c. Pelayanan Laboratorium :
• Illumino Meter
• Clino Meter
• Centrifuge
• Korentang
• Standar Waskom dan Gelas Takar
• Clinical Hair
• Automatic Blood Cheminaryan Analizer
• Es Bach’ Salbuminometer
• Laminary Air Flow
• Centrifuge Haematocrit
• Blood Gas Analizer
• Incubator
• Stereo Microscope
• Petri Dish
• Mocro Pippettes
• Fotometer
• Glucosa Analyzer
• Holder
• Haemocytometer
• Urinometer
• Vortex Mixer
• Chemistry Analyzer
II.5.2 Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan
Fasilitas yang disediakan pada rumah sakit Dr. M Goenawan adalah sebagai berikut :
a. Instalasi Gawat Darurat one day care
b. Instalasi Rawat Jalan
•
Poli Paru
•
Poli Umum
Universitas Sumatera Utara
•
Poli Asma
•
Poli Gigi
•
Poli Anak
•
Poli Kebidanan
•
Poli Penyakit Dalam
•
Poli Swasta sore
•
Poli Bedah
•
Poli Kulit Kelamin c.
Instalasi Rawat Inap
•
VIP
•
Perinatologi
•
Kelas I
•
Kelas II
•
Kelas III d.
Instalasi Bedah :
•
Tindakan Ok Paru
•
Bedah Umum
•
Bedah Kebidanan
•
Bedah Gynekologi e.
Penunjang Medis :
•
Laboratorium
•
Radiologi CT-Scan, USG
•
Instalasi Gizi
•
Rehabilitasi Medik Fisioterafi
•
Instalasi Farmasi
Universitas Sumatera Utara
BAB III ELABORASI TEMA
III.1. Pengertian
Arsitektur hijau adalah suatu gaya arsitekur yang menghadirkan pandangan dan konsep – konsep tentang pentingnya menghadirkan kondisi lingkungan yang sehat dan
nyaman, didalam perncanaan suatu bangunan tersebut. Arsitektur hijau menjadi ciri dari sebuah arsitektur yang didalam perencanaan arsitekturnya memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dan telah berfluktuasiberkembang dari sebuah simpatik, dan harmonisasi terhadap lingkungan hidup, berintegrasi untuk menjadikan lingkungan
hidup sebagai untuk dieksploitasi, eksploitasi tetap dengan keselarasan, harmonisasi, dan adanya hubungan yang saling menguntungkan dari alam terhadap manusia, dalam
sebuah bangunan. Menjaga kebersihan lingkungan binaan menjadi gaya dalam karya- karya arsitektur yang hijau.
Hal ini dapat dilihat dari :
a. Frank Lloyd Wright pada awal abad ke-20 menyampaikan suatu falsafah bahwa
”setiap pemecahan masalah arsitektur selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan seperti iklim, topografi dan bahan bangunan”.
Falsafah ini diterapkan pada karyanya Kauffman House ’Falling Water’ di Amerika Serikat yang menunjukkan keseimbangan yang dihasilkan antara bidang-bidang
masif horizontal dengan karang dan air terjun. b.
Alvar Aalto 1924 berfalsafah bahwa ”arsitektur adalah perencanaan yang memperhatikan pada alam dan tidak
tergantung pada bahan-bahan buatan pabrik”. Karya Alvar Aalto yang menonjol sehubungan dengan falsafah ini adalah Gereja di
Muramme. c.
Di Amerika Latin Oscar Niemeyer 1937 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara