Y = -1,092 +1,429 X1 + 0,000 X2 - 2,931E-13 X3 – 0,143 X4 + e Dari hasil pengujian variabel moderating secara simultan menunjukkan
earnings growth sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap hubungan stock split, dividen dan ukuran perusahaan dengan perubahan harga saham
dengan nilai signifikan lebih kecil dari α
0,05
yaitu 0,001. Akan tetapi hasil pengujian secara parsial adanya Earnings Growth sebagai variabel moderating hanya
berpengaruh signifikan pada variabel stock split dengan angka signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 atau sebesar 0,003 dan memiliki koefisien positif sehingga Earnings
growth dapat memperkuat hubungan stock split dengan perubahan harga saham. Sedangkan terhadap variabel lain yaitu dividen dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan yang dapat dilihat dari angka signifikan lebih besar α = 0,05 dan memiliki koefisien positif dan negatif sehingga Earnings Growth
memperlemah hubungan dividen dan ukuran perusahaan dengan perubahan harga saham.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dengan Uji F Simultan dapat diketahui bahwa variabel independen stock split, dividen dan ukuran perusahaan berpengaruh
secara simultan terhadap perubahan harga saham dengan nilai F hitung adalah 5,394 dan tingkat signifikan 0,005. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α =
0,05 adalah 2,68 yang berarti F
hitung
= 5,394 F
tabel
= 2,68 dan tingkat signifikansinya 0,005 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan hasil analisis data dengan Uji t Parsial dapat diketahui variabel X1 stock split secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan
harga saham dimana hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.8 nilai signifikan 0,001 0,05 dan nilai t
hitung
3,757 t
tabel
2,039 maka H
1
Variabel X2 Dividen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga, terlihat dari nilai signifikan 0,353 0,05. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sularso, 2003 maupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdullah, 2008 yang menyatakan bahwa
dividen kas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian yang dapat menentukan nilai perusahaan perubahan harga saham adalah kemampuan
dasarnya untuk menghasilkan keuntungan yang dihasilkan oleh assetnya serta resiko dari perusahaan, tidak ditentukan oleh cara membagikan keuntungan misalnya
melalui pembayaran dividen. diterima. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Biantoro 2005 dan penelitian Fatmawati dan Asri 1998 yang menyatakan bahwa stock split berpengaruh positif terhadap harga saham relatif.
Sedangkan hasil penelitian Ewijaya dan Indriantoro 1999 menyatakan bahwa pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan harga saham.
Pemecahan saham memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja perusahaan baik, hal tersebut menjadi daya tarik bagi investor walaupun sebenarnya pemecahan
saham hanya meningkatkan jumlah saham yang beredar tanpa ada peningkatan kesejahteraan investor Modigliani- Miller dalam Erlina, 2008.
Variabel X3 Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap perubahan harga saham, terl ihat dari nilai signifikan 0,970 α =
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sofilda dan Subedi 2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan firm size tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham LQ – 45. Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Dyl, et. al 2002 yang menyatakan ada pengaruh
yang signifikan dan positif antara ukuran perusahaan terhadap harga saham. Secara logika ukuran perusahaan yang dinyatakan atau diukur dengan total aktiva
memberikan gambaran besar kecilnya kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh profit.
Pertumbuhan Laba earnings growth perusahaan merupakan variabel moderating yang ditunjukkan dari hasil uji residual yaitu variabel perubahan harga
dengan signifikansi 0,028 dan nilai koefisien parameternya negatif. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ghozali 2006 yang menyatakan sebuah variabel
dianggap variabel moderating kalau nilai koefisien parameternya negatif dan signifikan. Yang berarti pertumbuhan laba earnings growth perusahaan merupakan
variabel moderating terhadap hubungan stock split X1, Dividen X2 dan Ukuran Perusahaan X3 dengan Perubahan Harga Saham Y.
Earnings growth sebagai variabel moderating secara simultan berpengaruh signifikan terhadap stock split, dividen dan ukuran perusahaan dengan nilai signifikan
lebih kecil dari α
0,05
yaitu 0,001 sehingga dapat memperkuat hubungan stock split, dividen dan ukuran perusahaan dengan perubahan harga saham. Akan tetapi secara
parsial adanya Earnings Growth sebagai variabel moderating hanya berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap stock split dengan angka signifikan lebih kecil dari α
0,05
Sedangkan terhadap variabel lain yaitu dividen dan ukuran perusahaan adanya earnings growth sebagai variabel moderating tidak berpengaruh signifikan pada
dividen maupun pada ukuran perusahaan dengan angka signifikan lebih besar dari α
yaitu 0,003 sehingga dapat memperkuat hubungan stock split dengan perubahan harga
saham. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Marwata 2001 membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan stock split mengalami peningkatan laba selama tiga
tahun sebelum stock split dan harga saham saham untuk perusahaan yang melakukan stock split lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan stock split Ika dan
Purwaningsih, 2008 dan Asquit et al. 1989 menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham mengalami peningkatan laba yang signifikan untuk
empat tahun sebelum pemecahan saham dilakukan Khomsiyah dan Sulistiyo, 2001.
0,05
yaitu 0,463 dan 0,974 sehingga dapat memperlemah hubungan dividen dan
ukuran perusahaan dengan perubahan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel independen stock split, dividen, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan secara parsial
hanya variabel Stock Split yang berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Biantoro
2005 dan penelitian Fatmawati dan Asri 1998 yang menyatakan bahwa stock split berpengaruh positif terhadap harga saham relatif. Dividen secara
parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Sularso, 2003 maupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdullah, 2008 yang menyatakan bahwa dividen kas berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Sofilda dan Subedi 2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan company size tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham. 2. Earnings Growth sebagai variabel moderating secara simultan dapat
Universitas Sumatera Utara