Serta masukan yang berkaitan dengan kasus proyek, antara lain informasi tentang persyaratan ruang, kendala-kendala dalam penyelenggaraan bangunan yang ada dari
segi arsitektural. d.
Analisis Analisis diperlukan untuk mengolah dan merumuskan berbagai masukan arsitektural
maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan. e.
Sintesis Sintesis dilakukan pada tahap integritas data-data yang ada yang telah dikaji pada
tahap analisis, untuk kemudian diolah menjadi konsep perencanaan dan perancangan. Selain hal diatas pendekatan terhadap perancangan dilakukan dengan
mempertimbangkan item-item perancangan antara lain: a.
Ruang dalam b.
Ruang luar c.
Style bangunan d.
Struktur e.
Utilitas
I.6 Sasaran Perancangan
Yang menjadi sasaran perancangan dalam perencanaan rumah sakit paru ini adalah:
a. Perencanaan dan perancangan bangunan rumah sakit paru ini diperuntrukan untuk
bagi seluruh masyarakat Medan dan juga bagi masyrakat yang berada diluar kota Medan untuk berobat ke Medan.
b. Bagi masyarakat mulai dari lingkup terkecil yaitu pribadi, lingkup keluarga sampai
pada lingkup yang terluas.
I.7 Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dalam laporan ini adalah pengembangan konsep perencanaan Rumah Sakit Paru Medan beserta fasilitas pendukungnya. Studi – studi dimaksud untuk
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan dasar-dasar informasi yang mendukung konsep-konsep perencanaan dan perancangan berupa asumsi kelayakan sampai dengan program ruang. Pembahasan ini
berupa dasar-dasar analisa yang bersumber dari studi literatur dan studi banding untuk menganalisa tapak perencanaan dan pengaturan urutan ruang disesuaikan dengan konsep,
yakni menganalogikan bangunan dengan Paru. Konsep-konsep perancangan yang dihasilkan dari studi dan analisa ini dimanfaatkan sebagai pedoman perancangan pada
tugas akhir.
I.8. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam perancangan yang timbul akan
dibatasi pada:
a. Kompleksitas bagunan yang membutuhkan analisa yang mendalam tentang sirkulasi,
program ruang, dan aktifitas terpadu. b.
Pengornanisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai. c.
Perancangan sistem akustik ruang dan lighting yang baik. d.
Pemilihan sistem struktur yang efisien yang dapat menahan beban sekaligus menghasilkan bentukan desain yang modern.
e. Perancangan sirkulasi dalam dan luar bangunan.
Batasan perancangan sendiri dapat dilihat dari keterkaitan fungsi dan arsitektural dalam bangunan, dimana :
a. Fungsi yang didialamnya juga dibatasi :
• Kegiatan, dimana kegiatan yang dijalankan adalah kegiatan perawatan untuk
rawat jalan, dan untuk penyembuhan pasien rawat inap dan ruang isolasi. •
Jenis pelayanan meliputi untuk semua masyarakat penderita penyakit paru yang datang untuk memperoleh pengobatan.
b. Arsitektural, dimana batas-batas arsitektural yang akan dibahas nantinya dalam
rumah sakit paru ini berdasarkan standart yang telah dari dinas kesehatan untuk perancangan rumah sakit khusus.
• Bentuk dan ruang
Bagaimana bentuk dan ruang rumah sakit paru bila ditinjau dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Gubahan massa, dimana bentuk dari gubahan massa tunggal Rumah sakit paru
dengan fasilitas penunjang yang ada. b.
Karateristik lahan yang sesuai sebagai tempat didirikannya rumah sakit paru ini. c.
Lokasi , yang berhubungan dengan lokasi adalah, GSB,KDB dan KLB. d.
Citraimage, bagaimana kesatuan bangunan konteks bangunan dengan lingkungan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
I.9. Kerangka Berpikir