Diagnosis Banding Klasifikasi Faktor Risiko Penyebab Penyakit Paru Persentase Penderita Penyakit Paru

2. Stadium II Kanker telah menyebar dekat kelenjar getah bening 3. Stadium III Kanker telah menyebar keluar paru-paru 4. Stadium IIIa Kanker dapat dicabut dengan operasi bedah 5. Stadium IIIb Kanker tidak dapat dicabut dengan operasi bedah 6. Stadium IV Kanker telah menyebar dari tempat pertumbuhan awal ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dinamai metastase Di Indonesia, kanker paru menjadi penyebab kematian utama kaum pria dan lebih dari 70 kasus kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut stadium IIIb atau IV sehingga hanya 5 penderita yang bisa bertahan hidup hingga 5 tahun setelah dinyatakan positif. Dari pengelompokan penyakit-penyakit paru tersebut di atas maka dapat di bentuk program ruang yang berdasarkan jenis-jenis penyakit paru diatas.

II.2.1.4 Diagnosis Banding

Di bawah ini akan dijadikan diagnosis banding antara satu penyakit paru dengan penyakit paru lainnya seperti yang di bawah ini a. Asma • SOPT Sindroma Obstruksi Pascatuberculososis Adalah penyakit obstruksi saluran napas yang ditemukan pada penderita pascatuberculosis dengan lesi paru yang minimal. • Pneumotoraks b. Gagal jantung kronik • Penyakit paru dengan obstruksi saluran napas lain misal : bronkiektasis, destroyed lung. Asma dan PPOK adalah penyakit obstruksi saluran napas yang sering ditemukan di Indonesia, karena itu diagnosis yang tepat harus ditegakkan karena terapi dan prognosisnya berbed tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Perbedaan asma, PPOK dan SOPT Sumber. httpparukankerparu.com.februari.2011

II.2.1.5 Klasifikasi

Terdapat ketidak sesuaian antara nilai VEP1 dan gejala penderita, oleh sebab itu perlu diperhatikan kondisi lain. Gejala sesak napas mungkin tidak bisa diprediksi dengan VEP tabel 2.3. Tabel 2.3 Klasifikasi Penyakit Paru Universitas Sumatera Utara Sumber. httpparukankerparu.com.februari.2011

II.2.1.6 Faktor Risiko Penyebab Penyakit Paru

Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. Dalam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan : a. Riwayat merokok • Perokok aktif • Perokok pasif • Bekas perokok b. Derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman IB, yaitu perkalian jumlah rata- rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun : • Ringan : 0-200 • Sedang : 200-600 • Berat : 600 c. Polusi udara di lingkungan dan tempat kerja d. Hipereaktiviti bronkus e. Infeksi saluran napas bawah berulang f. Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia

II.2.1.7 Persentase Penderita Penyakit Paru

Penyakit paru merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya, dan persentasenya juga tinggi, dibawah ini adalah persentase penderita penyakit paru. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Indonesia Tahun 2009 Sumber : Ditjen Bina Yanmedik, Kemenkes RI, 2009 Tabel 2.4 di atas menunjukkan jumlah pasien rawat jalan yang terbesar, dan didapat bahwa penyakit infeksi saluran pernafasan bagian penyakit Paru menjadi penyakit yang paling besar jumlah pasiennya. Tabel 2.5 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Di Indonesia Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Sumber : Ditjen Bina Yanmedik, Kemenkes RI, 2009 Table 2.5 di atas menunjukkan jumlah pasien rawat inap, dan didapat bahwa penyakit infeksi saluran pernafasan bagian penyakit Paru dan pneomia memiliki jumlah pasien yang cukup tinggi. Diagram 2.3 Penemuan Penyakit Paru Sumber : Ditjen Bina Yanmedik, Kemenkes RI, 2009 Diagram 2.3 diatas menunjukkan jumlah penemuan penyakit paru di setiap provinsi, Sumatera Utara sendiri termasuk 10 besar di Indonesia yang pendeteksian penyakit baru terbesar. Ditjen PP-PL, Kemenkes RI, 2010. Dan terkhusus untuk penyakit tuberculosis sendiri didapatkan persentase : Universitas Sumatera Utara Diagram 2.4 Penemuan Penyakit Tuberkolosis Sumber : Ditjen Bina Yanmedik, Kemenkes RI, 2009 Untuk penemuan pendeteksian penyakit pneumonia sendiri masih rendah, dan mengalami penurunan, seperti yang terlihat di grafik 2.5 : Diagram 2.5 PenemuanPendeteksian Pneumonia Sumber : Ditjen Bina Yanmedik, Kemenkes RI, 2009 Tabel 2.6 Penemuan Penyakit Paru : Jenis Penyakit 2006 2007 2008 2009 TBC 20.169 20.169 20.868 21.197 Pnenomia 41.357 27.739 19.082 28.176 Universitas Sumatera Utara Sumber : BPS, Analisis Masyarakat Yang Merokok, 2010 Diagram 2.6 Persentase Perokok Kelompok Umur 10-65 Sumber : BPS, Analisis Masyarakat Yang Merokok, 2010 Dari data yang diperoleh diagram 2.6, persentase penduduk yang merokok setiap hari cukup tinggi pada rentang usia produktif 25-64 yaitu dengan rentang 29 samapai 32, disamping itu hampir separuh dari jumlah masyarakat berjenis kelamin laki-laki 45,8 yang merokok setiuap hari.dan menurut tingkat pendidikan paling banyak oleh penduduk yang tamat SLTA. Dan kondisi untuk peningkatan jumlah perokok dapat terus meningkatr, menyebaabkan semakin besar jumlah perokok berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang dapat terkena penyakit paru. II.2.2 Gambaran Umum Rumah Sakit Paru II.2.2.1 Definisi Rumah Sakit Paru