BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal Weston dan Brigham, 1993.
Faktor internal yang mempengaruhi harga saham adalah keputusan dividen, struktur permodalan dan risiko. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
harga saham adalah peraturan yang ada, resesi ekonomi, sentimen pasar dan lain – lain.
Model Litzenberger dan Rao 1971 yang menyatakan bahwa harga saham ditentukan oleh Laba EPS, ukuran perusahaan, perkiraan pertumbuhan laba dan
risiko. Model Litzeberger dan Rao LR menunjukkan adanya hubungan antara harga saham sebagai respon pasar dengan faktor-faktor fundamental perusahaan Kodrat
dan Indonanjaya, 2010. Menurut Simamora 2000, laba perusahaan dari tahun ke tahun dapat
meningkat atau mengalami penurunan. Peningkatan laba yang stabil dari suatu perusahaan menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan baik. Demikian
sebaliknya, penurunan laba dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan kurang baik. Perusahaan dengan laba bertumbuh dengan jumlah
aktiva yang besar akan memiliki peluang yang lebih besar didalam menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas Marberya dan Suaryana, 2009. Dengan demikian perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat hubungan ukuran perusahaan dengan harga saham.
Jika perusahaan tidak membagikan laba selama beberapa tahun dan sejumlah laba ditahan telah diakumulasikan, nilai pasar saham yang beredar cenderung naik.
Makin tinggi nilai pasar sebuah saham, makin kecil saham itu dapat dibeli oleh kebanyakan orang. Manajemen perusahaan yakin bahwa untuk hubungan masyarakat
yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas diinginkan. Karenanya mereka berharap memiliki nilai pasar yang cukup rendah sehingga termasuk dalam batas kemampuan
mayoritas investor potensial. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dipakai adalah pemecahan saham atau Stock Split Kieso Weygandt, 2008.
Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau
diamati menjadi perkiraan tentang harga saham. Variabel – variabel ekonomi tersebut misalnya laba perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas laba dan
sebagainya Husnan, 1994. Berdasarkan uraian argumen diatas, maka dapat disusun kerangka konsep
penelitian ini yang digambarkan secara skematis pada gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Variabel Independen Variabel dependen
H1
H2
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Skema diatas menunjukkan bahwa pemecahan saham stock split, dividen, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham. Pemecahan
saham, dividen, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perubahan harga saham dengan Pertumbuhan Laba Perusahaan sebagai moderating variabel.
Pengumuman pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan akan menarik investor kecil untuk berinvestasi yang nantinya akan mempengaruhi perubahan harga
saham atau dengan kata lain pemecahan saham merupakan upaya untuk menarik perhatian investor, dengan memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki kondisi
bagus prospek bagus karena pemecahan saham memerlukan biaya maka hanya Stock Split
X1 Deviden
X2
Ukuran Perusahaan
X3 Perubahan
Harga Saham Y
Earnings Growth EG
X4
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang memiliki prospek bagus saja yang mampu melakukannya. Meningkatnya investor yang tertarik terhadap saham tersebut yang diikuti dengan
peningkatan permintaan terhadap saham tersebut akan menyebabkan harga saham tersebut terkoreksi atau terjadi perubahan harga saham.
Pengumuman dividen merupakan isyarat bagi investor bahwa perusahaan memperoleh laba atau keuntungan, hal ini akan menimbulkan reaksi investor baik
reaksi positif maupun reaksi negatif. Jika investor bereaksi positif maka harga saham akan naik dan jika investor bereaksi negatif maka harga saham akan turun. Perubahan
harga saham setelah pembagian dividen menunjukkan bahwa dividen mengandung informasi yang dapat mempengaruhi harga saham atau dapat berpengaruh terhadap
perubahan harga saham. Pertumbuhan laba merupakan selisih antara laba bersih tahun terjadinya stock split
dikurangi laba bersih pada tahun sebelum terjadinya stock split dibagi laba bersih pada tahun sebelum terjadinya stock split. Kenaikan laba perusahaan dibanding tahun
sebelumnya merupakan daya tarik bagi investor sehingga akan menyebabkan perubahan harga saham.
Perusahaan dengan laba bertumbuh dapat memperkuat hubungan pemecahan saham dengan perubahan harga saham. Dimana hasil penelitian Marwata 2001
membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan laba selama tiga tahun sebelum stock split dan harga saham saham untuk perusahaan
yang melakukan stock split lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan stock split Ika dan Purwaningsih, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Asquit et al. 1989 menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham mengalami peningkatan laba yang signifikan untuk empat tahun sebelum
pemecahan saham dilakukan Khomsiyah dan Sulistiyo, 2001. Pertumbuhan laba perusahaan dapat memperkuat hubungan dividen dengan
perubahan harga saham. Dimana Modigliani dan Miller 1961 menyatakan, perusahaan enggan mengurangi dividen sehingga tidak akan meningkatkan dividen,
kecuali perusahaan mengantisipasi adanya laba berjumlah besar pada periode yang akan datang. Kenaikan dividen yang lebih tinggi daripada yang diharapkan menjadi
sinyal bagi investor bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan laba yang baik. Sebaliknya penurunan dividen akan menjadi sinyal pertumbuhan laba yang buruk
dimasa yang akan datang. Pengumuman dividen yang menyebabkan perubahan harga mengindikasikan adanya informationsignaling content kandungan informasi
Wirjono, 2003. Hal ini senada dengan hasil studi Lamont 1998 dan Bernstein 2001 menemukan bahwa rasio pembayaran dividen yang tinggi meramalkan
pertumbuhan laba yang tinggi Wirjono, 2003. Menurut Brennan dan Thakor 1990, keputusan yang menciptakan keseimbangan
diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan harga saham, disebut dengan kebijakan dividen optimal Wirjono,
2003. Pertumbuhan laba dapat memperkuat hubungan ukuran perusahaan dengan perubahan
harga saham. Menurut Marberya dan Suaryana 2009, Perusahaan dengan laba bertumbuh dengan jumlah aktiva yang besar akan memiliki peluang yang lebih besar
Universitas Sumatera Utara
didalam menghasilkan profitabilitas.
3.2. Hipotesis Penelitian