yang berarti data tidak mengalami atau mengandung autokorelasi karena menurut Santoso 2002 menyatakan apabila nilai D – W antara 2 – 2,5 maka tidak terjadi
autokorelasi.
5.1.4. Pengujian Hipotesis Pertama H
1
Pengumuman stock split mengandung informasi information content, jika informasi tersebut menimbulkan reaksi pasar setelah pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ini dapat diukur dengan adanya abnormal return sebagai nilai perubahan harga saham yang diterima oleh para pelaku pasar. Sebaliknya jika
pengumuman stock split tidak memiliki kandungan informasi maka tidak ada abnormal return pada pasar.
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dimana untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Koefisien
determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R
2
5.1.4.1. Menilai Goodness of Fit atau Uji Determinan R
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2006.
2
R
2
pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel Stock Split X1, Dividen X2, Ukuran perusahaan X3 terhadap
Universitas Sumatera Utara
variasi naik turunnya variabel terikat Y perubahan harga saham secara bersama – sama, dimana 0
≤ R
2
Berikut adalah tabel 5.6. yang menampilkan nilai Goodness of Fit dari model regresi dalam penelitian ini
≤ 1
Tabel 5.6. Goodness Of Fit Model
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .655
a
.429 .344
.336947 a. Predictors: Constant, X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
Dari Tabel 5.6 yang merupakan hasil pengolahan SPSS, diketahui R = 0,655 berarti hubungan relation antara stock split, dividen dan ukuran perusahaan serta
earnings growth terhadap perubahan harga saham sebesar 65,5. Artinya hubungannya erat. Nilai R Square sebesar 0,429 berarti 42,9 variabel perubahan
harga saham dapat dijelaskan oleh stock split, dividen dan ukuran perusahaan serta earnings growth sedangkan sisanya sebesar 57,1 dapat dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Besarnya adjusted R square adalah sebesar 0,344 hal ini berarti 34,4 variasi perubahan harga saham dapat dijelaskan oleh
variasi variabel independen Stock Split, Dividen, dan Ukuran perusahaan serta variabel moderating earnings growth. Sebesar 65,6 dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar model.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini terdapat lebih dari dua variabel maka nilai yang dipakai adalah nilai adjusted R Square yaitu sebesar 34,4.
Selain nilai R, R Square dan adjusted R square, diperoleh nilai Standar Error of Estimate SEE sebesar 0,337. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi
semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah X1 Stock split, X2 Dividen, X3 Ukuran Perusahaan dan variabel moderating X4 Earnings Growth.
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Y perubahan harga saham. Uji statistik yang digunakan adalah Uji F uji serempak simultan dan Uji t
uji parsial.
5.1.4.2. Uji F Uji Simultan