak
yang menggunakan tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama dan ideologi. 3.
Pertimbangan Profesional
Semua standar harus memerlukan pencapaian profesional pekerjaan sosial
4. Pertimbangan Realistis
Setiap standar di bidang kesejahteraan sosial merupakan pencerminan norma dan realita sosial yaitu tingkat dan cara hidup warga masyarakat serta situasi ekonomi
dan sosialisasi negara.
5. Fleksibilitas
Prinsip-prinsip yang telah dikemukakan sebenarnya sudah menjamin adanya fleksibilitas ini, setiap standar yang disusun dapat mengalami perubahan karena
berubahnya kondisi masyarakat.
6. Popularitas
Standar yang telah disusun hendaknya diketahui oleh semua petugas yang terlibat di dalam pelayanannya.
II.8 Perumusan Kebijaksanaan